:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3348829/original/006967300_1610597904-pexels-photo-4065876.jpeg)
Artikel ilmiah merupakan salah satu produk hasil penelitian yang diistimewakan. Mengapa diistimewakan? Karena penulisannya yang mampu memberikan analisis, interpretasi, dan argumen yang mendalam berdasarkan fakta-fakta penelitian yang mendalam baik secara independen maupun kooperatif.
Jika Anda seorang mahasiswa baru atau yang terutama tingkat akhir pasti tidak asing lagi dengan artikel ilmiah. Bentuknya mirip dengan essay namun biasanya lebih rinci, lebih mendalam, dan padat (memasukkan hasil dengan terbuka dan terbatas pada hal-hal penting saja). Berkaitan dengan ciri khasnya, tentu penulisan artikel ilmiah Anda tidak hanya memerlukan keterampilan dalam menulis tapi juga kemampuan dalam penelitian. Ciri lain yang perlu Anda pelajari yakni seberapa jauh pengetahuan Anda pada topik yang dipilih, keaktifan Anda untuk terkoneksi dengan berbagai sumber, dan mampu menghasilkan kontribusi pemikiran yang kritis maupun rekomendasi yang relevan.
Tahapan dalam Menulis Artikel Ilmiah
1. Memahami rancangan dasar artikel
Dalam penulisan artikel ilmiah, kami menganjurkan untuk membaca referensi (artikel-artikel sebelumnya). Pastikan bahwa Anda telah memilih sumber rujukan mulai dari bidang, skema, atau issue yang sesuai. Bacalah dengan cermat komposisi umum dari sebuah artikel yang sesuai, lalu temukan apa yang belum dilakukan (fokus dulu di abstrak dan kesimpulan). Kemudian rancang rencana penelitian hingga prediksi penulisan artikel mulai dari mendefinisikan tujuan penelitian, batasan waktu, rencana luaran, pemahaman spesifikasi jurnal yang akan menjadi luaran. Kami sangat menyarankan bahwa Anda dapat membuat rancangan yang realistis dengan cakupan waktu yang dirasa cukup untuk meneliti, menulis, mengedit, dan penyelesaian (hingga proses submit).
2. Spesifikasi topik untuk rencana artikel ilmiah
Spesifikasi topik penelitian sangat penting ini berkaitan dengan topik apa yang paling kita minati, paling sering kita telusuri, bidang ilmu yang menjadi latar belakang studi. Kemudian latar-latar ini kita kembangkan dengan brainstorming, konsultasi dengan pembimbing atau diskusi sejawat, hingga kumpulan literasi-literasi sebelumnya.
Jika Anda sudah menemukan topik atau tema yang sesuai untuk pemecahan masalah penelitian, kami sarankan untuk persempit topik menjadi ide-ide atau tujuan yang lebih orisinal. Tujuannya agar hal-hal yang akan Anda bahas tidak melebar namun langsung menjurus dan spesifik ke permasalahan yang sedang diteliti.
3. Melakukan penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan atau dapat dikatakan sebagai kegiatan observasi, komunikasi, dan literasi. Mengapa demikian? Pada tahap ini peneliti perlu dengan cermat melihat dan merekam apapun yang dirasa penting dalam topik yang akan dikerjakan. Observasi ini dapat bermakna luas mulai dari memilih lokasi atau fenomena yang sesuai, pembimbing yang mumpuni dibidangnya, atau responden lain yang sekiranya memiliki pengalaman di bidangnya. Kemudian catat atau rekamlah segala hal yang disampaikan saat diskusi di topik tersebut (dapat diperoleh dari responden lapangan atau pembimbing). Agar mempermudah dalam menelusuri informasi dari kegiatan penelitian pendahuluan ini, kembangkan konsep pertanyaan dari 5W+1H. Seperti apakah ada yang belum dilakukan atau belum terpecahkan dari penelitian terdahulu?, Apakah penelitian ini dapat memberikan pandangan terbaru atau unik?, bagaimana model pengembangan yang seharusnya saya kembangkan untuk memecahkan masalah, atau pertanyaan-pertanyaan lain yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi awal.
