Skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sering kali menjadi salah satu hal yang ditakutkan oleh mahasiswa. Di antara banyak hal yang mengelilingi skripsi seperti bimbingan, kajian teori, dan sebagainya, revisi menjadi hal yang pastinya dipusingkan oleh mahasiswa. Revisi umumnya diberikan oleh dosen pembimbing pada mahasiswa apabila terdapat kekurangan pada skripsi yang dikerjakan.
Selain itu, revisi akhir juga diberikan oleh dosen penguji ketika sidang akhir. Apapun bentuknya, revisi kerap kali membuat kepala mahasiswa panas karena kebingungan, terutama apabila revisi yang diberikan berturut-turut dan banyak. Perlu cara yang efektif nan efisien yang memungkinkan mahasiswa untuk mengerjakan revisi secara mudah. Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan dalam mengerjakan revisi secara efektif. Simak selengkapnya di bawah ini, Sobat Ebiz!
Apa Itu Revisi?
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revisi dapat diartikan sebagai peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Dalam dunia akademik, revisi sendiri identik dan erat dengan perbaikan pengerjaan tugas akhir seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Perbaikan yang dilakukan dalam bentuk revisi tentunya dilakukan untuk mencapai hasil terbaik dalam suatu karya. Selain itu, revisi juga merupakan usaha untuk meminimalisasi kesalahan seminim mungkin.
Tujuan Revisi
Meskipun sering kali dianggap menyebalkan, revisi merupakan hal penting dalam pengerjaan suatu karya. Tanpa revisi, tidak akan tercapai versi terbaik sebuah karya. Berikut ini beberapa tujuan revisi, terutama dalam pengerjaan skripsi, yaitu:
- Mengurangi kesalahan ketik (typo).
- Mendapatkan umpan balik (feedback) yang meningkatkan kualitas.
- Menyesuaikan karya dengan standar yang ada.
- Memperbaiki kekurangan dan kesalahan.
Kenapa Skripsi Kena Revisi?
Sering menjadi pertanyaan, “kenapa skripsi yang sudah dikerjakan terkena revisi?” Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi alasan dibaliknya, yaitu:
- Struktur penulisan yang belum tepat.
- Data yang diberikan kurang tepat.
- Analisis yang dilakukan belum sesuai.
- Terjadi kesalahan interpretasi data.
- Literatur yang digunakan tidak relevan.
- Latar belakang yang diangkat tidak cukup kuat.
- Kerangka pemikiran tidak tepat.
- Metode penelitian tidak tepat.
Cara Efektif Mengerjakan Revisi
1. Membuat Catatan Revisi
Ketika melaksanakan bimbingan atau sidang akhir, ada baiknya mahasiswa mencatat apa saja revisi yang perlu dilakukan. Dengan demikian, mudah untuk merevisi ulang apa-apa saja yang perlu diubah. Catatan revisi juga memudahkan mahasiswa untuk men-track perubahan apa saja yang dilakukan selama pengerjaan skripsi.
2. Memahami Kembali Teori dan Literatur yang Digunakan
Revisi yang diberikan oleh dosen pembimbing bisa jadi karena mahasiswa sendiri kurang memahami grand theory dan literatur yang digunakan sehingga skripsi yang ditulis tidak sesuai. Oleh karena itu, pastikan memahaminya secara menyeluruh untuk mengurangi kekeliruan dan ketidaktepatan penulisan. Pemahaman yang baik juga membantu mahasiswa selama proses bimbingan untuk menjelaskan ulang pada dosen, dan ketika sidang akhir berlangsung.
3. Membaca Ulang
Setelah menerima revisi, pastikan untuk selalu membaca ulang skripsi yang dikerjakan. Membaca ulang juga meminimalisasi kemungkinan terjadinya saltik (typo). Selain itu, membaca ulang juga memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk menyerap dan memahami kembali tulisan yang telah dibuat. Dengan demikian, dapat dilakukan pengecekan ulang untuk mengurangi kekeliruan yang terjadi.
4. Meminta Perspektif Teman atau Kolega
Di kala merasa buntu, tidak ada salahnya untuk bertanya dan meminta pendapat pihak ketiga. Melalui diskusi dengan teman atau kolega, dapat diperoleh feedback yang bisa jadi tidak terpikirkan sebelumnya. Selain itu, diskusi bersama teman atau kolega dapat menimbulkan suasana obrolan yang santai dan tidak penuh tekanan, berbeda dengan dosen pembimbing yang bisa jadi stressful.
5. Menetapkan Waktu Pengerjaan
Membuat dan menentukan jadwal pengerjaan merupakan hal penting karena dapat membentuk konsistensi. Selain itu, jadwal pengerjaan juga dapat menjadi pemacu melalui penetapan tenggat waktu (deadline) pribadi. Dengan demikian, proses pengerjaan dapat menjadi lebih lancara dan teratur.
6. Memberikan Insentif Pada Diri Sendiri
Memberikan insentif atau reward pada diri sendiri dapat menjadi pemberi semangat dalam mengerjakan skripsi. Berikan kesempatan pada diri sendiri untuk melakukan hal yang ingin dilakukan sejak lama selepas mengerjakan revisi, atau membeli barang yang diidamkan-idamkan. Apapun itu, lakukan hal menyenangkan yang dapat dilakukan setelah revisi selesai.
7. Mencari Tempat yang Nyaman
Tempat pengerjaan dapat menentukan seberapa lancarnya pengerjaan skripsi. Temukan tempat yang nyaman dan hening. Hal tersebut dapat berbeda bagi tiap orang. Bisa jadi, tempat tersebut adalah ruangan pribadi seperti kamar, namun ada juga yang nyaman untuk mengerjakan skripsi di ruang publik seperti perpustakaan, workspace, atau bahkan kafe. You do you!
8. Menjauhkan Diri dari Distraksi
Menjaga fokus merupakan hal penting dalam mengerjakan apapun, terutama skripsi. Pada umumnya, smartphone menjadi salah satu objek yang dapat menimbulkan distraksi yang tinggi. Salah satu cara efektif untuk menghindari distraksi adalah dengan menaruh benda yang menimbulkan hal tersebut di ruangan yang berbeda, atau menonaktifkannya. Pada intinya, fokus memberikan kekuatan yang signifikan dalam mengerjakan revisi skripsi.
9. Beristirahat
Dalam keadaan apapun, pastikan beristirahat dengan baik. Hal tersebut memastikan kondisi tubuh fit dan dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, hindari mengerjakan revisi skripsi semalam suntuk tanpa tidur. Kurangi juga asupan yang tidak sehat selama mengerjakan revisi untuk menghindari kemungkinan turunnya daya tahan tubuh.
Kesulitan revisi skripsi? Ebizmark siap bantu!
Kunjungi MyData untuk konsultasi dengan pakar yang siap membantu pengerjaan penelitian apapun! Untuk informasi menarik lainnya, kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @!