Kerangka Penelitian: Pengertian dan Cara Membuatnya

Kerangka Penelitian: Pengertian dan Cara Membuatnya

Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi mahasiswa tingkat akhir maupun peneliti ialah menyusun kerangka penelitian yang sistematis. Meski terlihat teknis, kerangka penelitian sebenarnya merupakan berguna sebagai penunjuk arah utama yang membantu penelitian tetap berada pada jalurnya. Sayangnya, tidak sedikit yang menyusun kerangka tersebut tanpa pemahaman yang benar. Alhasil memengaruhi proses analisis dan penarikan kesimpulan.

Apa Itu Kerangka Penelitian?

Kerangka penelitian merupakan struktur konseptual yang menjelaskan hubungan antarvariabel dan arah penelitian secara keseluruhan. Menurut Sugiyono (2019), kerangka penelitian adalah “rangkaian hubungan antarkonsep atau variabel yang disusun secara logis untuk menjelaskan fokus studi.” Dengan kata lain, kerangka ini berfungsi sebagai cetak biru bagi peneliti, terutama ketika hendak menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis.

Pada kerangka penelitian, peneliti biasanya mencantumkan variabel-variabel yang relevan serta menjelaskan keterkaitannya. Hal ini berlaku baik pada penelitian kuantitatif maupun kualitatif, meskipun pendekatannya bisa berbeda. Pada kuantitatif, kerangka penelitian umumnya dilengkapi dengan diagram atau model konseptual yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antarvariabel. Sedangkan pada kualitatif, kerangka cenderung lebih fleksibel dan bersifat deskriptif.

Fungsi utama adanya kerangka ini bukan hanya memandu peneliti selama proses pengumpulan dan analisis data, tetapi juga membantu pembaca memahami arah dan ruang lingkup studi. Oleh karena itu, kerangka yang baik harus memuat unsur relevansi teoretis, hubungan logis, serta mendukung tujuan dan rumusan masalah. 

Keberadaan kerangka penelitian sangat penting dalam proses penyusunan proposal atau laporan karya ilmiah. Selain memudahkan peneliti, kerangka ini juga membantu pembimbing atau penguji dalam memahami alur teknis penelitian yang dirancang.

Cara Membuat Kerangka Penelitian

Untuk mencapai tujuan dari sebuah penelitian, menyiapkan hal ini menjadi salah satu langkah yang penting. Secara garis besar, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk semua jenis penelitian

1. Tentukan Permasalahan dan Tujuan

Langkah awal adalah mengidentifikasi permasalahan yang menjadi fokus utama penelitian. Permasalahan ini harus relevan dengan konteks keilmuan yang diteliti dan memiliki urgensi untuk dijawab. Setelah itu, rumuskan tujuan yang jelas dan terukur untuk menunjukkan arah penelitian.

2. Pilih Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pemilihan jenis dan pendekatan sangat memengaruhi seluruh alur kerja penelitian. Pendekatan kuantitatif cenderung digunakan untuk menguji hipotesis, sedangkan pendekatan kualitatif untuk menggali fenomena secara mendalam. Penentuan ini penting agar metode yang digunakan sesuai dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan.

3. Identifikasi Populasi dan Sampel

Menentukan siapa yang menjadi objek penelitian dan bagaimana cara mengambil sampel merupakan tahap krusial. Populasi yang terlalu luas atau tidak jelas dapat menghambat efektivitas pengumpulan data. Oleh karena itu, penting menyusun kriteria inklusi dan eksklusi yang logis serta memilih teknik sampling yang tepat.

4. Tentukan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data harus dipilih sesuai dengan pendekatan dan tujuan penelitian. Penelitian kuantitatif biasanya menggunakan angket atau kuesioner, sedangkan kualitatif lebih sering memakai wawancara atau observasi. Validitas dan reliabilitas alat ukur juga harus diperhatikan sejak awal.

5. Rancang Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah secara ilmiah. Penelitian kuantitatif memerlukan teknik analisis statistik seperti regresi, ANOVA, atau uji-t. Di sisi lain, analisis data kualitatif mengandalkan kategorisasi, pengodean, dan interpretasi tematik berdasarkan data lapangan.

6. Susun Tahapan Secara Logis dan Terstruktur

Setelah seluruh komponen dirumuskan, rangkailah dalam urutan yang logis dan sistematis. Urutan ini harus mencerminkan keterkaitan antar-bagian dan menggambarkan alur penelitian secara menyeluruh. Kerangka yang baik akan memudahkan proses eksekusi serta penilaian oleh pihak pembimbing atau penguji.

7. Buat Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian membantu memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap kegiatan. Peneliti dapat membagi waktu berdasarkan fase persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan. Jadwal yang realistis akan meningkatkan efisiensi kerja dan menghindari keterlambatan.

Selain kerangka penelitian, terdapat juga kerangka berpikir. Meski Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kerangka Penelitian dengan Kerangka Berpikir.

Itulah pengertian serta cara membuat kerangka penelitian. Tak hanya memudahkan peneliti, kerangka penelitian yang baik dan mudah dipahami akan membantu pembimbing untuk mengevaluasi rancangan penelitian tersebut.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.