Bagi yang sudah sering menulis karya tulis ilmiah, mungkin sudah tahu apa itu kerangka teoritik. Namun, ada juga yang belum tahu kerangka teoritik itu seperti apa. Artikel ini akan membahas pengertian dari kerangka teoritik itu sendiri dan bagaimana cara membuatnya.
Mengenal Kerangka Teoritik
Sebenarnya “kerangka teoritik” diambil dari kata “kerangka teori” yang berarti panduan awal untuk memudahkan seseorang menulis sebuah karya tulis. Kerangka teori juga dapat diartikan sebagai gambaran garis besar mengenai hubungan atau relasi dua variabel atau lebih di dalam penelitian, serta bisa juga disebut sebagai sebuah kesimpulan awal atau latar belakang mengenai apa saja yang akan ada di dalam penelitian. Kerangka teori dapat berbentuk skema maupun diagram. Biasanya peneliti membuat kerangka teori berbentuk skema atau diagram karena kerangka dalam bentuk visual dapat mempermudah peneliti menyusun penelitian secara berurutan.
Setelah mengetahui kerangka teori, dapat dikatakan bahwa kerangka teoritik merupakan kerangka yang tersusun berdasarkan teori dan sistematis, sehingga dikatakanlah “kerangka teoritik”. Lalu, manfaatnya membuat kerangka teori itu apa, ya? Dan apakah penting?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kerangka teori merupakan panduan atau pedoman awal untuk peneliti melakukan penelitiannya. Jadi manfaat kerangka teori adalah untuk mempermudah berjalannya penelitian agar tidak keluar dari inti pembahasan dan tidak memasukkan hal-hal yang tidak perlu. Kerangka teori juga bermanfaat bagi pembaca agar mereka mengetahui dan memahami lebih dulu mengenai penelitian atau karya tulis yang akan dibaca. Bermanfaat sekali, bukan?
Setelah mengetahui manfaat kerangka teori, sekarang kita masuk ke pembahasan tentang bagaimana cara membuat kerangka teori, yuk!
Cara Membuat Kerangka Teori
1. Tentukan Variabel Penelitian
Sebelum membuat kerangka teori, tentunya kamu harus menentukan variabel apa yang ingin kamu teliti di penelitian kamu. Bukan hanya untuk kerangka teori saja, semua penelitian harus tahu terlebih dahulu variabel penelitiannya. Namun, tidak semua variabel mendukung peniliti untuk memperoleh data penelitian. Oleh karena itu, kamu harus memahami secara menyeluruh mengenai variabel penelitian. Jika sudah tahu variabel penelitiannya, maka judul penelitian akan mudah didapatkan.
2. Perbanyak Baca Referensi Untuk Mencari Teori
Untuk mengetahui teori apa yang dipakai, tentunya kamu harus banyak-banyak mencari referensi, bisa dari buku, jurnal penelitian, dan sejenisnya. Sekarang sudah banyak website online yang menyediakan referensi-referensi buku yang dapat kamu unduh atau bisa kamu pinjam. Jurnal penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi dosen juga sudah banyak yang bisa diakses online, tergantung kebijakan instansi masing-masing. Akan lebih mudah apabila kamu mencari skripsi, tesis, atau disertasi yang diterbitkan di instansimu. Cari referensi yang relevan dengan topik penelitianmu, ya!
3. Kaji Teori Lebih Mendalam
Dari referensi-referensi yang kamu baca, kamu harus mengkaji dan mengetahui secara mendetail teori-teori tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakcocokan teori dengan objek penelitian. Jika salah atau tidak cocok, maka hal itu dapat menyulitkanmu juga.
4. Pastikan Permasalahan yang Akan Kamu Bahas di Dalam Penelitian
Selain teori, permasalahan penelitian yang akan kamu lakukan juga harus kamu pastikan sejelas-jelasnya. Cari masalah apa yang akan kamu teliti dan cari gap penelitiannya. Gap penelitian merupakan “celah” antara penelitian kamu dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Setelah memastikan permasalahan penelitian, kamu akan lebih mudah membuat kerangka teori karena sudah memahami dengan betul apa saja yang akan kamu teliti.
5. Buat Kerangka Teori
Setelah melakukan semua tahapan di atas, akhirnya kamu bisa membuat kerangka teori penelitian. Buatlah dalam bentuk skema atau diagram guna mempermudah kamu membacanya dan agar lebih singkat serta padat. Buat secara berurut apa saja yang harus kamu lakukan dan cari dalam melakukan penelitian, dari tahap awal hingga tahap akhir.
Ingat, hal yang harus diperhatikan dalam membuat penelitian adalah isi yang sesuai dengan topik dan judul, serta perolehan data yang aktual. Oleh karena itu, peneliti sebenarnya sangat membutuhkan kerangka teori untuk menyusun penelitian yang baik. Setelah mengetahui apa itu kerangka teoritik dan bagaimana membuatnya, kamu jadi tidak bingung lagi, deh, ketika disuruh melakukan penelitian!
Belajar Penelitian Skripsi, Tesis, Desertasi, dan Jurnal di Ebizmark
Pengen belajar penelitian yang baik dan benar hingga bisa lulus uji? coba cek pelatihan di ebizmark.id yang menyediakan pelatihan tentang penelitian mulai dari cara menentukan topik, metode penelitian, hingga cara publikasi penelitian ke jurnal. Baca juga artikel lain tentang penelitian secara gratiss hanya di ebizmark.
Ikuti social media instagram @