Kohesi Leksikal: Pengertian dan Contohnya

Kohesi Leksikal: Pengertian dan Contohnya

Teks yang baik tidak cukup hanya berisi kalimat-kalimat yang disusun secara urut. Keterkaitan antarunsur menjadi kunci agar pesan yang disampaikan terbaca utuh dan logis. Salah satu cara menciptakan keterpaduan tersebut adalah melalui kohesi leksikal, yaitu penggunaan kosakata yang saling berkaitan secara makna agar tulisan mengalir secara logis dan mudah dipahami.

Apa Itu Kohesi Leksikal?

Kohesi leksikal adalah salah satu jenis kohesi tekstual yang muncul melalui penggunaan kosakata secara berulang atau memiliki keterkaitan makna. Unsur ini bekerja melalui hubungan antarleksikal, bukan hanya lewat struktur gramatikal. Artinya, makna antarbagian teks menjadi saling terhubung karena adanya keterkaitan kata atau istilah yang digunakan.

Read More

Kohesi leksikal sangat penting untuk memastikan bahwa ide-ide dalam sebuah teks tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung satu sama lain. Keberadaannya membuat pembaca mampu mengikuti alur pembahasan tanpa merasa bingung atau kehilangan konteks. Dua bentuk utama dari kohesi leksikal adalah reiterasi dan kolokasi, yang memiliki ciri khas dan cara kerja berbeda.

Contoh Kohesi Leksikal Berdasarkan Wujudnya

1. Reiterasi

Reiterasi adalah pengulangan unsur leksikal yang sama atau memiliki hubungan sinonim, hiponim, atau parafrase dalam sebuah teks. Tujuannya untuk menekankan atau menjaga kesinambungan makna.

Contoh:

“Bandung bukan sekadar kota biasa seperti kota lainnya. Baginya, Kota Kembang adalah tempat bertumbuh yang menyimpan banyak kenangan.”

Pada kalimat tersebut, Bandung dan Kota Kembang menunjukkan hubungan sinonim yang membentuk kohesi leksikal.

Reiterasi juga dapat berupa repetisi langsung.

Contoh:

“Kesehatan mental sangat penting. Artinya, kesehatan mental perlu dijaga sejak dini agar tidak berkembang menjadi gangguan serius.”

Bentuk lainnya adalah hiponimi, yakni hubungan antara kata umum dan kata khusus.

Contoh:

“Hewan peliharaan sering memberikan kenyamanan emosional. Anjing, misalnya, dikenal sangat setia terhadap pemiliknya.”

2. Kolokasi

Kolokasi adalah kohesi yang terbentuk karena dua kata sering muncul bersama dalam konteks yang sama, meskipun tidak memiliki arti yang identik.

Contoh:

“Petani mulai menanam padi ketika musim hujan tiba. Air yang melimpah menjadi sumber utama bagi pertumbuhan tanaman tersebut.”

Kata petani, menanam, padi, dan musim hujan memiliki hubungan kolokatif karena biasa muncul bersama di konteks pertanian.

Kolokasi juga dapat terlihat dalam contoh berikut:

“Guru memberikan tugas harian kepada seluruh siswa. Pekerjaan rumah itu harus dikumpulkan besok pagi.”

Kata tugas harian dan pekerjaan rumah memiliki hubungan kolokatif karena keduanya berkaitan dalam konteks pendidikan.

Kohesi leksikal tidak hanya memperkuat struktur teks, tetapi juga membantu pembaca memahami maksud penulis secara lebih utuh. Penguasaan terhadap bentuk-bentuk kohesi leksikal seperti reiterasi dan kolokasi menjadi modal penting untuk menghasilkan tulisan yang efektif dan komunikatif. Melalui penggunaan yang tepat, ide-ide yang dituangkan dalam tulisan akan lebih mudah dipahami dan terasa lebih mengalir secara alami.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Related posts