Perbedaan Data Diskrit dan Data Kontinu, Apa Saja?

Perbedaan Data Diskrit dan Data Kontinu, Apa Saja?

Pada penelitian kuantitatif, data diskrit dan data kontinu merupakan dua jenis data yang sering ditemukan. Membedakan keduanya sangat penting bagi penulis untuk mempermudah pengumpulan dan analisis data. Kesalahan dalam mengenali jenis data bisa berdampak besar terhadap metode analisis yang dipilih, bahkan bisa membuat kesimpulan dari penelitian menjadi tidak akurat, bahkan salah.

Pengertian Data Diskrit dan Data Kontinu

Data diskrit adalah jenis data kuantitatif yang nilainya terbatas dan biasanya berupa angka bulat. Data ini muncul dari proses menghitung, bukan mengukur. Contoh paling sederhana adalah jumlah siswa dalam satu kelas atau jumlah kendaraan yang melintas di depan kampus selama satu jam. Artinya, angka-angka tersebut tidak bisa dibagi lebih kecil lagi.

Read More

Sementara itu, data kontinu adalah jenis data kuantitatif yang dapat memiliki nilai tak terbatas dalam rentang tertentu. Data ini diperoleh melalui pengukuran sehingga nilainya bisa berupa pecahan atau desimal. Misalnya tinggi badan, berat tubuh, atau suhu udara. Angka-angka ini bisa dibagi sekecil apa pun sesuai alat ukur yang digunakan karena satuan pengukuran bersifat kontinu.

Baca juga: 5 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif yang Harus Diketahui

Perbedaan Data Diskrit dan Data Kontinu

Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada cara memperoleh dan merepresentasikan data. Data diskrit bersifat kategorikal dalam jumlah terbatas, sedangkan data kontinu menggambarkan nilai yang lebih fleksibel.

Dengan kata lain, jika dilihat dari bentuknya, data diskrit terdiri atas angka-angka bulat hasil dari proses penghitungan. Misalnya, banyaknya buku di rak atau jumlah kehadiran dalam suatu kelas. Sebaliknya, data kontinu berasal dari hasil pengukuran sehingga bentuknya bisa berupa desimal atau pecahan. Contoh yang umum digunakan adalah tinggi badan seseorang atau suhu udara yang dicatat setiap jam.

Dari segi nilai, data diskrit memiliki jumlah nilai yang terbatas dan tidak bisa dipecah lebih kecil tanpa mengubah maknanya. Satu orang tetaplah satu, tidak mungkin menjadi setengah orang. Sementara itu, data kontinu dapat dibagi menjadi nilai yang lebih kecil tanpa kehilangan arti, tergantung alat ukur yang digunakan. Sebagai contoh, panjang meja bisa diukur dalam satuan meter, sentimeter, bahkan milimeter.

Visualisasi antara keduanya juga berbeda. Data diskrit lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram batang atau tabel frekuensi karena jumlah nilai yang terbatas dan jelas. Sebaliknya, data kontinu lebih cocok divisualisasikan melalui histogram atau kurva distribusi yang menunjukkan sebaran nilai secara lebih detail dan kontinyu.

Contoh Penggunaan Data Diskrit dan Data Kontinu

Untuk memberikan gambaran lebih nyata, berikut beberapa contoh situasi penelitian yang menggunakan masing-masing jenis data:

Pada penelitian kependudukan, jumlah anggota keluarga pada suatu rumah tangga termasuk data diskrit. Peneliti cukup mencatat jumlahnya dalam angka bulat, seperti 3 atau 5. Tidak ada angka desimal karena seseorang tidak bisa setengah tinggal di rumah.

Sebaliknya, jika penelitian bertujuan mengukur tingkat kesehatan masyarakat berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), maka yang digunakan adalah data kontinu. IMT dihitung dari tinggi dan berat badan, yang keduanya bisa memiliki nilai desimal seperti 1,65 meter atau 52,3 kilogram.

Perbedaan jenis data ini juga akan menentukan jenis grafik atau diagram yang digunakan untuk visualisasi. Data diskrit lebih cocok disajikan menggunakan diagram batang atau tabel frekuensi. Sedangkan data kontinu lebih sesuai divisualisasikan melalui histogram atau kurva distribusi.

Dengan memahami perbedaan antara data diskrit dan data kontinu, peneliti dapat memilih pendekatan analisis yang tepat. Ini menjadi dasar penting dalam menyusun metodologi penelitian yang akurat dan sahih secara statistik.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Related posts