Mau Publikasi Jurnal? Ini 5 Hal yang Harus Dihindari

Mau Publikasi Jurnal? Ini 5 Hal yang Harus Dihindari

Publikasi jurnal merupakan langkah penting bagi akademisi untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan membangun reputasi secara akademik. Namun, proses publikasi tidak selalu mudah dan sering kali penuh dengan tantangan. Ada beberapa kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Kesalahan tersebut dapat menghambat atau mempersulit peluang publikasi. Kira-kira apa saja kesalahan tersebut?

1. Keliru dalam Menentukan Jurnal Tujuan

Sebelum mengirimkan naskah, penting untuk memilih jurnal yang sesuai dengan bidang penelitian Anda. Namun, banyak peneliti sering mengabaikan kriteria jurnal target, seperti scope, fokus, dan panduan penulisan yang ditetapkan. Pastikan jurnal yang Anda tuju memiliki scope yang sesuai dengan topik penelitian Anda. Mengirimkan naskah ke jurnal yang tidak relevan akan meningkatkan risiko penolakan.

Selain itu, setiap jurnal memiliki panduan penulisan yang spesifik, mulai dari format, gaya referensi, hingga batasan jumlah kata. Biasanya pihak jurnal menyediakan template yang langsung bisa Anda gunakan. Perlu diingat, mengabaikan format penulisan yang sesuai dapat menyebabkan naskah Anda ditolak sebelum proses review dimulai.

2. Tidak Melakukan Proofreading dan Editing

Kesalahan teknis seperti typo, tata bahasa yang buruk, atau format yang tidak konsisten dapat mengurangi kualitas naskah Anda. Meskipun penelitian Anda berkualitas tinggi, kesalahan kecil seperti ini dapat membuat editor atau reviewer jurnal menjadi ragu. Oleh karena itu, periksa kembali naskah Anda untuk menghindari kesalahan penulisan, seperti typo atau kesalahan ejaan.

Tak hanya itu, pastikan juga naskah Anda memiliki alur yang jelas, tata bahasa yang baik, dan format yang konsisten. Jika perlu, mintalah bantuan rekan atau pihak profesional untuk melakukan penyuntingan.

3. Mengabaikan Proses Peer Review

Proses peer review adalah tahap kritis dalam publikasi jurnal. Namun, beberapa peneliti sering mengabaikan masukan dari reviewer atau tidak merespons dengan baik. Reviewer mungkin memberikan kritik atau saran yang tajam, tetapi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian Anda. Di tahap ini, Anda perlu menurunkan ego dan mencoba untuk menerima masukkan serta mendiskusikannya dengan reviewer apabila memungkinkan. 

Setelah itu, lakukan revisi dengan teliti dan jelaskan perubahan yang telah Anda buat dalam surat respons kepada reviewer. Hal ini bertujuan agar reviewer lebih mudah untuk melihat perbaikan yang telah Anda lakukan.

4. Mengabaikan Angka Plagiarisme 

Plagiarisme adalah pelanggaran serius dalam dunia akademik yang dapat merusak reputasi Anda. Banyak peneliti tidak menyadari bahwa naskah mereka mengandung unsur plagiarisme, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan naskah, pastikan untuk memeriksa tingkat plagiarisme menggunakan tools seperti Turnitin.

Pastikan juga untuk selalu memberikan sitasi yang sesuai untuk setiap referensi yang digunakan dalam penelitian Anda. Perlu diingat bahwa terkadang syarat plagiarisme atau minimal batas angka plagiarisme dari setiap jurnal berbeda-beda. Artinya, Anda perlu memeriksa dengan teliti berapa batas angka yang bisa ditoleransi oleh jurnal tujuan.

5. Mengirim ke Jurnal Predator

Salah satu hal paling berbahaya adalah mengirim hasil penelitian Anda ke jurnal predator. Jurnal predator merupakan jurnal yang tidak memiliki standar akademik yang jelas dan sering menawarkan publikasi cepat tanpa proses review yang ketat. Mengirimkan naskah ke jurnal predator dapat merusak reputasi akademik Anda. 

Pastikan jurnal yang Anda tuju terdaftar di direktori resmi seperti DOAJ atau memiliki impact factor yang jelas. Waspadai jurnal yang menawarkan publikasi cepat dengan biaya tinggi tanpa proses review yang transparan. 

Lebih jauh, jurnal predator sering mencuri hak cipta penulis, membuat Anda kehilangan kontrol atas karya setelah publikasi. Mereka dapat memanfaatkan artikel untuk tujuan yang tidak sesuai, dan tidak memiliki prosedur jelas untuk melindungi penulis dari plagiarisme. Akibatnya, karya Anda rentan dicuri atau disalin tanpa izin, merugikan upaya penelitian Anda.

Untuk menghindari hal tersebut, Ketahui Ciri-Ciri Jurnal Predator yang Harus Diwaspadai.

Berbagai kesalah tersebut tentu harus Anda hindari demi publikasi yang baik. Publikasi jurnal yang berkualitas juga dapat menjaga reputasi Anda di dunia akademik. Pastikan untuk tidak terburu-buru dan tetap teliti sebelum melakukan publikasi jurnal.

Jangan biarkan kesalahan menghambat publikasi jurnal Anda! Temukan tips, artikel, dan konten penelitian menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id.  Ikuti juga berbagai Kelas Gratis tentang publikasi jurnal hanya di Ebizmark.id!

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.