Metode Penelitian Eksperimental

Sering kali kita mendengar kata eksperimen, benar kan? Baik di dalam buku pelajaran maupun di siaran kartun televisi kita sering mendengar metode eksperimental. Kata eksperimen sering kita dengar salah satunya dalam kartun Spongebob Squarepants di mana Sandy si tupai senang melakukan percobaan, bereksperimen membuat benda-benda penemuan baru. Nah, eksperimen sendiri memiliki arti percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya (KBBI, 2021).

Apa itu eksperimen?

Menurut para ahli, seperti Sugiyono (2017) berpendapat bahwa metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Seperti misalnya, saat kita di bangku sekolah, pasti pernah melihat eksperimen telur matang yang utuh masuk ke dalam botol dengan memasukkan korek api yang menyala terlebih dahulu. Ini merupakan aktivitas eksperimen yang dimaksud. Mencari pengaruh perlakuan tertentu yaitu memasukkan korek atau kertas yang dinyalakan apinya terlebih dahulu, untuk melihat pengaruhnya. Pengaruh pada apa? Pada telur yang ternyata seperti mustahil masuk botol secara utuh, namun nyatanya bisa karena terdapat perbedaan tekanan gas sehingga telur terhisap botol. 

Dari uraian singkat tersebut, sudah terbayang kan kalau kita praktikan metode eksperimen ini, maka penelitian harus disusun sedemikian rupa dengan sistem dan rencana yang matang. Penelitian yang biasanya mencari pengaruh sesuatu sudah pasti akan membutuhkan perhitungan. Dalam hal ini, terbayang bukan bahwa metode penelitian eksperimen ini mayoritas termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. 

Seperti yang dikatakan oleh Gordon L Patzer (1996), hubungan kausalitas atau sebab akibat merupakan inti dari penelitian dengan metode eksperimen. Dalam penelitian kuantitatif selalu terdapat minimal dua variabel, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Jika variabel bebas diubah nilainya maka akan mempengaruhi nilai dari variabel terikat yang juga ikut berubah. Gordon L Patzer juga mengatakan jumlah variabel bisa bersifat tunggal atau jamak, serta bisa kualitatif dan kuantitatif. Ini bisa terjadi dalam penelitian eksperimen, misalnya saja variabel kualitatif warna merah papan promosi, variabel kuantitatifnya adalah besaran diskon.

Ilustrasi Eksperimen

Bentuk Desain Metode Eksperimen

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian. Tentunya bisa untuk skripsi, tesis, dan disertasi. Ada empat macam bentuk, yaitu sebagai berikut.

1. Pre-Experimental Design

Jika masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh pada terbentuknya variabel dependen maka desain ini disebut dengan Pre-Experimental Design. Hal ini karena desain ini belum termasuk pada eksperimen yang sebenarnya. Ada beberapa macam bentuk pre-experimental designs di antaranya adalah one shot case study, one group pretest-posttest design, dan intact group comparison.

2. True Experimental Design

Sebelumnya pada pre-experimental design peneliti tidak dapat mengontrol pengaruh variabel luar, sebaliknya, pada true experimental design peneliti dapat mengontrolnya. Kelompok sampel dan populasi pada penelitian dengan metode eksperimental yang true ini diambil secara acak. Metode ini juga terbagi kembali menjadi dua macam, yaitu metode eksperimental posttest only control design  dan pretest group design.

3. Factorial Design

Jika true experimental design dibuat dengan mengamati apakah ada kemungkinan atau tidak variabel moderator mempengaruhi variabel independen terhadap variabel dependen, maka ini disebut factorial design. Metode eksperimental yang satu ini melihat probabilitas pada pengaruh perlakuan terhadap hasil.

4. Quasi Experimental Design

Terakhir ada yang disebut dengan quasi experimental design yang berarti desain ini memiliki kelompok kontrol tapi tidak berfungsi secara penuh untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Metode quasi ini jarang dan sulit digunakan karena pada praktiknya sulit memperoleh kelompok kontrol yang bisa digunakan untuk penelitian. 

Terdapat dua jenis quasi experimental design yaitu time series design dan nonequivalent control group design. Time series design membandingkan satu kelompok pada beberapa interval waktu secara teratur sebelum dan sesudah intervensi. Sementars nonequivalent control group design adalah metode yang menggunakan baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Nonequivalent mirip dengan pretest-posttest group design, yang membedakan kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak. 


Itu dia sekilas mengenai metode penelitian eksperimental. Untuk informasi seputar penelitian lainnya, dapat diakses di Ebizmark Blog dan Instagram @. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.