Sebelum memutuskan untuk meniti karier di dunia akademis, ada satu pertanyaan besar yang sering kali muncul, yaitu tentang perbandingan gaji dosen PTS vs PTN, serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menjadi dosen di kedua jenis perguruan tinggi tersebut. Lalu, bagaimana perbandingan gaji serta cara menjadi dosen di PTS atau pun PTN? Simak informasi berikut!
Perbandingan Gaji Dosen PTS vs PTN
Memilih antara menjadi dosen di perguruan tinggi swasta (PTS) atau negeri (PTN) seringkali menimbulkan pertanyaan tentang perbedaan gaji dan tunjangan. Meskipun kedua institusi memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, sistem penggajian dan benefit yang ditawarkan bisa sangat berbeda.
1. Gaji Dosen Perguruan Tinggi Negeri
Dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memiliki status setara dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Besaran gaji mereka ditentukan berdasarkan pangkat dan golongan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2019. Berdasarkan lamam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rincian gaji dosen di universitas negeri sebagai berikut:
Golongan III (lulusan S2 hingga S3):
- Golongan IIIb: Rp2.688.500 – Rp4.415.600
- Golongan IIIc: Rp2.802.300 – Rp4.602.400
- Golongan IIId: Rp2.920.800 – Rp4.797.000
Golongan IV (lulusan S3):
- Golongan IVa: Rp3.044.300 – Rp5.000.000
- Golongan IVb: Rp3.173.100 – Rp5.211.500
- Golongan IVc: Rp3.307.300 – Rp5.431.900
- Golongan IVd: Rp3.447.200 – Rp5.661.700
- Golongan IVe: Rp3.593.100 – Rp5.901.200
Secara umum, gaji dosen PTN berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Namun, hal tersebut belum termasuk berbagai tunjangan yang bisa didapatkan. Sebab, dosen juga berhak menerima berbagai tunjangan, seperti tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan kehormatan.
2. Gaji Dosen Perguruan Tinggi Swasta
Gaji dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bervariasi tergantung pada status mereka, baik sebagai dosen tetap, dosen tidak tetap, maupun dosen honorer. Besaran gaji tersebut mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing kampus tempat mereka mengajar.
Perbedaan ini biasanya lebih terlihat ketika keduanya mengajar di universitas yang berbeda. Contohnya, gaji dosen di kampus swasta A mungkin tidak sama dengan gaji dosen di kampus swasta B. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang memengaruhi gaji dosen swasta, yaitu:
- Akreditasi Kampus: Kampus dengan akreditasi A biasanya menawarkan gaji yang lebih tinggi.
- Wilayah Perguruan Tinggi: Gaji dosen swasta seminimal-minimalnya adalah sesuai dengan besaran UMP wilayah dari tempat perguruan tinggi itu sendiri. Hal ini merujuk pada Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Beban Kerja: Dosen dengan jam mengajar lebih banyak atau memiliki jabatan struktural (seperti ketua program studi) bisa mendapatkan gaji lebih tinggi.
Rata-rata gaji dosen PTS berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 10 juta per bulan, tergantung pada kualitas, kebijakan, serta faktor-faktor lain dari kampus tersebut.
Berbagai Tunjangan Dosen
Selain gaji pokok, dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biasanya berhak mendapat berbagai tunjangan, seperti:
- Tunjangan Profesi: Tunjangan ini diberikan kepada dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik. Besarannya biasanya setara dengan satu kali gaji pokok.
- Tunjangan Khusus: Tunjangan ini hanya diberikan kepada dosen yang sedang bertugas di daerah tertentu. Jumlahnya sama dengan tunjangan profesi, yaitu satu kali gaji pokok.
- Tunjangan Kehormatan: Tunjangan ini khusus untuk dosen yang telah meraih jabatan akademik profesor. Besarannya mencapai dua kali gaji pokok.
- Tunjangan Tugas Tambahan: Tunjangan ini diberikan kepada dosen yang memegang posisi tertentu, seperti Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Direktur Politeknik, Direktur Akademi, atau Pembantu Direktur. Besarannya bervariasi antara Rp1,35 juta hingga Rp5,5 juta, tergantung pada tanggung jawab yang diemban.
- Insentif Penelitian: Dosen sering diwajibkan melakukan penelitian dan publikasi ilmiah sebagai bagian dari pengembangan karier. Dari penelitian tersebut, mereka bisa mendapatkan insentif tambahan yang nilainya cukup besar, bahkan mencapai ratusan juta rupiah, tergantung pada jenis dan skala penelitian yang dilakukan.
Cara Menjadi Dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
Setelah memahami perbedaan gaji, langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana cara menjadi dosen di kedua jenis perguruan tinggi tersebut. Apa saja syarat dan proses yang harus dilalui?
- Memenuhi Kualifikasi Akademi: Langkah pertama untuk menjadi dosen adalah memenuhi kualifikasi akademis.
- Memiliki Bidang Ilmu yang Linier: Linieritas bidang ilmu menjadi syarat mutlak untuk menjadi dosen.
- Memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi: Sebagai calon dosen, Anda harus memahami dan bersedia melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
- Mengikuti Proses Rekrutmen: Setelah memenuhi syarat akademis, langkah selanjutnya adalah mengikuti proses rekrutmen.
Itulah beberapa syarat dan proses tersebut merupakan hal penting untuk menjadi seorang dosen, terlepas dari Perguruan Tinggi Negeri atau pun Perguruan Tinggi Swasta. Jika Anda tertarik, simak informasi selengkapnya terkait cara menjadi dosen melalui artikel 4 Cara Menjadi Dosen yang Harus Anda Tahu.
Jika Anda ingin meningkatkan skill yang dimiliki, Anda bisa mengikuti berbagai Kelas Gratis dari Ebizmark untuk meningkatkan skill Anda. Temukan artikel menarik lainnya seputar pendidikan di Ebizmark Blog dan Instagram @Ebizmark.id.