Apakah Anda pernah mengalami situasi di mana penelitian yang hendak dilakukan memiliki informasi yang minim atau bahkan tidak ada sama sekali? Anda menganggap fenomena yang dihadapi belum jelas dan belum cukup dipahami? Hal tersebut dapat terjadi apabila fenomena yang ditemukan adalah sesuatu yang baru, terutama fenomena sosial yang terus berkembang, sehingga dibutuhkan penelitian eksploratif.
Dalam penelitian tersebut, peneliti berusaha mendapatkan ide atau pemahaman dasar terkait fenomena yang belum bisa didefinisikan. Artikel ini akan membahas mengenainya secara menyeluruh. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Sobat Ebiz!

Apa Itu Penelitian Eksploratif?
Penelitian eksploratif adalah sebuah jenis penelitian sosial yang memungkinkan peneliti untuk menelaah sebuah fenomena yang dianggap belum jelas dan memiliki informasi yang minim. Sebagai sebuah penelitian, hasil yang diperoleh sendiri lebih ke arah pemahaman mengenai permasalahan itu sendiri ketimbang simpulan yang konklusif. Bagaimanapun, hasil penelitian tersebut dapat menjadi fondasi bagi penelitian-penelitian yang akan datang.
Dalam rangka memahami fenomena baru, penelitian inibergerak secara kreatif, fleksibel, dan terbuka karena segala informasi yang diperoleh dapat menjadi sumber data. Oleh karena itu, peneliti harus siap dengan perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang penelitian dengan adanya data atau penemuan baru.
Dalam hal penelitian, penelitian ini sering kali disamakan dengan penelitian dengan grounded theory. Namun perlu digarisbawahi bahwa penelitian eksploratif bertujuan untuk memperoleh wawasan awal terkait fenomena baru sementara grounded theory lebih ke arah pengembangan teori baru.
Kapan Peneliti dapat Menggunakan Penelitian Eksploratif?
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa peneliti dapat menggunakan pendekatan ini apabila penelitian yang dilakukan berdasarkan sebuah fenomena baru. Selain itu, berikut beberapa poin lain yang menekankan penggunaan penelitian eksploratif, yaitu:
- Minim penelitian: Karena fenomena tersebut baru, penelitian yang dilakukan masih minim dan informasi terbatas.
- Perubahan konteks penelitian: Sekalipun terdapat penelitian sebelumnya, namun konteks penelitian dapat berubah karena perubahan zaman dan teknologi sehingga membutuhkan insight baru.
- Variabel tidak dapat dipastikan: Variabel yang relevan dan penting dalam penelitian masih tidak dapat dipastikan.
Ciri Penelitian Eksploratif
Berikut adalah ciri penelitiannya, yaitu:
- Memiliki sampel yang terbatas.
- Penelitian berusaha memahami fenomena secara apa adanya sebagai langkah awal mendeskripsikan secara jelas.
- Instrumen penelitian didesain untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin.
- Pertanyaan dalam pengumpulan data seperti wawancara atau kuesioner bersifat terbuka karena ingin menerima informasi sebanyak mungkin.
- Data yang dikumpulkan dalam bentuk primer dan sekunder.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksploratif
Dalam pelaksanaannya, berikut adalah beberapa keuntungan atau kelebihan penelitian eksploratif, yaitu:
- Peneliti memiliki fleksibilitas terhadap beragam perubahan.
- Biaya penelitian rendah.
- Membantu peneliti selanjutnya sebagai fondasi terkait fenomena sosial yang ditelaah.
- Memungkinkan peneliti untuk memahami fenomena sejak dini.
Sementara itu, berikut adalah kelemahan atau kerugian yang dirasakan peneliti, yaitu:
- Hasil penelitian tidak konklusif sehingga tidak memecahkan atau menyelesaikan fenomena yang dikaji.
- Karena data sepenuhnya berbentuk kualitatif, memiliki risiko tinggi terhadap bias.
- Karena sampel terbatas, maka hasil yang diperoleh bisa jadi kurang akurat secara umum.
- Ada kemungkinan data menjadi usang pada penelitian selanjutnya karena sifat dari fenomena baru yang belum dapat dipastikan.
Tahapan Penelitian Eksploratif
Secara sederhana, berikut adalah garis besar penelitian eksploratif, yaitu:
- Mengidentifikasi masalah: Masalah yang dimaksud adalah fenomena yang hendak ditelaah.
- Membuat hipotesis: Karena tidak ada penelitian sebelumnya atau data yang mendukung, maka penleiti perlu membuat hipotesis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang timbul ketika proses identifikasi masalah.
- Pelaksanaan penelitian: Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengumpulan data dan telaah secara deskriptif. Oleh karena itu, dapat dipastikan penelitian menggunakan metode kualitatif.
Contoh Penelitian Eksploratif
Sebagaimana ciri yang dijabarkan sebelumnya, berikut ini beberapa contoh fenomena yang dapat menggunakan penelitian eksploratif, yaitu:
- Kebiasaan belanja masyarakat yang kini lebih berorientasi pada belanja daring/online.
- Peningkatan kemampuan/skill yang kini marak melalui webinar atau pelatihan kelas daring/online.
- Penelitian mengenai pengaruh kondisi sosial ekonomi mahasiswa dalam penentuan makanan atau pola makan.
- Sebuah penelitian mengenai suku adat yang belum terdokumentasi dengan baik.
Pada intinya, fenomena tersebut adalah sebuah fenomena sosial yang sekiranya belum banyak diketahui informasinya. Semoga artikel ini dapat menambah pemahaman Anda mengenai penelitian eksploratif!
Penelitian menjadi lebih mudah bersama Ebizmark!
Ebizmark menghadirkan beragam pelatihan melalui kelas gratis dan bootcamp bagi para akademisi untuk meningkatkan skill penelitiannya. Daftar sekarang juga! Untuk dapatkan informasi menarik lainnya, kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @!