Menentukan topik skripsi mungkin terasa cukup menantang. Namun, menyusun dan membuat latar belakang penelitian sering kali menjadi batu sandungan yang lebih besar. Tidak sedikit mahasiswa yang mengerjakan bagian ini cukup lama. Hal ini karena merasa biasanya mereka kebingungan menjelaskan urgensi penelitian secara logis dan sistematis. Padahal, latar belakang penelitian menjadi landasan utama dari skripsi tersebut.
Bahkan, latar belakang penelitian yang lemah dapat membuat pembaca meragukan pentingnya studi yang dilakukan. Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa maupun dosen pembimbing untuk memahami bagaimana membangun bagian ini secara tepat, dengan struktur dan argumen yang meyakinkan. Berikut lima tips yang bisa diterapkan agar latar belakang penelitian menjadi landasan yang kuat bagi keseluruhan skripsi:
1. Mulai dari Permasalahan yang Nyata
Langkah awal dalam menyusun latar belakang penelitian adalah mengidentifikasi permasalahan yang nyata dan relevan dengan konteks saat ini. Permasalahan tersebut bisa ditemukan dari keresahan pribadi berdasarkan pengalaman, berita, kebijakan publik, atau hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya celah atau ketimpangan.
Penelitian yang berangkat dari isu aktual akan lebih mudah menunjukkan urgensi dan relevansinya. Mahasiswa dapat menyesuaikan fokus permasalahan dengan disiplin ilmu yang ditekuni agar latar belakang memiliki arah yang jelas. Permasalahan yang menarik bisa menjadi salah satu strategi efektif untuk menarik perhatian pembaca atau dosen pembimbing.
2. Gunakan Data sebagai Penguat Argumen
Argumen dalam latar belakang penelitian tidak cukup jika hanya bersifat asumtif atau berdasarkan asumsi. Setiap pernyataan yang menyatakan adanya masalah atau fenomena yang diangkat sebaiknya diperkuat dengan data empiris. Data ini bisa bersumber dari laporan resmi, hasil survei, publikasi akademik, atau dokumen kebijakan yang relevan, bergantung pada penelitian yang dilakukan.
Penggunaan data akan memberikan kesan objektif sekaligus menunjukkan bahwa penulis telah melakukan studi awal yang mendalam. Selain itu, data juga menjadi pembatas ruang lingkup pembahasan sehingga penelitian tidak terkesan melebar ke hal lainnya. Penyajian data yang jelas dan ringkas akan membuat pembaca semakin yakin dengan topik penelitian tersebut.
3. Tampilkan Kesenjangan dengan Penelitian Sebelumnya
Salah satu fungsi utama latar belakang penelitian adalah menunjukkan celah atau gap yang belum dijawab oleh penelitian sebelumnya. Untuk itu, mahasiswa perlu melakukan kajian pustaka awal guna menemukan bagian mana dari permasalahan yang belum dieksplorasi secara tuntas oleh peneliti lain.
Kesenjangan ini bisa berupa perbedaan metodologi, konteks geografis yang belum dikaji, atau perubahan fenomena yang membuat hasil penelitian lama menjadi kurang relevan. Dengan menyoroti gap tersebut, penulis tidak hanya menunjukkan kebaruan penelitiannya, tetapi juga meyakinkan bahwa studi yang dilakukan memang dibutuhkan karena adanya celah tersebut.
4. Hubungkan dengan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Latar belakang yang baik harus dibahas secara mengalir menuju penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Setelah menunjukkan permasalahan dan kesenjangan, penulis perlu menjelaskan secara logis bagaimana penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk penyelesaian masalah tersebut.
Penjelasan ini bisa disusun secara naratif, namun tetap menjaga konsistensi antara masalah yang diangkat dan hasil yang ingin dicapai. Hubungan yang erat antara latar belakang, tujuan, dan manfaat menjadikan pembahasan yang dilakukan secara mengalir penting untuk dilakukan. Hal ini agar pembaca memahami arah penelitian sejak awal.
5. Gunakan Bahasa Akademik yang Jelas dan Bersifat Objektif
Penulisan latar belakang penelitian harus menggunakan bahasa akademik, tetapi tetap mudah dipahami. Hindari gaya bahasa yang terlalu teknis atau bertele-tele karena dapat menyulitkan pembaca memahaminya. Gunakan kalimat yang padat, jelas, dan langsung pada pokok permasalahan.
Selain itu, upayakan untuk menjaga objektivitas dengan menghindari opini yang tidak didukung data dan fakta. Sebab, opini yang tanpa didasari fakta hanya akan menjadi subjektivitas dari penelitian.
Untuk mempermudah skripsi, Ini 5 Rekomendasi Aplikasi untuk Bantu Anda Skripsian
Kelima tips tersebut bisa diterapkan untuk memperkuat latar belakang yang sedang disusun. Latar belakang yang kuat tidak hanya memudahkan proses bimbingan, tetapi juga memberikan kesan positif bagi pembaca pertama, yaitu dosen pembimbing dan penguji. Maka dari itu, latar belakang sangat penting dalam sebuah karya ilmiah, termasuk skripsi.
Butuh lebih banyak tips menulis akademik? Temukan panduan, artikel, dan Kelas Gratis seputar penelitian di Instagram @ebizmark.id! Jangan lewatkan juga berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!