Kata pengantar skripsi sering menjadi batu sandungan tak terduga bagi banyak mahasiswa. Bagian yang seharusnya menjadi pembuka yang elegan justru kerap menjadi sumber masalah karena kesalahan-kesalahan mendasar. Sebab, banyak ditemui kata pengantar yang terlalu bertele-tele, atau bahkan mengandung unsur plagiarisme. Kondisi ini tentu sangat disayangkan mengingat kata pengantar yang baik justru bisa menjadi nilai tambah bagi keseluruhan karya ilmiah.
Berikut beberapa kesalahan dalam menulis kata pengantar dalam skripsi:
1. Terlalu Panjang dan Bertele-tele
Kata pengantar idealnya merupakan bagian yang ringkas dan padat, tidak lebih dari dua halaman. Banyak mahasiswa terjebak menulis narasi panjang seperti biografi pribadi yang tidak relevan dengan penelitian. Fokuslah pada tiga elemen utama: tujuan penulisan skripsi, ucapan terima kasih yang profesional, dan harapan terhadap manfaat penelitian.
2. Bahasa Tidak Formal dan Terlalu Emosional
Kata pengantar tetap merupakan bagian dari karya ilmiah yang membutuhkan bahasa baku dan akademis. Kesalahan umum meliputi penggunaan kata ganti orang pertama yang berlebihan dan ungkapan emosional yang tidak pantas. Hindari gaya bahasa percakapan atau pengungkapan perasaan pribadi yang berlebihan.
3. Struktur yang Tidak Jelas dan Kacau
Kata pengantar yang baik harus memiliki alur logis yang mudah diikuti. Mulailah dengan latar belakang penulisan skripsi secara singkat, lanjutkan dengan ucapan terima kasih, dan akhiri dengan harapan penulis. Jangan mencampuradukkan ketiga elemen ini secara acak sehingga membingungkan pembaca.
4. Penyebutan Nama dan Gelar yang Tidak Tepat
Kesalahan dalam penulisan nama dan gelar sering terjadi dalam kata pengantar. Pastikan gelar akademik yang disebutkan sudah benar dan sesuai dengan ketentuan. Perhatikan urutan penyebutan nama sesuai hierarki dan konsistensi ejaan nama sepanjang teks. Selain itu, hindari menggunakan sapaan seperti “ibu/bapak” jika nama yang bersangkutan memiliki gelar.
5. Pengakuan Kelemahan yang Tidak Perlu
Beberapa mahasiswa tanpa sadar merusak kredibilitas karya mereka sendiri. Hindari permintaan maaf atas “kekurangan” penelitian atau penyebutan karya sebagai “sederhana”. Keraguan terhadap kualitas skripsi seharusnya tidak dimasukkan dalam kata pengantar.
6. Plagiarisme dari Contoh yang Ada
Kata pengantar yang dijiplak mentah-mentah dari contoh lain sangat mudah terdeteksi. Perilaku ini tidak hanya menunjukkan ketidakjujuran akademik tetapi juga merusak integritas penelitian sejak awal. Selalu buatlah kata pengantar yang orisinal dan mencerminkan karya Anda sendiri.
Selain itu, Kenali Fenomena Writer’s Block dan Penyebabnya yang bisa bikin skripsi Anda terhambat.
7. Tidak Menyertakan Harapan atas Hasil Penelitian
Pada bagian penutup kata pengantar sebaiknya memuat harapan dari penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Sertakan permohonan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Doa untuk kemajuan ilmu pengetahuan juga dapat menjadi penutup yang baik.
Itulah tujuh kesalahan umum yang harus dihindari ketika menulis kata pengantar untuk skripsi. Menulis kata pengantar skripsi bisa menjadi tempat untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah terlibat di dalamnya. Biasanya bagian ini mengandung kesan emosional dari penyusun, namun pastikan untuk tidak berlebihan. Selain itu, gunakan kalimat yang jelas dan tidak bertele-tele agar maksud dari kata pengantar dapat tersampaikan dengan baik.
Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!