Dalam penulisan karya ilmiah, tentunya wajib menggunakan gaya bahasa baku dan yang sesuai dengan PUEBI dan EYD. Hal tersebut karena gaya bahasa baku memberikan kejelasan dalam penyampaian sehingga mudah dipahami dan diterima secara luas oleh pembaca. Salah satu aspek penulisan yang masih sering ditermukan kesalahannya dalam karya ilmiah adalah gabungan kata. Meskipun sepele, namun kesalahan eja dapat mengurangi kualitas sebuah tulisan. Berikut ini penjelasan mengenainya beserta contohnya. Simak selengkapnya di bawah ini, Sobat Ebiz!
Pengertian Gabungan Kata
Rahma Barokah (2021) dalam Berpikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia menerangkan bahwa gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan.
Menurut PUEBI, gabungan kata atau kata gabung dapat ditulis terpisah atau bersambung. Beberapa juga ditulis dengan tanda hubung agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Dengan demikian, dapat diperoleh sebuah makna baru.
Unsur-unsur Gabungan Kata
Menurut Kemendikbud, terdapat tiga unsur penting yang yang perlu diketahui seperti berikut:
1. Pembentuk Kata
Gabungan kata dapat membentuk kata baru. Berikut beberapa contohnya:
- pra + sejarah: prasejarah
- pasca + sarjana: pascasarjana
- se + orang: seorang
2. Pembentuk Kata Majemuk
Kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata dan memiliki makna yang berbeda dengan kata dasarnya. Contohnya sebagai berikut:
- Buku tulis.
- Ruman makan.
- Anak emas.
3. Pembentuk Frasa
Gabungan dua kata atau lebih dapat membentuk frasa yang memiliki sifat tidak predikatif. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
- Rumah mewah.
- Taman bersih.
- Rambut pendek.
Jenis-jenis Gabungan Kata
Ivan Lanin (2023) menerangkan bahwa gabungan kata terbagi menjadi empat kategori berdasarkan penerapannya. Berikut ini penjelasan dan contohnya:
1. Dengan Spasi
Penulisan dengan spasi artinya kata tersebut dipisahkan secara penulisannya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pengecualian dikarenakan kata tersebut dirangkai pada kamus-kamus terdahulu seperti matahari dan olahraga. Beberapa contohn penulisan dengan spasi adalah sebagai berikut:
- ibu kota
- orang tua
- garis bawah
- tanda tangan
Kata-kata tersebut tetap ditulis terpisah kecuali mendapatkan imbuah kata depan dan belakang seperti, menggarisbawahi dan menandatangani.
2. Dengan Tanda Hubung
Tanda hubung dapat digunakan untuk mengurangi ambiguitas dalam sebuah teks. Sebagai contohnya adalah frasa di bawah ini:
- ibu-bapak kami (ibu dan bapak kami)
- ibu bapak-kami (nenek atau ibu dari bapak kami)
3. Bentuk Ulang
Dalam menulis bentuk ulang, kata yang diulang cukup unsur pertama dari sebuah kata gabung. Berikut contohnya:
- rak-rak buku (bukan rak buku-rak buku)
- kereta-kereta api (bukan kereta api-kereta api)
Penulisannya sendiri dapat digantikan dengan menggunakan kata bermakna jamak seperti beberapa rak buku atau sejumlah kereta api. Lalu, terdapat juga kata ulang semu seperti kura-kura yang tidak perlu ditulis menjadi kura-kura-kura-kura, melainkan cukup dengan banyak kura-kura.
4. Bentuk Terikat
Bentuk terikat artinya kata tersebut ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
- non-: nonformal, nonpendidikan, nonteknis
- pasca-: pascakelahiran, pascasarjana, pascainsiden
- sub-: subdivisi, subbagian, subbab
- multi-: multilevel, multinasional, multijagat
- serba-: serbaguna, serbabisa, serbaada
- pro-: propemerintah, proaktif
Untuk kata yang diawali kata kapital dan dicetak miring, kata tersebut dapat diikuti tanda hubung seperti non-TNI dan anti-mainstream.
Berikut tadi penjelasan mengenai penulisan gabungan kata. Semoga dapat menjadi informasi yang berguna bagi Sobat Ebiz dalam penulisan karya ilmiah! Kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @ untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar penelitian dan penulisan!