4. Menyusun Pernyataan Awal Penelitian
Pernyataan ini dihasilkan dari argumen-argumen dari kita yang didasarkan pada kegiatan penelitian pendahuluan sebelumnya. Tahap ini penting sebagai penentu posisi dan tujuan penelitian sebenarnya untuk apa dan mengarah kemana. Apabila Anda kesulitan untuk menulis pernyataan, maka mulai saja dengan pertanyaan sehingga penelitian yang akan dilakukan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bagian ini hanya perlu disebutkan secara ringkas di satu atau dua kalimat yang biasanya akan menjadi rujukan tulisan di awal abstrak artikel.
5. Membuat Outline Artikel Ilmiah
Pada posisi ini, Anda sudah harus sebaiknya telah melaksanakan penelitian atau setidaknya data lapangan yang mendukung temuan-temuan di penelitian pendahuluan telah ada. Outline ini berfungsi untuk navigasi atau hal-hal penting yang menjadi idea untuk Anda menulis setiap sectionnya. Umumnya bagian pembuatan outline akan mengandung daftar topik utama yang akan dibahas, argumen sebagai pernytaan awal, bukti atau data lapangan yang ditemukan, serta teori yang akan ada jadian acuan bahan diskusi. Pada section ini karena bagian-bagian yang tercatat adalah poin utama, maka beberapa kata yang menjadi penting dapat diangkat dan disusun menjadi judul yang menggambarkan keseluruhan isi artikel.
Untuk lebih mudah, Anda bisa mulai menulis kalimat pertama di setiap paragraf yang direncanakan di pendahuluan. Bagian metode buatlah outline terkait metode atau jenis pendekatan, waktu atau lokasi, jumlah responden, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan bagaimana mengorganisasikannya dalam hasil atau pembahasan. Untuk pembahasan, buatlah dulu sub-bab yang akan dibahas (sesuaikan dengan tujuan penelitian/pertanyaan penelitian) serta hal-hal/bukti-bukti/teori yang akan didiskusikan. Sedangkan untuk pembahasan fokuskan pada tiga bagian yakni 1) ringkasan temuan dan bagaimana hasil analisisnya, 2) rekomendasi atau keterbaruan yang dihasilkan dari hasil analisis pembahasan, dan 3) adalah keterbatasan serta rekomendasi yang mungkin dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya.
6. Membuat Draft Artikel Ilmiah
Draft dan outline tentu berbeda ya. Outline berfungsi sebagai panduan atau arahan untuk Anda menulis kedepannya dengan outline-outline setiap bagiannya. Sedangkan untuk draft ini Anda telah benar-benar menulis atau mengembangkan outline dalam bentuk paragraf. Mengapa disebut draft, ini mengartikan bahwa Anda tidak perlu terlalu terbebani dengan kesempurnaan tulisan sejak awal. Bahkan para pembimbing, dosen, maupun tutor pendamping penulisan akan menyarankan Anda untuk menulislah segera dan perbaiki setelahnya. Ini juga membantu Anda untuk mengetahui sejauh mana data dan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan telah cukup atau perlu pengumpulan ulang.
Banyak spekulasi dari mana outline ini dimulai, saran yang umum tentu diawali dari pendahuluan sehingga gap penelitian kita akan terdefinisi. Namun, kami menyarankan Anda untuk fokus pada bagian hasil dan pembahasan di awal. Alasannya adalah seringkali kita akan membuang banyak waktu di pendahuluan karena belum merasa puas dengan literasi-literasi yang sudah dikumpulkan. Ini akan memakan lebih banyak waktu dan tenaga, sedangkan kita masih memiliki pekerjaan yang lebih panjang dan sulit di bagian hasil maupun pembahasan. Oleh karena itu, jika outline di bagian pembahasan sudah tersusun dan terdefinisi dengan baik maka tidak ada salahnya jika dimulai penyusunan draft pada bagian pembahasan. Namun hal ini tentu menyesuaikan dengan pola Anda bekerja, jika lebih nyaman dari pendahuluan agar urut dan sistematis maka Anda dapat memulainya dari pendahuluan.
7. Melengkapi dan Memperbaiki Isi artikel Ilmiah
Kami menyatakan bahwa mustahil satu draft akan langsung menghasilkan artikel yang baik. Bahkan dalam pendidikan tinggi hingga proses finishing, melengkapi dan memperbaiki isi artikel akan terus dilakukan berulang-ulang. Untuk membatasi proses ini, lakukan konsultasi setelah draft awal sudah selesai dilengkapi. Konsultasi ini bisa dilakukan bersama dosen pembimbing agar arahan tulisan kita menerima saran dan masukan perbaikan.
a. Bagian Pendahuluan:
- Tentukan spesifik topik, perkenalkan latar belakang, dan tentukan istilah atau konsep kunci.
