Apakah Sobat Ebiz pernah mendengar mengenai penelitian etnografi? Sebagai sebuah metode penelitian kualitatif, penelitian ini dikenal sebagai salah satu metode tertua yang telah beredar dalam lingkup penelitian dan berakar pada bidang antropologi dan sosiologi. Ciri unik dalam penelitian etnografi adalah keharusan peneliti untuk berada di lokasi penelitian dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Bagaimana, nih, apakah Sobat Ebiz berminat untuk menggunakan metode penelitian tersebut? Yuk, simak tulisan berikut supaya kalian mengenal lebih mendalam terkait penelitian etnografi!

Pengertian Etnografi
Spradley (1980) mengartikan etnografi sebagai penjelasan mengenai budaya dengan tujuan untuk mempelajari dan memahami kehidupan individu. Dengan kata lain, etnografi berfokus pada manusia dan kultur serta subkultur yang dimilikinya. Ia menegaskan bahwa penelitian etnografi memiliki tugas dalam mendeskripsikan budaya dan memahami cara dan pandangan hidup orang lain. Atkinson dan Hammersley (1994) menerangkan bahwa penelitian etnografi memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) Menelaah fenomena sosial; (2) Tidak terstrukturnya data; (3) kasus atau sampel sedikit; dan (4) Interpretasi data mengenai arti tindakan manusia.
Wolcott (1977) sendiri mendefinisikan bahwa etnografi adalah sebuah metode khusus yang memiliki berbagai bentuk dan ciri tertentu, utamanya termasuk partisipasi peneliti (etnografer) untuk memahami dan menjalani kehidupan sehari-hari dari seseorang dalam periode waktu yang lama. Sorrel dan Redmond (1995) menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh dalam penelitian etnografi adalah perpindahan ide-ide secara bebas dan pertukaran informasi. Morse (1992) berpendapat bahwa penelitian etnografi umumnya memiliki tujuan untuk mengidentifikasi peran, ritual-ritual, dan kepercayaan dalam populasi yang diteliti.
Secara umum, etnografi merupakan sebuah metode penelitian ilmu sosial yang menganalisis kegiatan masyarakat. Studi tersebut dapat dilakukan di berbagai bidang seperti sekolah, kesehatan masyarakat, pedesaan dan perkotaan, konsumen dan konsumsi, serta lingkup apapun yang mencakupi manusia. Informan yang dipilih harus mengetahui atau memiliki perspektif mengenai beragam kegiatan masyarakat.
Tujuan Penelitian Etnografi
Secara sederhana, tujuan penelitian etnografi dapat dipahami sebagai upaya dalam memahami bagaimana dan mengapa individu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam sebuah komunitas atau organisasi tertentu. Selain itu, pemahaman yang diperoleh diterima oleh peneliti melalui sudut pandang objek penelitian dan bukan peneliti itu sendiri. Istilah tersebut dikenal dengan nama perspektif emik atau sudut pandang orang dalam. Etnografer juga bekerja untuk menempatkan temuannya dalam konteks historis dan lokal sehingga diperoleh hubungan antara temuan dengan kekuatan sosial dan struktur masyarakat yang lebih luas.
Jenis Penelitian Etnografi
Pada prinsipnya,Cressswell (2007) berpendapat bahwa penelitian ini memiliki dua jenis yaitu etnografi realis dan kritis. Etnografi realis sendiri merupakan pendekatan yang lebih konvensional dan mencoba untuk memperoleh data melalui sudut pandang orang ketiga. Melalui orang ketiga, dapat diperoleh data yang objektif mengenai fenomena yang ditelaah. Sementara itu, peneliti atau etnografer hanya menempatkan dirinya di belakang layar dan mengamati pendapat objektif peserta sebagai fakta sosial. Etnografi realis cenderung bebas dari prasangka pribadi.
Di sisi lain, etnografi kritis merupakan pendekatan yang bersifat kontemporer karena peneliti atau etnografer turut berpartisipasi dalam kelompok sosial-budaya yang diteliti. Etnografer dalam pendekatan ini cenderung merespons kondisi masyarakat dengan asumsi. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk mengetahui situasi atau konteks yang dipelajari. Bagaimanapun, etnografi kritis memiliki nilai tambah emansipatif atas keterlibatan yang didukung oleh peneliti.
Sementara itu, Muecke (1994) membagi etnografi menjadi empat jenis, yaitu; (1) Etnografi klasik yang menjelaskan terkait segala sesuatu tentang budaya meliputi perilaku, alasan perilaku, dan observasi yang dilakukan secara terus menerus; (2) Etnografi sistematis yang lebih berfokus pada struktur budaya ketimbang mendeskripsikan seseorang dan interaksi sosialnya; (3) Etnografi interpretatif atau hermeutic ethnography yang berusaha mencari arti dari interaksi sosial yang diamati, dan mempelajari budaya melalui analisis inferensial dan implikasi perilaku yang ditemukan; dan (4) Etnografi kritik yang dilakukan untuk mengkritik teori, peneliti dan anggota budaya untuk kemudian secara bersama membuat skema budaya.
Tahapan Penelitian
Berikut merupakan beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian menurut Creswell (2007), di antaranya:
- Mendefenisikan masalah.
- Menemukan informan atau responden serta lokasi kelompok budaya.
- Menentukan tema kultural atau isu yang akan diteliti.
- Menyusun rencana penelitian mengenai tipe etnografi.
- Pengumpulkan data yang dapat berupa pengamatan, pengukuran, surevei, wawancara, analisis konten, audiovisual, pemetaan dan penelitian jaringan.
- Analisis dan interpretasi data.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Etnografi
Berikut merupakan kelebihan yang diperoleh dalam penelitian etnografi, yaitu:
- Memberikan wawasan mengenai aspek kehidupan sosial seperti persepsi dan nilai.
- Menerangkan mengenai norma dalam suatu komunitas.
- Mengungkapkan makna budaya yang berharga mengenai praktik dan interaksi.
- Mengidentifikasi kendala dalam pencarian solusi yang diperlukan masyarakat.
Sementara itu, berikut adalah beberapa kekurangannya, yaitu:
- Sulitnya mendapatkan akses dan kepercayaan di lapangan.
- Tidak fleksibelnya waktu penelitian, terutama penelitian etnografi yang ketat dan memerlukan jangka waktu yang lama.
- Memiliki potensi bias dari peneliti itu sendiri yang dapat membelokkan data.
- Terdapat kemungkinan timbulnya masalah etika dan interpersonal akibat sifat intim dari penelitian.
Contoh Judul Penelitian
Berikut ini beberapa contoh judul penelitian menggunakan pendekatan etnografi yang telah diterbitkan, beberapa di antaranya adalah:
- Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa
- Pilihan Bahasa pada Masyarakat Multibahasa di Desa Botohilisorake, Nias Selatan
- Proses Pembinaan Rohis di SMPN 166 Jakarta
- Tindak Tutur Ilokusi dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Muna Sulawesi Tenggara
- Kontruksi Gender Anak Jalanan Usia Dini
- Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris Di Lembaga Nonformal
Sekarang sudah mengerti lebih jauh soal penelitian etnografi, kan, Sobat Ebiz! Cek juga bootcamp Ebizmark untuk belajar langsung dari pakarnya soal penelitian! Untuk informasi menarik lainnya, silakan kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @.