Apa yang Dimaksud dengan Analisis Wacana?

apa itu analisis wacana

Di kehidupan sehari-hari, mungkin kamu sering mendengar kata “wacana”. Bahkan bisa jadi kamu pernah mengucapkannya. Misalnya, ketika seseorang membuat rencana dengan teman-temannya untuk pergi berlibur atau bertamasya tapi tidak terlaksana, maka mereka akan berkata bahwa pembicaraan mereka tentang pergi bertamasya bersama itu hanyalah sebuah “wacana”. Tapi, arti dari kata wacana pada contoh di atas dengan wacana di sini berbeda, ya, Sobat Ebiz!

Bagi kamu yang mengenyam pendidikan di bidang linguistik atau bahasa, mungkin analisis wacana atau kata wacana sendiri sudah terdengar familiar. Hal ini masuk akal karena analisis wacana ini memang sering dilakukan oleh peserta didik bidang linguistik. Jadi sebenarnya, apa arti dari analisis wacana?

Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana (discourse analysis) terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan wacana. Seperti yang telah kita ketahui, analisis merupakan proses menyelidiki sesuatu berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Sedangkan wacana dalam KBBI artinya adalah komunikasi verbal atau percakapan langsung. Dalam artian lainnya, wacana merupakan kesatuan runtutan beberapa kalimat yang berkaitan antara satu dengan lainnya. Perwujudan dari sebuah wacana adalah teks narasi. Dari arti-arti di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis wacana adalah kajian ilmu yang berfokus pada meneliti struktur bahasa dalam komunikasi, baik secara verbal maupun kontekstual.

Di bidang linguistik, analisis wacana ini merupakan cabang ilmu yang masih terbilang baru, yaitu dikembangkan sekitar tahun 1970-an. Analisis wacana juga berfokus pada konteks atau substansi pesan yang ingin disampaikan. Artinya, peneliti yang ingin melakukan penelitian cabang ilmu ini juga perlu meneliti mengenai hubungan bahasa dengan konteks penggunaannya.

Struktur Wacana

Wacana lebih dari sekadar sebuah kalimat, di mana kalimat mengandung Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (opsional), sedangkan struktur wacana lebih bervariatif. Namun walaupun begitu, wacana ini juga bisa jadi lebih sedikit dibandingkan dengan paragraf. Oleh karena itum kami merangkum bahwa struktrur wacana secaara umum terdiri dari sebagai berikut:

  1. Kata atau kalimat pembuka; yaitu yang diucapkan oleh komunikator pertama kali ketika bertemu dengan komunikan.
  2. Tujuan; yaitu maksud atau alasan komunikator menghubungi komunikan.
  3. Ucapan atau kalimat yang dilontarkan ketika komunikator dan komunikan melakukan aktivitas yang disetujui.
  4. Kesepakatan akhir.
  5. Kesimpulan/kalimat penutup.

Tujuan Analisis Wacana

Adapun tujuan dari analisis wacana adalah sebagai berikut:

  1. Membongkar makna atau isi pesan dari sebuah wacana, baik secara lisan maupun tulisan.
  2. Mempelejari kaidah kebahasaan yang dipakai dalam wacana
  3. Mendapat referensi untuk memproduksi wacana
  4. Mencari makna dari lambang tertentu dalam sebuah wacana
banner webinar gratis ebizmark

Pendekatan Analisis Wacana

Mengutip dari buku “Aanalisis Framing: Komunikasi, Psikologi, dan Politik Media” (2012) yang ditulis oleh Eriyanto, pendekatan yang digunakan dalam analisis ada tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Pandangan Positivisme-Empiris

Sebagai jembatan komunikasi, kita semua sebagai manusia tentunya menggunakan bahasa. Penggambaran komunikasi seseorang bisa dilihat berdasarkan pengalaman yang dialaminya. Analisis wacana dalam fenomena ini bertujuan untuk menganalisis struktur kalimat yang digunakan, bahasa, dan pengertian bersama dari komunikator serta komunikan. Setelah itu, wacana akan diukur kebenarannya menurut sintaksis dan semantik.

2. Pandangan Kontruktivisme

Berbeda dengan jenis positivisme-empiris yang menggunakan bahasa sebagai alat untuk memahami realitas obyektivitas, pandangan kontruktivisme justru memandang subyek atau orang yang melakukan komunikasi dan bukan bahasa lagi yang diperhatikan. Konstruktivisme menganggap subyek sebagai faktor utama dalam analisis wacana.

3. Pandangan Kritis

Dalam paradigma pandangan kritis, analisis wacana lebih menekankan kepada konstelasi kekuatan terhadap proses produksi dan dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional. Jenis pandangan kritis ini mengoreksi sekaligus menguatkan paradigma kontruktivisme.

Nah, setelah membaca artikel ini sampai habis, apakah sekarang kamu sudah paham tentang analisis wacana? Semoga artikel ini menambah wawasanmu ya, Sobat Ebiz!

banner online course ebizmark

Masih kebingungan dengan penelitianmu? Ayo konsultasikan secara GRATIS di Ebizmark dengan cara mengunjungi laman resmi kami, yaitu www.ebizmark.id atau Instagram @!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.