Mahasiswa yang akan memasuki tingkat akhir, tentunya sudah memikirkan judul yang akan dipakai untuk skripsi. Selain judul, sebaiknya mahasiswa juga sudah memikirkan metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta target subjek penelitiannya siapa. Banyak juga diantara mahasiswa yang masih bingung apakah mereka sebaiknya memakai metode penelitian kualitatif atau kuantitatif? Penelitian kualitatif umumnya memakai metode wawancara, sedangkan penelitian kuantitatif umumnya memakai metode penelitian survei.
Mungkin beberapa di antara kalian ada yang lebih memilih metode penelitian kuantitatif karena merasa akan lebih mudah jika melakukan survei. Tapi sebenarnya, seperti apa sih penelitian survei itu?
Apa Itu Penelitian Survei
Penelitian survei dapat diartikan sebagai serangkaian daftar pertanyaan yang diajukan oleh individu atau kelompok ke sejumlah responden. Tujuan dari metode survei adalah agar peneliti dapat menilai pikiran, pendapat, dan perasaan dari sejumlah responden yang menjadi sampel populasi. Sampel yang ditentukan oleh peneliti untuk mengisi survei akan dianggap mewakili jawaban dari populasi tersebut.

Ada 3 cara yang bisa dilakukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian survei:
1. Menyebarkan angket secara offline
Saat zaman dahulu ketika internet belum semarak sekarang, para peneliti akan membuat angket atau kuesioner secara manual memakai kertas dan pulpen atau alat tulis lainnya, kemudian menyebarkannya dengan cara datang langsung ke tempat. Namun karena zaman sekarang sudah dimudahkan dengan adanya internet, peneliti bisa membuat angket memakai media online, seperti google form, Survey Monkeys, Typeform, dan media form online lainnya. Kemudian peneliti tetap datang ke tempat berkumpulnya responden.
Cara dengan datang ke tempat langsung memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah tempat yang didatangi oleh peneliti adalah tempat titik kumpul responden sehingga responden pun dapat mengisi saat itu juga. Hal ini akan menguntungkan peneliti karena peneliti bisa mendapatkan banyak responden dalam satu waktu. Sedangkan kekurangannya adalah adanya uang ongkos apabila tempatnya jauh. Belum lagi peneliti harus izin jika tempatnya adalah fasilitas umum yang dikhawatirkan kenyamanan publik akan terganggu apabila peneliti tiba-tiba menyebarkan angket.
2. Menyebarkan angket secara online
Selain offline, peneliti bisa juga menyebarkan memakai media online, seperti media sosial dan e-mail. Peneliti bisa memberikan pengumuman apakah ada orang yang memenuhi kriteria penelitian yang dibuat peneliti di media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Twitter atau media sosial lainnya. Sedangkan e-mail, peneliti bisa mengirimkan file online form di e-mail kemudian mengirimnya ke pemilik e-mail yang dituju.
Keuntungan dari cara ini adalah hemat waktu dan ongkos. Selain itu, peneliti bisa menjangkau lebih luas karena di dunia maya, pengumuman yang peneliti berikan bisa dilihat oleh siapa aja. Namun, bisa jadi jangkauannya juga menjadi terbatas karena tidak semua orang di media online yang peneliti sebarkan, memiliki kriteria yang sesuai. Ditambah, orang di media online tidak bisa dipantau oleh peneliti apakah calon responden tersebut langsung mengisi angket tersebut atau tidak.
3. Wawancara Lewat Telepon/Platform Meeting
Cara lain yang bisa dilakukan oleh peneliti adalah wawancara calon responden dengan telepon atau di platform meeting. Tentunya cara ini dilakukan setelah peneliti sudah membuat janji dengan calon responden. Biasanya calon responden memilih untuk memakai telepon atau platform meeting karena tidak terbiasa mengobrol lewat aplikasi chat atau bisa jadi kurang memahami penggunaan handphone.
Penelitian Survei Berdasarkan Rentang Waktu
1. Cross Sectional
Cross sectional merupakan jenis penelitian survei yang dilakukan oleh peneliti dalam satu jangkauan waktu. Biasanya penelitian survei cross sectional dipakai untuk mengukur sebab-akibat.
2. Longitudinal
Longitudinal merupakan jenis penelitian survei dalam jangka waktu tertentu, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Biasanya peneliti menggunakan jenis penelitian longitudinal untuk mengetahui perubahan atau perkembangan dari sebuah fenomena. Contohnya, peneliti ingin mengetahui perubahan kebiasaan belajar anak kelas 6 SD ketika belum masuk masa ujian pertengahan semester dan ketika memasuki masa ujian pertengahan semester.
Kapan Memakai Penelitian Survei
Kamu ingin menggunakan penelitian survei? Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu. Hal terpenting yang kamu pikirkan adalah apa tujuan kamu meneliti? Apabila kamu sudah menentukan tujuan penelitian, lihatlah siapa kira-kira yang akan menjadi subjek penelitianmu. Jika subjek penelitianmu adalah populasi yang besar dan membutuhkan sampel, maka kamu harus melakukan penelitian survei sebagai teknik pengumpulan data.
Apakah penelitian survei itu lancar atau sukar? Semuanya tergantung oleh dirimu sendiri. Tidak selamanya penelitian survei mudah dilakukan, begitu pula sebaliknya. Kamu akan merasakannya ketika sudah terjun ke lapangan. Maka dari itu, kamu harus mempersiapkan dengan matang-matang metode yang akan dipakai untuk skripsimu yang setidaknya tidak menyulitkanmu.
Kunjungi akun instagram kami @ agar kamu mengetahui informasi yang dapat membantu kamu mengerjakan penelitian, skripsi, tesis, dan lain-lain.
Pingback: Kenali Perbedaan Data Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio - Ebizmark Blog