Instrumen Penelitian Kualitatif: 6 Jenis dan Cara Menentukannya

Dalam melakukan penelitian, banyak aspek yang harus diperhatikan seperti teori, rujukan, data, dan sebagainya. Salah satu hal yang turut penting dan tidak dapat disepelekan adalah instrumen penelitian. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), instrumen diartikan sebagai sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.

Oleh karena itu, instrumen dapat diartikan juga sebagai alat atau perangkat yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data. Lalu, apa saja jenis instrumen penelitian, terutama pada penelitian kualitatif? Artikel ini akan membahas mengenai instrumen penelitian kualitatif beserta cara menentukannya. Simak selengkapnya di bawah ini, Sobat Ebiz!

Focus Group Discussion adalah salah satu instumen penelitian kualitatif.

Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli

Untuk memahami pengertiannya lebih dalam, berikut ini pengertian atau definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai instrumen penelitian, yaitu:

  1. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen utamanya yang dibantu oleh instrumen pendukung seperti lembar observasi dan panduan wawancara. 
  2. Suharsimi Arikunto (2006) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Arikunto menekankan bahwa validitas dan relibilitas yang tinggi harus dimiliki instrumen agar data yang diperoleh akurat dan kredibel.
  3. Miles dan Huberman (1994) menyatakan bahwa instrumen penelitian kualitatif terdiri dari berbagai alat dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data deskriptif. Untuk mengungkap fenomena secara menyeluruh, mereka menekankan validitas dan keandalan instrumen sangatlah penting.
  4. Creswell (2014) berujar bahwa instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data dalam suatu studi. Peneliti menjadi pihak yang secara langsung mengumpulkan dan menganalisis data dalam penelitian kualitatif. 
  5. Lincoln dan Guba (1985) mengatakan peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut dikarenakan keterlibatan peneliti secara langsung dalam pengumpulan data memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan dan mengubah kondisi lapangan. 
  6. Menurut Moleong (2017), instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Untuk mengambil kesimpulannya, instrumen penelitian adalah sebuah istilah yang digunakan dalam penelitian terkait alat atau perangkat dalam mengumpulkan data penelitian. 

Jenis-jenis Instrumen Penelitian Kualitatif

1. Peneliti (Human Instrument)

Sebagaimana diungkapkan oleh para ahli, peneliti adalah instrumen utama yang menjadi poros dalam mengumpulka data penelitian kualitatif. Dengan demikian, peneliti mengumpulkan data berdasarkan pandangan subjektifnya terhadap penelitian. Dalam hal ini, peneliti perlu divalidasi terkait kemampuannya dalam memahami metode penelitian, menetapkan fokus penelitian, memilih narasumber, melakukan pengumpulan dan penafsiran data, dan membuat kesimpulan.

2. Wawancara

Wawancara menjadi sebuah instrumen yang lekat dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara umumnya dilakukan dengan membuat panduan wawancara terlebih dahulu. Hal tersebut berguna agar proses wawancara berjalan lancar dan peneliti dapat menjalankan wawancara sesuai panduan. Panduannya sendiri dapat berisikan seperti pertanyaan apa saja yang hendak diajukan dan kata apa yang digunakan dalam membuka atau menutup wawancara.

3. Angket atau Kuesioner

Serupa dengan wawancara, angket atau kuesioner membutuhkan jawaban responden untuk memperoleh data. Namun, angket tidak mengharuskan peneliti dan responden bertemu secara langsung. Prosesnya dapat dilakukan secara daring atau online. Meskipun angket atau kuesioner lebih umum digunakan pada penelitian kuantitatif, namun penelitian kualitatif tetap dapat menggunakannya dengan memfokuskan pada pertanyaan terbuka. Dengan begitu, dapat diperoleh jawaban uraian dari responden.

