Di dalam penelitian, tentunya peneliti harus menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi dan sampel ini merupakan unsur penting karena peneliti tidak bisa terjun ke lapangan sebelum menentukan kedua unsur tersebut. Bagi pelajar atau mahasiswa yang baru pertama kali mendapatkan tugas penelitian mungkin masih belum familiar dengan kata “populasi” dan “sampel”. Bahkan mungkin ada yang sudah mendengarnya namun masih belum mengetahui apa perbedaannya. Maka dari itu, simak artikel ini sampai habis ya!
Arti Populasi dan Penempatannya di Penelitian
Mengutip dari KBBI, populasi adalah sejumlah orang atau penduduk di suatu daerah tertentu. Seringnya kebanyakan orang juga menganggap bahwa pengertian populasi sama dengan apa yang ditulis oleh KBBI tersebut. Namun, lebih tepatnya populasi adalah sejumlah orang maupun makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang sama (homogen) dalam satu daerah tertenu dan dalam jangka waktu tertentu pula. Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian berarti adalah keseluruhan kumpulan objek yang akan diteliti.
Populasi di Penelitian Kuantitatif
Karena penelitian kuantitatif identik dengan survei dan angka, maka kamu harus menggunakan populasi sebagai objek penelitian. Misalnya saja, kamu ingin melakukan survei aplikasi game apa yang paling sering dimainkan oleh siswa di sekolahmu. Maka populasi penelitianmu adalah seluruh siswa di sekolahmu tanpa terkecuali. Itu adalah bentuk contoh dari populasi di dalam penelitian kuantitatif.
Populasi di Penelitian Kualitatif
Jika kamu menyusun penelitian kualitatif, istilah “populasi” tidak digunakan. Loh kenapa? Karena penelitian kualitatif berangkat dari suatu kasus tertentu berdasarkan situasi sosial yang terdiri atas elemen tempat, pelaku, dan aktivitas. Artinya penelitian kualitatif hanya memakai beberapa individu yang menjadi narasumber penelitian di mana jumlahnya bergantung pada kebutuhan peneliti. Karena populasi identik dengan penduduk atau individu yang banyak, itulah mengapa tidak ada populasi di dalam penelitian kualitatif.
Contoh, kamu ingin mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Kamu hanya perlu mewawancarai ketua divisi bagian pemasaran dan beberapa orang yang menurutmu penting sebagai narasumber.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi hanya digunakan di dalam penelitian kuantitatif. Di dalam realita akademik, ada beberapa penelitian yang jumlah populasinya sangat banyak, dari ribuan bahkan hingga ratusan ribu individu. Tidak mungkin bagi peneliti untuk meneliti semua individu tersebut karena akan membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan bisa seumur hidup untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, dibutuhkan yang namanya sampel penelitian.
Jadi, apa itu sampel? Simak pengertian dan perbedaannya dengan populasi di bawah ini, ya!

Arti Sampel Serta Bedanya dengan Populasi
Sampel penelitian masih berhubungan erat dengan populasi, di mana sampel ditentukan setelah peneliti mengetahui populasi penelitian. Artinya, sampel sendiri merupakan bagian dari populasi, atau istilah lainnya adalah sebagian dari populasi yang bisa dijangkau. Dikutip dari laman artikel Ebizmark yang berjudul Apa Itu Sampel? Simak Penjelasannya!, sampel adalah contoh yang representatif atau yang mewakili. Seperti yang sudah dijelaskan di atas juga bahwa beberapa penelitian menggunakan populasi yang bisa jadi jumlahnya mencapai ribuan individu. Dengan adanya sampel, peneliti tidak harus meneliti semua jumlah populasi yang ada. Maka dari itu, sampel juga sering disebut sebagai “perwakilan dari populasi”.
Karena sampel adalah perwakilan dari populasi, peneliti hanya memakai sampel untuk menguji hipotesanya. Dengan catatan, sampel yang digunakan oleh peneliti harus diolah dengan benar agar hasilnya akurat dan kredibel.
Bagi kamu yang masih bingung bagaimana contoh dari populasi dan sampel, berikut ini adalah contohnya.
Contoh Populasi dan Sampel
Peneliti ingin meneliti tentang pengaruh konten media sosial Instagram yang membahas mengenai kesehatan mental terhadap pengetahuan kesadaran pentingnya kesehatan mental. Peneliti telah menentukan salah satu akun Instagram yang menyebarkan konten-konten tentang kesehatan mental, yaitu @abcd sebagai objek penelitiannya. Akun tersebut memiliki followers atau pengikut sebanyak sepuluh ribu pengikut. Populasinya adalah sepuluh ribu pengikut akun @abcd. Kemudian sampel ditentukan oleh peneliti memakai teknik dan rumus tertentu sehingga jumlah sampel yang digunakan peneliti berjumlah 200 orang. Artinya peneliti hanya meminta 200 orang pengikut akun @abcd untuk mengisi angket penelitiannya sebagai perwakilan dari populasi sepuluh ribu pengikut akun @abcd.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sekarang apakah kamu sudah mengerti tentang apa itu populasi dan sampel beserta perbedaannya? Semoga contoh-contoh di atas juga dapat dipahami, ya!

Kamu butuh bimbingan untuk penelitianmu? Tenang saja karena Ebizmark memiliki dosen-dosen kompeten yang siap membantu permasalahan peneltianmu! Yuk, segera hubungi kami dan konsultasikan penelitianmu!