Cara membuat abstrak – Pasti teman-teman civitas akademika sudah tidak asing lagi dengan istilah abstrak. Abstrak sering sekali kita temui di awal bagian sebuah makalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, prosiding, dan berbagai jenis karya ilmiah di era saat ini. Di era informasi ini, pasti setiap karya tulis ilmiah apalagi yang sudah diujikan pada pakarnya, dan mendapat review dari para ahli, atau dipublikasikan melalui konferensi, akan selalu didiseminasikan pada platform digital. Agar sebuah karya ilmiah memiliki representasi yang singkat pada media digital untuk menarik perhatian pembaca dan pencari informasi, maka pasti abstrak harus ada dan dibutuhkan menjadi bagian dari karya ilmiah kita. Yuk, kita simak penjelasan singkat berikut ini.
Definisi abstrak
Abstrak menurut KBBI V (2022) memiliki arti tidak berwujud; tidak berbentuk. Arti ini berlaku jika abstrak ditempatkan sebagai kata sifat atau adjektiva. Akan berbeda maknanya jika abstrak ditempatkan sebagai kata benda artinya menjadi ikhtisar; ringkasan; inti. Dari arti kata secara harfiah saja kita sudah bisa melihat dan terbayang ya, seperti apa abstrak itu.
Kalau dalam bahasa inggris dari Kamus Merriam Webster, abstrak juga bisa berarti kata kerja, teman-teman, artinya untuk to make a summary or abstract, atau to draw away the attention of. Dari definisi ini ada satu hal yang menarik yang bisa kita telisik. Abstrak itu ditujukan untuk menarik perhatian. Perhatian siapa? Tentu saja para pembaca dan pencari informasi yang relevan dengan hasil tulisan kita.
Ciri-ciri abstrak
Tadi kita sudah mengetahui, bahwa abstrak itu ringkasan atau “penarik perhatian” pembaca. Sudah disebutkan juga bahwa abstrak biasanya berada di bagian awal, badan sebuah karya ilmiah. Sekarang mari kita cermati, seperti apa sih, ciri-ciri abstrak yang lebih spesifik? Ini dia jawabannya.
1. Singkat
Yups, tentu saja harus singkat, ya. Namanya juga ringkasan. Sudah pasti uraiannya tidak akan lebih banyak dari bagian lain karya tulis ilmiah kita. Mari kita ambil contoh sebuah artikel jurnal, biasanya ditentukan oleh tim redaksi, abstrak hanya boleh memuat 100-250 kata. Jadi sudah terbayang kan, seberapa banyak abstrak boleh ditulis. Begitupun dengan skripsi, juga rata-rata 250 kata. Adapun yang pernah terlihat cukup panjang, bisa mencapai 300 kata adalah abstrak dari sebuah disertasi. Namun sejauh ini, rerata dari panduan penulisan skripsi dan artikel ilmiah jurnal nasional dan internasional, mengharuskan maksimal 250 kata.
2. Padat
Ciri yang kedua adalah padat informasinya. Kata dan kalimat yang digunakan biasanya hanya yang memiliki substansi kuat dari penelitian yang dilakukan. Jarang sekali sebuah abstrak memuat banyak konjungsi. Ini kembali lagi pada ciri pertama, bahwa abstrak dibatasi jumlah katanya sehingga tak jarang kata-kata yang tidak efektif pun dihilangkan.
3. Jelas
Jelas berarti bahwa apa yang disampaikan pada abstrak harus dapat dipahami dengan jelas. Bukan berarti sebuah sari dari penelitian ditulis singkat dalam satu paragraf berarti kalimatnya bisa ditulis secara tidak runut. Jelas kata-kata yang digunakan (banyak yang menyebut istilah bahasanya umum/general) dan jelas alurnya (dari latar belakang hingga simpulan).
Cara membuat abstrak
1. Harus sudah menulis seluruh hasil penelitian.
Jika belum, maka akan sulit menyusun abstrak yang singkat, padat dan jelas. Jadi meski ada di bagian awal karya tulis, abstrak biasanya ditulis terakhir ya, teman-teman.
2. Langsung pada intinya.
Kalau teman-teman sudah membuat kerangka penelitian di awal, misalnya menulis satu kalimat dari setiap subbab seperti latar belakang, tujuan, metode, hingga hasil, masing-masing satu bab, maka ini bisa dijadikan rujukan. Supaya abstrak yang kita tulis langsung ditulis yang benar-benar intinya.
3. Kurangi konjungsi.
Kalau dirasa abstraknya masih kepanjangan, maka sebaiknya kita hilangkan konjungsi atau kata sambung seperti: yang, bahwa, ternyata, dan lain-lain yang jika dihilangkan tidak mengulangi arti dan maksud dari kalimat yang kita buat.
Tips dan trik
1. Pakai template jurnal
Kalau kita merasa masih bingung, apa sih, yang dimaksud dengan abstrak, kita bisa “nyontek” dari template jurnal. Maksudnya adalah kita bisa lihat format jurnal. Biasanya sudah tertera apa saja yang harus termuat. Contohnya, pada format template jurnal biasanya ada pertanyaan, “Apa urgensinya membahas topik ini?” untuk menulis latar belakang.
2. Jawab pertanyaan 5W 1H
Kalau yang satu ini yakin banget teman-teman sudah paham betul. Pakai rumus 5W 1H agar bisa memastikan apakah abstrak yang ditulis benar-benar inti dari penelitian kita.
Bagi teman-teman yang ingin tahu tips dan trik menulis lainnya, selain cara membuat abstrak, yuk, pantengin terus Blog Ebizmark! In touch terus dengan Ebizmark di Instagram @ juga, ya!