Apa itu seminar proposal?
Seminar proposal adalah proses penyusunan dan pengujian proposal penelitian yang biasa generasi Z keberhasilannya tandai dengan istilah “sidang sempro.” Mata kuliah seminar menjadi mata kuliah wajib bagi para mahasiswa, proses belajarnya fokus pada mahasiswa s1 yang dibimbing untuk menyusun dan menulis proposal penelitian. Kegiatannya akan banyak diisi dengan diskusi bersama dosen pembimbing mengenai topik penelitian yang akan diambil, Setelah memutuskan topik penelitian apa yang akan diambil, maka mahasiswa akan langsung diarahkan untuk menulis bab 1, bab 2, sampai bab 3.
Mengapa seminar proposal penting?
Seminar proposal penting dilakukan agar ketika mahasiswa meneliti ke lapangan, mahasiswa sebagai peneliti sudah tahu apa yang harus dilakukan. Mengetahui mengapa mereka melakukan penelitian, tahu objek dan subjek penelitian, untuk penelitian dengan metode kualitatif mereka sudah memiliki pedoman observasi dan wawancara, serta untuk penelitian kuantitatif mereka sudah menyusun kuesioner. Dengan seminar proposal, mahasiswa yang melakukan penelitian akan lebih paham teknis penelitiannya.
Mari kita bayangkan, jika mahasiswa yang hendak meneliti tidak mengambil mata kuliah seminar proposal. Kita tidak memiliki pedoman observasi dan wawancara, tidak memiliki daftar pertanyaan untuk sampel objek penelitian. Apa yang akan kita lakukan saat ke lapangan? Inilah mengapa mengikuti kuliah seminar dan melakukan penyusunan proposal penelitian penting dilakukan. Pun dengan hasil penelitian nanti akan lebih terarah jika sudah disusun proposal, karena proposal adalah peta dari penelitian yang kita lakukan.
Tips menghadapi seminar proposal
Untuk bisa melalui mata kuliah seminar proposal dengan baik, pastikan kita tidak pernah melewatkan bimbingan dengan dosen pembimbing. Melakukan bimbingan akan sangat membantu kita memahami apa yang harus kita lakukan dan tulis pada proposal penelitian. Selanjutnya, yang harus kita ingat adalah kita harus memilih topik yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Hal ini akan menjaga kita agar tetap semangat dalam melakukan penelitian, karena tak jarang pada akhirnya mahasiswa menyerah dengan penelitiannya akibat topik penelitian yang tidak cocok dengannya.
Setelah memastikan judul penelitian, kita juga harus mengetahui alasan ilmiah mengapa kita memilih judul tersebut. Alasan ilmiah ini disebut sebagai latar belakang penelitian dalam proposal kita. Pada bagian ini harus dijelaskan alasan pemilihan judul dengan sangat kuat. Tentunya didukung teori dan referensi terkait topik yang dipilih. Jika pondasi latar belakangnya sudah kuat, maka dapat dilanjut pada tujuan penelitian, rambu penelitian seperti rumusan masalah dan fokus penelitian, serta manfaat penelitian, ini semua dimuat pada bab 1 proposal.
Usai dengan bab 1, masuk pada bab 2. Bab tinjauan pustaka ini bisa kita tulis dengan mudah jika kita dapat mengakses literatur yang berkualitas. Untuk menemukannya bisa dibaca pada artikel mencari jurnal. Kemudian lanjut ke bab 3, yaitu metodologi penelitian yang tentunya harus disesuaikan dengan topik yang diambil, apakah lebih sesuai dengan pisau bedah kualitatif atau pisau bedah kuantitatif. Ulasannya bisa dilihat pada artikel cara menulis bab 3 penelitian.
Setelah selesai menyusun tiga bab proposal penelitian, yang seharusnya kita persiapkan adalah presentasi atau sidang seminar proposal. Untuk bisa melaluinya dengan baik, maka berikut tips yang dapat dipraktikkan.
1. Membuat slide PPT yang menarik dan efisien isinya
2. Berlatih presentasi efektif, 10-15 menit
3. Simulasi tanya jawab, bisa dilakukan bersama teman
4. Hapal dan paham teori yang digunakan
5. Memahami langkah penelitian yang hendak dilakukan
6. Yakin dengan judul yang dipilih dan proposal yang ditulis
Enam tips tersebut bisa membantu kita siap menghadapi sidang seminar proposal dan segera mendapat ucapan “semprotulation” dari sahabat dan rekan kita. Untuk ilmu dan informasi yang lebih lengkap, bisa diakses melalui situs web Ebizmark, dan Instagram @. Semoga bermanfaat!