4. Observasi

Instrumen penelitian dalam bentuk observasi mengharuskan peneliti untuk mengamati perilaku individu atau kelompok. Observasi sendiri terbagi menjadi observasi partisipan di mana peneliti turut terlibat dalam situasi yang diteliti, dan observasi nonpartisipan di mana peneliti menjadi pihak ketiga yang mengamati. Observasi cocok untuk meneliti ilmu perilaku dan sosial seperti sosiologi, psikologi, etnografi, dan sejenisnya.

5. Dokumen

Penelitian berdasarkan dokumen umumnya dikenal dengan istilah studi literatur. Dalam hal ini, peneliti berfokus untuk mempelajari dokumen atau literatur yang terkait dengan penelitian. Selain sebagai sumber data, dokumen juga dapat digunakan sebagai pembanding data yang diperoleh di lapangan. Dengan demikian, dapat diporeleh keakuratan data yang dapat dipercaya.

6. Focus Group Discussion (FGD)

FGD atau dalam bahasa Indonesia disebut diskusi kelompok terfokus memungkinkan peneliti untuk memperoleh data dari sekelompok besar orang pada saat bersamaan. FGD dapat dilakukan dengan menentukan topik diskusi lalu mengundang informan yang dibutuhkan.

Cara Menentukan Instrumen Penelitian Kualitatif dengan Tepat

Dalam menentukan instrumen penelitian, perlu diperhatikan beberapa hal agar data yang diperoleh tepat dan akurat. Berikut ini beberapa cara dalam menentukannya, yaitu:

  1. Mengetahui fokus penelitian: Pastikan peneliti mengetahui apa yang menjadi fokus dalam penelitian. Sebagai contohnya, apakah peneliti memiliki fokus terhadap pengalaman individu, interaksi sosial, literatur yang ada, atau hal lainnya? Memahami fokus menjadi langkah utama menentukan instrumen penelitian.
  2. Kesesuaian dengan tujuan penelitian: Tujuan penelitian umumnya menjawab masalah yang dimiliki terkait penelitian. Oleh karena itu, instrumen yang ditentukan harus dapat menjawab tujuan penelitian.
  3. Kemudahan: Aspek kemudahan perlu diperhatikan oleh peneliti karena setiap instrumen memiliki tantangannya tersendiri.
  4. Keandalan dan validitas: Instrumen yang ditentukan harus dipastikan menghasilkan data yang dapat diandalkan dan valid. Sebagai contohnya, apabila menentukan instrumen penelitian dengan dokumen, maka dokumen yang ditentukan harus dipastikan unsur reliabilitasnya.
  5. Kedalaman data: Pertanyaan yang harus diajukan ketika menentukan instrumen penelitian adalah, “apakah instrumen ini dapat memperoleh data secara komprehensif dan menyeluruh atau tidak?” Data yang menyeluruh menentukan kualitas sebuah penelitian.

Kriteria Instrumen Penelitian

Demi mendapatkan data yang berkualitas, beberapa kriteria harus dipenuhi seperti berikut, yaitu:

  1. Kredibel: Kredibel artinya instrumen menghasilkan data yang valid dan dapat dipercaya.
  2. Transferabilitas: Artinya, data atau temuan penelitian dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca.
  3. Andal: Sifat andal sebuah instrumen dapat diukur melalui ketepatan yang dihasilkan data.
  4. Konfirmabilitas: Artinya data yang dihasilkan dapat dikonfirmasi secara transparan oleh peneliti lainnya.

Berikut tadi adalah jenis-jenis beserta cara menentukan instrumen penelitian kualitatif. Semoga dapat membantu Sobat Ebiz dalam melaksanakan penelitian!

Tingkatkan skill penelitian Anda bersama Ebizmark!

Ebizmark menghadirkan pelatihan melalui kelas gratis dan bootcamp bagi para akademisi untuk meningkatkan skill penelitiannya. Daftar sekarang juga! Untuk dapatkan informasi menarik lainnya, kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @!

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.