Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, sudah sampai mana nih revisinya? Apakah sudah ke lapangan? Kalau belum, yuk, semangat revisi! Kalau sudah mau ke lapangan, jangan lupakan satu hal yang penting ini: etika penelitian. Mengapa etika penelitian dalam skripsi penting? Hal ini dikarenakan baik atau tidaknya penelitian tergantung dari etika penelitian yang dibuat dan dilakukan oleh peneliti. Jangan sampai kamu sudah membuat pedoman wawancara atau instrumen penelitian kuesioner, namun penelitian skripsimu jadi terhambat karena tidak adanya etika penelitian. Maka dari itu, yuk, kita bahas mengenai etika penelitian itu sendiri!
Pengertian Etika Penelitian
Awalnya, kata “etika” diambil dari bahasa yunani, ethos, yang sebenarnya memiliki banyak arti tunggal; tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, atau cara berpikir. Sedangkan jika dalam bentuk jamak, ethos menjadi kata ta etha yang berarti adat atau kebiasaan. Dari situlah kata etika diperoleh yang dimaknai sebagai filsafat moral. Jadi, etika penelitian adalah acuan moral yang berisi norma-norma ketika melakukan penelitian ke masyarakat.
Etika penelitian ini berhubungan erat dengan sopan-santun di mana subjek penelitian harus turut merasa dihargai saat kamu mengambil data. Dalam membuatnya, kamu perlu memahami tatanan dan kebiasaan yang dimiliki oleh subjek penelitian, karena jika kamu melanggarnya yang bisa menyinggung mereka, kamu bisa dilaporkan ke ranah hukum, loh. Maka dari itu, kamu harus hati-hati. Walaupun penelitian yang kamu lakukan tidak merugikan subjek penelitian, tetap saja kamu perlu untuk menghargai mereka sebagai bentuk dari prinsip kemanusiaan.
Tujuan Adanya Etika Penelitian
Selain untuk menghormati kebiasaan masyarakat, terdapat tujuan lain etika penelitian dilibatkan dalam skripsi yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Meminta izin dijadikan lokasi penelitian
- Meminta persetujuan responden untuk diikutsertakan dalam pelaksanaan penelitian
- Menyesuaikan waktu kesediaan responden untuk pengambilan data
- Mencegah adanya konflik ketika adanya hal yang dirasa sensitif
- Membuat peneliti dan responden sama-sama merasa nyaman dan aman
- Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
- Adab ke sesama manusia.
Bagaimana Cara Membuat Etika Penelitian?
Jika kamu sudah sampai bab 3 dan masih bingung bagaimana cara membuat etika penelitian, nah, kali ini kita akan masuk ke pembahasan mengenai apa saja yang harus tercantum di dalam etika penelitian berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Hidayat (2014):
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan merupakan narasi berupa permintaan izin agar subjek penelitian atau responden mau ikut berpartisipasi dalam pengambilan data. Di dalam lembar persetujuan juga harus tercantum secara garis besar penelitian agar subjek dapat memahami tentang apa dan urgensi penelitian tersebut.
2. Anonimitas
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti bisa menawarkan agar responden menulis nama samaran. Apabila peneliti membutuhkan nama asli responden, pastikan bahwa responden sudah menyepakati hal itu dan peneliti harus bertanggung jawab secara penuh atas identitas mereka.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti harus memastikan bahwa identitas responden terjaga keamanannya dan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Peneliti harus bersedia bertanggung jawab apabila ada hal-hal yang mengancam atau bahkan membahayakan responden yang diakibatkan oleh bocornya identitas dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti.
4. Sukarela
Responden ikut berpartisipasi harus dalam keadaan sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun, termasuk peneliti.
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, aspek-aspek yang perlu kamu masukkan adalah sebagai berikut:
- Surat usulan penelitian dari institusi peneliti bekerja/kuliah
- Surat rekomendasi dari panitia pembina (jika ada)
- Prosedur penelitian yang harus dilakukan responden
- Durasi waktu yang dibutuhkan peneliti terhadap responden
- Daftar anggota tim
- Curriculum vitae peneliti untuk melihat apakah keahliannya sesuai dengan apa yang akan dikerjakan (biasanya di bidang medis/kesehatan)
- Keterangan pembiayaan untuk melihat apakah suatu penelitian sudah etis dilihat dari jumlah biaya dengan hasil yang akan didapat
- Kode etik dari institusi lain yang bersangkutan (jika ada)
- Lembar informed consent, yaitu lembar persetujuan informan bersedia ikut berpartisipasi yang dilakukan oleh peneliti
Itu dia hal-hal yang harus dicantumkan dalam lembar etika penelitian. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, sekarang apakah kamu sudah memahami tentang etika penelitian? Semoga artikel ini membantu dan semoga penelitian skripsimu lancar sampai akhir, ya!
Terkendala dalam mengerjakan skripsi? Hubungi kami sekarang juga karena kami akan memberikan solusinya!

Pingback: Informed Consent: Sangat Penting Dalam Penelitian? - Ebizmark Blog
Informasinya Sangat membantu banget untuk membuat suatu penelitan menjadi lebih baik lagi. Makasih min