Publikasi di Jurnal atau Prosiding, Mana yang Lebih Baik dan Apa Bedanya?

Publikasi di Jurnal atau Prosiding, Mana yang Lebih Baik dan Apa Bedanya?

Bagi mahasiswa dan dosen, publikasi ilmiah bukan sekadar pelengkap akademik, tetapi juga salah satu hal yang berpengaruh terhadap kredibilitasnya. Dua bentuk publikasi yang paling umum ditemui adalah jurnal dan prosiding. Keduanya kerap kali dianggap sama padahal memiliki banyak perbedaan. 

Lantas, manakah yang lebih tepat jika ingin memublikasikan karya tulis ilmiah? 

Perbedaan Antara Jurnal dan Prosiding

Sebelum memutuskan tempat terbaik untuk memublikasikan karya tulis ilmiah, sebaiknya ketahui kelebihan dan karakteristik antara jurnal dan prosiding. Sebab, meski sama-sama memuat karya ilmiah, jurnal dan prosiding memiliki perbedaan mendasar dari segi proses, format, dan tujuan penerbitannya. Jurnal ilmiah umumnya diterbitkan secara berkala oleh lembaga akademik atau penerbit terakreditasi. Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses peer-review ketat dan fokus pada orisinalitas serta kontribusi ilmiah.

Sementara itu, prosiding merupakan kumpulan artikel yang dipresentasikan pada suatu konferensi ilmiah. Proses review pada prosiding biasanya lebih cepat dan tidak seketat jurnal, meskipun tetap mengikuti standar akademik tertentu. Hal ini biasanya menjadi prosiding sebagai pilihan awal untuk memublikasikan hasil penelitian yang masih dalam tahap pengembangan.

Kapan Sebaiknya Memilih Jurnal atau Prosiding?

Memilih antara jurnal dan prosiding tergantung pada tujuan akademik dan kebutuhan spesifik dari penulis. Jika Anda ingin membangun portofolio ilmiah yang kuat dan meningkatkan peluang pengakuan di komunitas akademik, publikasi di jurnal lebih disarankan. Terutama jika jurnal tersebut terindeks di database bereputasi seperti Scopus atau Sinta.

Namun, prosiding sangat cocok digunakan untuk memperkenalkan penelitian awal secara cepat. Terlebih jika Anda ingin mendapatkan masukan atau kritik sebelum mengembangkan hasil riset ke tahap selanjutnya. Pada konteks tertentu, publikasi jenis ini juga dibutuhkan untuk memenuhi syarat konferensi atau seminar.

Kelebihan dan Kekurangan Keduanya

Memilih antara jurnal dan prosiding perlu mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari waktu publikasi hingga tujuan akademik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari keduanya:

1. Waktu Publikasi

Prosiding umumnya memiliki proses publikasi yang lebih cepat karena terikat dengan jadwal konferensi. Penulis hanya perlu mengikuti tenggat pengumpulan makalah dan presentasi di acara tersebut. Sementara jurnal cenderung memakan waktu lebih lama karena melalui tahapan review yang ketat dan bisa memakan waktu berbulan-bulan. Ini menjadikan prosiding pilihan yang lebih efisien bagi penelitian yang butuh segera dipublikasikan.

2. Tingkat Kredibilitas dan Pengakuan Secara Akademik

Jurnal biasanya memiliki kredibilitas lebih tinggi karena proses seleksi dan revisinya yang lebih ketat. Publikasi di jurnal bereputasi sering kali menjadi syarat utama dalam pengajuan kenaikan jabatan dosen atau aplikasi hibah riset. Di sisi lain, meskipun prosiding dianggap lebih ringan, publikasi ini tetap relevan untuk menampilkan temuan awal dan menunjukkan partisipasi aktif dalam forum ilmiah.

3. Fleksibilitas dan Kemudahan Akses

Publikasi di prosiding lebih fleksibel dari sisi topik dan gaya penulisan, selama masih sesuai dengan tema konferensi. Hal ini memberi ruang lebih bagi peneliti pemula untuk memperkenalkan ide tanpa harus memenuhi tuntutan ketat seperti pada jurnal. Namun, jurnal memberikan ruang yang lebih luas untuk pendalaman teori, metodologi, dan analisis yang komprehensif.

Baca juga: Apa Itu Mini Riset? Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya

4. Jangkauan Pembaca

Jurnal yang terindeks secara nasional maupun internasional memberi peluang lebih besar untuk dibaca oleh komunitas akademik lintas negara. Ini menjadi nilai tambah bagi penulis yang ingin memperluas pengaruh risetnya. Prosiding, meski tidak menutup kemungkinan untuk terindeks, tetapi biasanya lebih terbatas pada lingkup peserta konferensi atau komunitas tertentu.

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut, penting bagi penulis untuk menyesuaikan jenis publikasi dengan tujuan riset dan strategi pengembangan karier akademiknya.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.