- Cobalah untuk memberikan jawaban singkat terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: Materi atau wawasan baru apa yang Anda tawarkan? Masalah penting apa yang Anda bantu definisikan atau jawab?
- Bagaimana? Untuk memberi tahu pembaca apa yang diharapkan dari sisa makalah, pendahuluan harus menyertakan “roadmap deskripsi” atau sistematika dari apa yang akan dibahas, secara singkat menyajikan elemen-elemen kunci dari makalah dalam urutan kronologis.
b. Bagian Metode:
- Pastikan metode atau pendekatan terdefinisi dengan baik yang indikatornya memungkinkan untuk ditiru atau diadaptasi oleh peneliti sebelumnya.
- Periksa kembali elemen dari indikator, data, teknik pengumpulan, uji validasi, penentuan teknik analisis, dan bagaimana mengomposnya agar metode kita benar-benar sesuai dengan kriterianya.
- Pastikan ada keterbaruan atau kombinasi dari teknik yang belum pernah diujikan. Bagian ini bukan merupakan kewajiban, namun jika Anda berani mencoba dan berhasil membuktikannya maka kemungkinan besar artikel Anda memiliki keunggulan dari sebelumnya (namun pastikan metode ini berjalan sesuai kaidah keilmuan atau dapat dipertanggungjawabkan)
c. Bagian hasil dan pembahasan:
- Bagian ini murni menjelaskan bagaimana hasil atau fakta saintifik didapatkan dan didiskusikan secara mendalam.
- Semakin baru dan memiliki nilai kebermanfaatan baik secara teori maupun praktik maka bagian ini akan memberikan penilaian yang baik.
- Perlu diperhatikan jumlah sub-bab pada hasil dan pembahasan idealnya sama dengan jumlah tujuan yang dipaparkan pada bagian awal penelitian.
- Lalu sampaikan pemaparan yang baik apakah data yang kita peroleh sesuai dengan teori yang ada, atau sebaliknya. Apakah ada ketimpangan antara permasalahan dengan temuan penelitian, atau hal-hal yang lainnya.
d. Bagian kesimpulan: karena di bagian outline sudah dipaparkan hal-hal yang harus terpenuhi maka dibagian ini adalah hal yang tidak dianjurkan ada dalam bagian kesimpulan.
- Tidak menawarkan argumen baru yang tidak ada kaitannya dengan hasil atau pembahasan
- Terlalu banyak kata (wordy) sehingga dengan tujuan menjelaskan rekomendasi
- Mengulang bagian introduction.

Perhatikan Tips Berikut Agar Mempermudah Proses Revisi Artikel Ilmiah :
1. Pastikan bahwa topik yang menjadi kajian penelitian sesuai dengan setiap pernyataan yang Anda tulis di artikel ilmiah. Kesesuaian ini berbeda dengan hasil, jika hasil menunjukkan tidak sesuaian antara data lapangan dan teori atau penelitian sebelumnya maka itu dapat menjadi kesempatan novelty penelitian yang dapat dibahas secara mendalam di hasil dan pembahasan.
2. Deskripsi topik dan keseluruhan penulisan artikel harus disampaikan secara logis dan berurutan di masing-masing sectionnya. Artinya hindari kalimat atau paragraf yang tidak penting atau ambigu.3. Perhatikan penulisan yang berpotensi menjelaskan hal yang sama. Jika memang harus dijelaskan ulang, maka setiap sectionnya harus disampaikan dengan cara yang berbeda (parafrase) baik dalam kata, paragraf, atau rujukan yang dapat dikombinasikan dengan rujukan-rujukan terbaru.
Ebizmark merupakan platform pelatihan bagi para mahasiswa, dosen, bahkan bagi seorang ahli untuk mengasah kemampuannya dalam bidang penulisan dan penelitian. Jika kamu ingin belajar lebih lanjut mengenai artikel ilmiah kamu bisa mengunjugi ebizmark.id dengan mengakses kelas gratis atau kelas intensif.

terima kasih
Menulis artikel adalah suatu hal yang ingin saya pelajari dan ingin sekali saya geluti, tutorial seperti ini sangat membantu saya dalam memasuki dunia artikel seperti ini, terimakasi
Artikel sangat membantu untuk menambah ilmu pengetahuan