Pernahkah merasa khawatir saat mengutip referensi untuk tugas akhir atau jurnal ilmiah? Kekhawatiran itu wajar, apalagi jika masih sering bingung membedakan mana kutipan yang sah dan mana yang justru tergolong plagiarisme. Setiap akademisi berhadapan dengan tuntutan akademik yang menjunjung tinggi orisinalitas tulisan.
Sayangnya, demi menyelesaikan tanggung jawab akademik secara cepat, parafrasa sering dilakukan asal-asalan tanpa mempertimbangkan plagiarisme yang jelas. Padahal, teknik ini bukan sekadar mengganti kata-kata dengan sinonim, melainkan membutuhkan kemampuan berpikir kritis terhadap teks yang dirujuk.
Mengapa Parafrasa Penting untuk Menghindari Plagiarisme?
Berbicara tentang parafrasa tidak akan lepas dari sesuatu bernama plagiarisme. Plagiarisme sendiri bukan hanya tentang persoalan etika, tetapi juga bisa berdampak pada kredibilitas akademik. Bahkan dalam banyak kasus, plagiarisme dapat merusak reputasi seorang peneliti, mahasiswa, maupun institusi. Artinya, plagiarisme merupakan pelanggaran serius dalam dunia akademik karena menyalahi prinsip orisinalitas dan kejujuran intelektual. Lalu, apa hubungannya dengan parafrasa?
Sebagai bagian dari proses berpikir, parafrasa memegang peran penting dalam menyampaikan kembali gagasan penulis lain tanpa menghilangkan makna aslinya. Penulis lain tersebut biasanya dijadikan sebagai rujukan dari yang ditulis.
Dengan melakukan parafrasa secara benar, penulis tetap dapat menyampaikan informasi atau teori dari sumber lain, namun dengan redaksi yang baru dan sesuai gaya tulisannya sendiri. Hal ini menunjukkan adanya proses pemahaman, analisis, dan interpretasi terhadap bahan referensi. Sebaliknya, parafrasa yang tidak dilakukan secara hati-hati justru dapat menghasilkan plagiarisme tidak sengaja yang tetap berakibat buruk.
Parafrasa yang tidak benar biasanya disebabkan oleh perasaan terburu-buru karena stuck saat menulis. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, berikut 10 Cara Mengatasi Writer’s Block yang Efektif.
Selain sebagai upaya menghindari plagiarisme, pemahaman tentang parafrasa juga mencerminkan kedalaman seseorang terhadap sumber bacaan dan menuliskannya kembali. Semakin baik seseorang memparafrasa, semakin jelas pula bahwa ia benar-benar menguasai isi teks tersebut.
Langkah-langkah Parafrasa yang Bisa Dilakukan
Agar parafrasa tidak terjebak pada plagiarisme, ada beberapa langkah yang dapat diikuti oleh mahasiswa maupun dosen. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Baca Sumber Rujukan Secara Menyeluruh
Jangan hanya membaca satu paragraf lalu terburu-buru menulis ulang dengan kata-kata sendiri. Pemahaman konteks keseluruhan sangat penting agar pesan utama tidak berubah ketika dituangkan kembali. Oleh karena itu, bacalah sumber asli secara menyeluruh untuk memahami maksud dan konteks tulisan dari penulis.
2. Tuliskan Kembali Ide Pokok dengan Kalimat Baru
Langkah ini akan melatih kemampuan berpikir ulang, sekaligus mencegah pengulangan struktur kalimat yang sama dengan sumber aslinya. Jika merasa kesulitan, buatlah terlebih dahulu catatan poin-poin penting dari bacaan. Dengan begitu, Anda tidak hanya sekadar mengganti kata, melainkan benar-benar menyusun ulang ide secara menyeluruh.
3. Bandingkan dengan Sumber Rujukan
Setelah selesai menulis ulang, coba bandingkan dengan sumber yang dijadikan rujukan. Apakah struktur kalimat sudah berbeda? Apakah kata kunci tidak terlalu banyak mengulang dari teks asli? Jika jawabannya ya, maka langkah terakhir adalah mencantumkan sumber secara tepat. Meskipun parafrasa tidak menggunakan kutipan langsung, tetap diperlukan atribusi untuk menghargai pemilik ide asli. Gaya sitasi bisa menyesuaikan dengan standar institusi, misalnya APA, MLA, atau Chicago Style.
4. Manfaatkan Aplikasi atau Website untuk Parafrasa
Anda juga dapat menggunakan berbagai aplikasi yang dapat membantu proses parafrasa. Biasanya di aplikasi tersebut juga tersedia fitur untuk mendeteksi plagiarisme. Namun, pastikan untuk membaca ulang hasil dari parafrasa jika menggunakan aplikasi. Sebab, biasanya hasil dari parafrasa tersebut cenderung kurang efektif dan kurang nyaman dibaca.
Itulah beberapa cara atau langkah parafrasa yang bisa Anda lakukan. Dengan menguasai teknik parafrasa yang benar, Anda tidak hanya terhindar dari plagiarisme, tetapi juga mampu menunjukkan kapasitas intelektual yang mumpuni untuk menuliskan kembali pemahaman.
Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!