Kajian Sosiopragmatik: Ini Pengertian Lengkapnya!

Sosiologi merupakan ilmu sosial yang memiliki banyak cabang ilmu seperti sosiologi sastra, sosiologi hukum, sosiologi pendidikan, dan sejenisnya. Salah satu turunan dari sosiologi dalam bidang linguistik adalah sosiopragmatik. Banyak sekali kajian penelitian yang menggunakan sosiopragmatik. Apakah Sobat Ebiz pernah mendengar soal kajian tersebut, atau justru kamu berniat menggunakannya dalam penelitian? Nah, artikel ini akan membahasnya secara lengkap. Simak selengkapnya, ya, Sobat Ebiz!

Sosiopragmatik mengkaji penggunaan bahasa dalam situasi sosial sebagai alat berkomunikasi .

Pengertian Sosiopragmatik

Ruhendi (2001) menerangkan bahwa pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Dengan kata lain, penggunaan bahasa dalam komunikasi dipelajari oleh pragmatik. Leech (2001) menjelaskan bahwa pragmatik secara umum adalah studi mengenai makna dalam linguistik. Ia juga menyampaikan bahwa sifat bahasa tidak dapat dipahami kecuali secara pragmatik. Purwo (2000) mendefiniskan pragmatik sebagai cabang ilmu linguistik yang mengkaji makna tuturan. Makna tersebut diperoleh melalui hubungan antara faktor lingual seperti lambang atau tanda, dan faktor nonlingual seperti konteks, pengetahuan, dan komunikasi. Pragmatik pada umumnya juga lebih mengacu pada maksud dan tujuan penutur terhadap tuturannya.

Sosiopragmatik merupakan salah satu bidang pragmatik umum. Sosiopragmatik mempelajari makna yang berhubungan dengan masyarakat, oleh karena itu ia berkaitan dengan sosiologi. Prayitno (2017) menegaskan bahwa sosiopragmatik berpusat pada kajiannya mengenai tataran penggunaan bahasa dalam sebuah masyarakat budaya dalam situasi sosial tertentu. Rahardi (2009) menjelaskan bahwa sosiopragmatik berkaitan pada dua komponen, yakni berhubungan dengan sosiologi dan gramatika. Trosborg dalam Susanti (2007) menerangkan bahwa acuan dalam sosiopragmatik berkiblat pada pola interaksi dalam situasi sosial atau sistem sosial tertentu.

Sejarah Sosiopragmatik

Pada dasarnya, sosiopragmatik lahir dari ketidakpuasan akan penggunaan bahasa yang terlalu formal oleh kaum strukturalis. Hal yang menjadi faktor lahirnya aliran ini adalah keyakinan bahwa kegunaan bahasa dapat berbeda-beda tergantung aspek sosial seperti, jenis kelaman, tingkat pendidikan, status sosial-ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, keinginan kaum strukturalis dalam memerhatikan bahasa tanpa melibatkan aspek eksternal dianggap tidak relevan. 

Wijana (2000) mengungkapkan dua prinsip yang mendukung penggunaan sosiopragmatik, yaitu prinsip pergeseran makna (the principle of style shifting) dan prinsip perhatian (the principle of attention). Pada dasarnya, prinsip pergeseran makna berpatokan pada penggunaan bahasa yang gaya pemakaiannya berbeda-beda dan tidak sama persis di mana pun, sementara prinsip perhatian menegaskan bahwa semakin sadar penutur dalam berujar maka apa yang diucapkannya pun akan semakin formal. Oleh karena itu, cabang ilmu ini hadir sebagai perantara antara sosiologi dan pragmatik

Tujuan Sosiopragmatik

Sebagaimana telah dijabarkan dalam pengertian, sosiopragmatik meneliti fenomena komunikasi yang terjadi dalam suatu situasi sosial. Gunarwan (1994) menekankan bahwa sosiopragmatik berfokus pada language use dan bukan language usage. Oleh karena itu, kajian ini mengupas penggunaan bahasa (berkomunikasi) dalam masyarakat budaya. Dengan demikian, deksripsi yang dipaparkan pastinya memperhatikan kondisi-kondisi sosial yang ada. Sebagai contohnya, tentunya komunikasi yang terjadi antara murid sekolah dasar di kota akan berbeda dengan murid yang berada di perkampungan, sekalipun bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sama. Oleh karena itu sosiopragmatik memperhatikan kondisi sosial yang memengaruhi penggunaan bahasa.

Contoh Judul Penelitian

Berikut ini merupakan beberapa contoh judul penelitian dalam lingkup sosiopragmatik yang telah diterbitkan, di antaranya adalah:

  1. Perilaku Tindak Tutur Ustad Dalam Pengajian
  2. Istilah-Istilah Khusus dalam Chatting
  3. Peran Umpatan dalam Bahasa Jepang
  4. Tindak Tutur Remaja sebagai Anak Tunggal dalam Interaksi Sehari-Hari di Kelas
  5. Kesantunan Berbahasa pada Film Kartini Karya Hanung Bramantyo
  6. Bahasa Jenaka Di Kalangan Mahasiswa
  7. Model Gaya Bertutur Penghuni di Apartemen Bersubsidi

Dapat diperhatikan bahwa topik penelitian terkhusus pada penelaahan cara berkomunikasi dan penggunaan bahasa dalam suatu kondisi sosial, sebagaimana tujuan kajian sosiopragmatik untuk berfokus pada hal tersebut.

Gimana, nih, Sobat Ebiz, sudah mengerti lebih jauh mengenai kajian sosiopragmatik, ‘kan? Selain penggunaan bahasa dalam situasi sosial sehari-hari, tindak tutur bahasa dalam media seperti iklan, film, dan meme pun dapat ditelaah juga, lho. Karena mereka merupakan bagian dari penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.

Kalau kalian tengah melakukan penelitian dan bingung soal olah datanya, boleh banget konsultasi ke MyData! Proses pengerjaannya cepat dan dilakukan oleh tenaga ahli. Untuk informasi menarik lainnya, silakan kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.