ChatGPT adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) yang dikembangkan oleh OpenAI dalam bidang tekonologi pemrosesan bahasa alami. Model-model bahasanya sendiri seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer) memiliki kemampuan dalam memahami dan menghasilkan teks dalam beragam konteks serta bahasa.
ChatGPT memiliki beragam manfaat seperti menghasilkan teks, memberikan ide, menerjemahkan, memberikan jawaban, bahkan mengerjakan skripsi. Dalam melakukan apa yang diperintahkan, kita sebagai pengguna harus terlebih dahulu memasukan prompt atau serangkaian instruksi agar AI dapat memahami apa yang kita inginkan.
Nah, penulisan prompt tersebut menentukan seberapa akurat jawaban yang diberikan oleh ChatGPT. Artikel ini akan menjelaskan cara menulis prompt ChatGPT yang baik agar hasil yang diberikan lebih akurat dan efektif. Simak penjelasannya di bawah ini, Sobat Ebiz!
Cara Kerja ChatGPT
Sebelum mulai membuat prompt, ada baiknya kita memahami cara kerjanya terlebih dahulu. Pada dasarnya, ChatGPT akan mencoba memahami instruksi dan konteks yang diberikan lewat prompt. Model pemrograman tersebut nantinya akan menghasilkan teks yang sesuai dengan instruksi dengan cara yang paling relevan. Bagaimanapun, ChatGPT sendiri adalah model yang generatif sehingga cenderung menghasilkan teks yang kreatif dan tidak terikat dengan fakta. Oleh karena itu, pastikan prompt yang diberikan sudah jelas dan spesifik.
Langkah-langkah dalam Menulis Prompt ChatGPT yang Efektif
Berikut ini cara atau langkahnya, beberapa di antaranya adalah:
- Berikan konteks. Sebagaimana manusia, tentunya AI juga perlu memhami konteks prompt yang diberikan. Ketimbang mengatakan, “tulis mengenai produktivitas”. Kamu bisa memberikan prompt, “tulis artikel blog mengenai seberapa pentingnya produktivitas bagi bisnis kecil.” Konteks akan menetapkan tujuan yang jelas dan meningkatkan hasil yang diberikan.
- Masukan informasi yang dibutuhkan. Dalam memberikan prompt, kamu bisa menambahkan informasi yang dapat meningkatkan kualitas jawaban. Data tersebut tentunya tergantung konteks, seperti, “buat contoh content writing di bidang pendidikan yang memiliki target audiens pria di usia 30-45 tahun.” Data seperti terkait demografi dapat menjadi informasi yang membantu.
- Gunakan bahasa yang spesifik dan tegas. Hal tersebut memudahkan AI dalam mengerti apa yang diminta, memeberikan prompt yang ambigu atau terlalu umum akan menghasilkan tulisan yang kurang relevan. Contohnya, kamu bisa gunakan kata perintah seperti: Usulkan, analisis, evaluasi, definisikan, dan lain-lain.
- Menyertakan kata kunci yang relevan. Kata kunci memberikan fokus yang sesuai. Kamu dapat menyebutkan nama orang, tempat, atau konsep yang diinginkan. Contohnya, “berikan simpulan mengenai teori relativitas Enstein beserta contoh pendukunya.”
- Menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka atau open-ended question adalah pertanyaan yang meminta responden untuk menjawabnya dengan kalimat sendiri dan bersifat lebih luas. Hal tersebut memberikan kesempatan pada AI untuk memberikan jawaban yang lebih rinci. Oleh karena itu, hindari pertanyaan yang mengarah pada jawaban ya/tidak.
- Berikan contoh yang diperlukan. ChatGPT memiliki kemampuan dalam menganalisis media tulisan seperti artikel dan sejenisnya. Jika perlu, kamu dapat menyediakan contoh yang diperlukan apabila ingin mendapatkan hasil yang serupa dengan contoh. URL situs juga dapat dicantumkan sebagai contoh karena dapat diproses oleh ChatGPT, atau kamu juga dapat memberikan contoh tokoh atau publik figur yang ingin ChatGPT tiru.
- Kreasikan prompt. Pada dasarnya, ChatGPT merekam percakapan yang dilakukan. Oleh karena itu, lakukan trial and error dan kreasikan perintah untuk mendapatkan hasil terbaik. Ulangi prompt dengan modifikasi sehingga didapat hasil yang diinginkan.
Berikut tadi cara membuat prompt ChatGPT yang efektif. Semoga dapat membantu kamu dalam menggunakan ChatGPT secara lebih akurat. Ikuti Instagram @ dan kunjungi Ebizmark Blog untuk informasi menarik lainnya!
