Cara Membuat Skripsi Antirevisi dan Disukai Dosen Pembimbing

Dalam membuat skripsi, sering kali mahasiswa menghadapi kendala terkena revisi dari dosen pembimbing. Untuk mendapatkan “acc” dosen pembimbing dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam proses pengerjaan skripsi. Maka dari itu, mahasiswa perlu mengetahui ciri skripsi yang disukai oleh dosen pembimbing. Berikut ini cara membuat skripsi yang dapat menghindari revisi dan “di-acc”. Simak selengkapnya di bawah ini, Sobat Ebiz!

Simak cara membuat skripsi yang disukai dosen di sini!

1. Fokus dan Spesifik

Memilih topik yang terlalu luas dan kurang spesifik umumnya tidak disukai oleh dosen. Selain itu, skripsi yang tidak terfokus dan kurang spesifik juga dapat menyulitkan mahasiswa dalam proses pengerjaannya. Mahasiswa harus dapat membuat batasan atau cakupan penelitian yang tepat pada skripsinya. 

Hal tersebut dapat tercermin dalam penentuan judul skripsi, paparan latar belakang, dan rumusan masalah yang ditentukan. Memiliki topik yang terfokus juga dapat membuat skripsi memiliki pembahasan yang lebih menyeluruh dan mendalam.

Sebagai contoh ketimbang menentukan judul “Analisis Penggunaan Media Sosial dalam Pemasaran”, Anda dapat membuatnya lebih fokus dan spesifik dengan menggantinya menjadi “Analisis Penggunaan Media Sosial dalam Pemasaran Brand XYZ”. Judul pertama tidak menyertakan variabel yang spesifik sementara judul kedua memberikan brand XYZ sebagai variabel.

2. Memiliki Unsur Kebaruan (Novelty)

Skripsi adalah penelitian ilmiah yang menerapkan unsur kebaruan atau novelty. Sebagai contoh, mahasiswa dapat menggunakan pendekatan baru atau berbeda dari penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai objek penelitian yang sama. Apabila terdapat sebuah penelitian mengenai sebuah karya sastra menggunakan teori A, mungkin Anda dapat menerapkan teori B.

Hal tersebut dapat memberikan perspektif baru mengenai penelitian sebelumnya sehingga memberikan interpretasi yang berbeda. Atau, mahasiswa dapat mengangkat sebuah isu atau fenomena yang belum pernah diangkat dan tengah menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. Umumnya dosen pembimbing akan cepat “meng-acc” skripsi yang memiliki unsur kebaruan.

3. Kualitas Penulisannya yang Baik

Dalam menulis skripsi, pastikan penulisannya sudah sesuai dengan pedoman penulisan skripsi universitas. Selain itu, sistematika penulisan skripsi juga harus sudah rapi dan tidak berantakan. Sebagai contoh, pembagian bab dan bagian tiap babnya sudah sesuai. 

Umumnya, bab 1 akan berisi pendahuluan sementara bab 2 terdapat kajian liiteratur serta penelitian terdahulu. Selanjutnya, bab 3 diisi metodologi penelitian dan bab 4 membahas hasil penelitian secara rinci. Di akhir, bab 5 menyampaikan kesimpulan yang diperoleh dari skripsi. 

Pastikan juga penulisan paragrafnya rapi dan sesuai dengan menyertakan minimal 4 kalimat dalam sebuah paragraf. Pengutipan sumber juga harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

4. Terdapat Referensi Ilmiah yang Relevan

Sebuah karya ilmiah diwajibkan memiliki referensi yang relevan. Referensi tersebut berguna sebagai pendukung argumen dalam memaparkan analisis. Oleh karena itu, pastikan mengutip dari sumber yang tepercaya dan kredibel.

Menyantumkan referensi juga membantu mahasiswa dalam menghindari plagiarisme. Dosen pembimbing umumnya juga merekomendasikan buku yang dapat dijadikan acuan skripsi. Jika tidak, Anda dapat bertanya kepadanya.

5. Data Valid dan Relevan

Data merupakan hal wajib dan sebuah keharusan dalam skripsi. Sebuah penelitian akan dianggap valid apabila data yang disajikannya valid. Untuk itu, data yang digunakan harus berdasarkan sumber-sumber yang tepercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Anda dapat mengambilnya dari buku, jurnal, surat kabar, situs, atau langsung dari lapangan.

6. Teori dan Metode yang Digunakan Sesuai

Teori dan metode penelitian sering kali menjadi bagian yang direvisi oleh dosen pembimbing. Hal tersebut karena keduanya tidak sesuai dengan topik dan permasalahan yang diangkat dalam skripsi. Untuk menghindarinya, pastikan Anda membaca terlebih dahulu penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan skripsi Anda.

Dengan begitu, Anda dapat membandingkan dan menyesuaikannya dengan topik yang dimiliki. Selain itu, pahami secara baik-baik teori dan metode yang hendak digunakan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengaplikasiannya.

7. Dapat Diselesaikan

Terdapat pepatah, “skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai.” Meskipun kedengaran seperti sebuah lelucon, namun terdapat kebenaran di baliknya. Dosen pembimbing sendiri umumnya lebih menyukai sebuah skripsi yang mampu dikerjakan dengan baik oleh mahasiswa, ketimbang mahasiswa mengambil topik yang terlalu sulit dan menantangnya namun tidak terselesaikan.

Oleh karena itu, sebelum benar-benar menentukan sebuah topik skripsi, ketahui topik yang benar-benar menggugah Anda. Selain itu, banyak-banyak membaca literatur penelitian juga dapat membantu dalam mengetahui berbagai penelitian terhadulu dan tingkat kesulitan tiap penelitiannya.

Berikut tadi beberapa tips cara membuat skripsi yang antirevisi dan disukai dosen pembimbing. Selain hal-hal tersebut, ada baiknya juga mengenali minat dan keahlian dosen apabila Anda yang menentukan dosen pembimbingnya. Semoga Anda dapat menerapkannya dalam penelitian Anda!

Sudah cukup berpusing ria dengan penelitian, Ebizmark siap membantu!

Bersama tenaga ahli dan berpengalaman, Ebizmark dapat membantu pengerjaan penelitian Anda. Konsultasikan di MyData sekarang! Untuk informasi menarik lainnya, kunjungi  Ebizmark Blog dan Instagram @!

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.