3 Tips Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif

3 Tips Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif

Struktur kalimat aktif dan pasif merupakan aspek penting dalam penulisan akademik karena keduanya memiliki fungsi berbeda tergantung pada fokus yang ingin ditonjolkan. Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif merupakan keterampilan dasar yang penting dalam penulisan, terutama dalam konteks akademik dan formal. Kalimat pasif sering digunakan untuk menekankan objek atau hasil tindakan, bukan pelakunya.

Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif

Kalimat aktif adalah struktur kalimat yang menempatkan subjek sebagai pelaku tindakan terhadap objek. Contohnya, “Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa.” Kalimat ini secara jelas menunjukkan siapa yang melakukan tindakan (dosen) dan kepada siapa tindakan tersebut ditujukan (mahasiswa).

Sebaliknya, kalimat pasif menempatkan objek dari tindakan sebagai fokus utama. Dengan kata lain, subjek dalam kalimat pasif menerima tindakan. Contohnya adalah “Tugas diberikan kepada mahasiswa oleh dosen.” Pada penulisan akademik, kalimat pasif sering digunakan untuk menekankan hasil atau proses, bukan pelaku.

Penggunaan kalimat pasif sering dianjurkan saat subjek tindakan tidak terlalu penting, atau ketika penulis ingin menonjolkan objek atau peristiwa. Kalimat pasif juga umum digunakan pada laporan penelitian karena memberikan kesan objektif dan formal, misalnya, “Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik.”

Tips Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif

Jika Anda hendak mengubah kalimat aktif menjadi pasif, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengubahnya. Berikut beberapa tips tersebut:

1. Identifikasi Subjek, Predikat, dan Objek

Langkah pertama mengubah kalimat aktif menjadi pasif adalah mengenali struktur dasar kalimat aktif. Pastikan Anda mengidentifikasi subjek (pelaku), predikat (kata kerja), dan objek (penerima tindakan). 

Misalnya, pada kalimat “Peneliti mengumpulkan data lapangan,” subjeknya adalah peneliti, predikatnya adalah mengumpulkan, dan objeknya adalah data lapangan.

Setelah struktur dikenali, objek dalam kalimat aktif akan menjadi subjek dalam kalimat pasif. Dengan demikian, kalimat pasifnya adalah “Data lapangan dikumpulkan oleh peneliti.”

2. Ubah Bentuk Kata Kerja

Langkah selanjutnya adalah mengubah bentuk kata kerja agar sesuai dengan struktur pasif. Biasanya, kalimat pasif menggunakan kata kerja yang ditambahkan imbuhan “di-“ dalam bahasa Indonesia. Singkatnya, “di-” + kata kerja merupakan salah satu cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif.

Contoh lain: Kalimat aktif “Mahasiswa membaca artikel tersebut” diubah menjadi kalimat pasif “Artikel tersebut dibaca oleh mahasiswa.” Perubahan ini tidak hanya mempertahankan makna, tetapi juga menyesuaikan struktur gramatikal dengan bentuk pasif.

3. Tambahkan Keterangan “Oleh” Jika Perlu

Pada bahasa Indonesia, penggunaan kata “oleh” berfungsi untuk menunjukkan pelaku tindakan dalam kalimat pasif. Namun, tidak semua kalimat pasif perlu mencantumkan pelaku, terutama jika pelaku tidak penting atau sudah diketahui dari konteks.

Sebagai contoh, kalimat “Laporan telah dikirimkan” sudah dianggap cukup jelas tanpa harus menambahkan pelaku. Namun jika penting untuk menyebutkan pelaku, bisa ditambahkan: “Laporan telah dikirimkan oleh sekretaris program studi.” Kehadiran atau ketidakhadiran “oleh + pelaku” sangat bergantung pada tujuan penulisan dan informasi yang ingin ditekankan.

Jika Anda memiliki keinginan menulis buku atau mempunyai draft buku yang ingin diterbitkan, Ebizmark Press siap mendampingi Anda dengan proses penerbitan yang profesional dan kredibel. Dengan proses penerbitan yang profesional dan pendampingan yang komprehensif, Ebizmark bisa membantu mewujudkan ide dan penelitian Anda menjadi buku.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go to the full page to view and submit the form.

Exit mobile version