Kamu masih mahasiswa dan ingin mulai membuat portofolio namun bingung bagaimana cara membuatnya dari awal? Tenang, portofolio bukan hanya bisa dibuat bagi yang sudah memiliki pengalaman kerja, namun seorang mahasiswa seperti kamu tetap bisa loh, membuat portofolio bahkan jika kamu belum punya pengalaman. Justru bagus apabila kamu sudah membuat portofolio dari sejak mahasiswa agar ketika lulus, kamu sudah memulai langkah lebih awal untuk masa depanmu dengan adanya portofolio.
Dengan adanya portofolio, kamu bisa menunjukkan bukti secara nyata mengenai kemampuan dan keahlianmu. Jadi bisa dikatakan bahwa portofolio itu penting untuk kepentingan karir, kepercayaan klien, bahkan bisa dimasukkan ketika mendaftar beasiswa. Kalau begitu, yuk, simak artikel ini hingga selesai untuk tahu bagaimana cara membuat protofolio yang menarik!
Apa Itu Portofolio?
Sebenarnya, apa sih portofolio itu? Bagi kamu yang belum tahu artinya, portofolio adalah koleksi karya-karya yang pernah kamu buat di mana hal itu mencerminkan pengalaman, keahlian, dan pencapaian terbaikmu. Ini dapat berupa sampel pekerjaan, proyek yang telah diselesaikan, atau dokumentasi hasil kerja. Tidak hanya dari pengalaman kerja, kamu bisa memasukkan hasil karya saat kamu menjadi anggota organisasi saat kuliah.
Bukti karya-karyamu itu kemudian disatukan serta disusun dengan rapi di dalam satu dokumen. Di zaman sekarang, portofolio sudah banyak dibuat bahkan diminta dalam bentuk digital, seperti pdf., PPT, atau bentuk lainnya. Platform membuat portofolio digital pun juga sudah banyak tersebar sehingga kamu semakin mudah membuat portofolio, salah satunya adalah Canva.
Tujuan Membuat Portofolio
Tujuan dari membuat portofolio yang perlu kamu ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Mendemonstrasikan kemampuan yang kamu miliki kepada klien atau instansi yang kamu lamar
2. Menunjukkan gaya dan kepribadian bahwa kamu adalah orang yang profesional
3. Meningkatkan visibilitas dan kesempatan karir
Jenis-Jenis Portofolio
Portofolio sendiri memiliki berbagai jenis berdasarkan bentuk dokumen yang dibuat. Simak jenis-jenis portofolio di bawah ini:
1. Portofolio Digital
Seperti yang sempat disinggung di atas, di zaman sekarang sudah banyak orang, organisasi, atau instansi yang meminta portofolio digital, yaitu portofolio yang dibuat secara daring (online)dan luarannya pun juga berbentuk dokumen online. Kamu bisa membuatnya di Microsoft Word atau Canva dan unggah karya-karyamu di sana serta jelaskan secara ringkas mengenai karya-karyamu itu. Ada juga orang yang membuatnya dalam bentuk seperti website ketika kita membukanya.
2. Portofolio Cetak
Walaupun zaman sekarang adalah zaman yang semuanya sudah serba digital, namun masih ada loh, organisasi atau instansi yang meminta portofolio cetak alias luring (offline) dengan alasan-alasan tertentu. Kamu tinggal mencetak/print portofolio yang telah kamu buat. Biasanya portofolio cetak diminta ketika instansi tersebut juga meminta surat lamaran kerja (CV dan resume letter) dalam bentuk cetak pula. Jadi semua berkas tersebut disatukan dalam satu amplop kemudian dikirim ke alamat bersangkutan.
3. Portofolio Presentasi (PPT)
Selain bisa dibuat di Word biasa, portofolio juga bisa dibuat dalam bentuk Power Point atau dokumen presentasi. Jenis portofolio ini yang paling banyak dipakai oleh orang-orang karena portofolio dibuat dengan kalimat yang sederhana atau poin-poin penting saja. Selain itu, pemilik portofolio bisa menambahkan desain atau elemen menarik dalam portofolionya. Lalu, apabila kamu tiba-tiba disuruh presentasi, maka dokumen ini sangat menguntungkan.
4. Portofolio Audiovisual
Jenis yang satu ini sebenarnya bisa dibuat dalam bentuk dokumen-dokumen seperti PPT, docs, atau yang lain. Namun yang membedakan adalah di portofolio audiovisual, pemilik memasukkan hasil video, gambar, serta suara. Biasanya portofolio audiovisual dibuat oleh orang yang memiliki antusias dan pernah bekerja di bidang graphic desain, voice over, video editor, animator, illustrator, MC, dan lain-lain.
Cara Membuat Portofolio Untuk Mahasiswa
1. Tentukan Platform
Pertama, kamu perlu untuk menentukan platform mana untuk membuat portofolio. Jika kamu ingin dalam bentuk docs, kamu bisa memakai Microsoft Word dan semacamnya. Ingin dalam bentuk pdf? Kamu tinggal simpan dalam bentuk pdf. Dan jika kamu ingin membuat dalam bentuk PPT, kamu bisa memakai Microsoft PowerPoint, Canva, dan semacamnya.
2. Pilih Karya Terbaik
Pilihlah karya-karya terbaik yang pernah kamu kerjakan. Kamu bisa ambil dari tugas kuliah, tugas organisasi, proyek kelompok atau dengan dosen, tugas relawan, dan lainnya. Misalnya, kamu pernah melakukan tugas kuliah membuat poster, nah hasilnya bisa kamu masukkan ke dalam portofolio.
3. Kerjakan Dummy Project
Apabila kamu belum ada pengalaman sama sekali sehingga belum ada hasil yang bisa ditampilkan, kamu bisa mengerjakan “dummy project”, yaitu proyek simulasi atau bisa juga disebut dengan “proyek palsu”. Maksud dari dummy project adalah kamu membuat karya-karya sendiri yang bukan untuk dikumpulkan ke seseorang ataupun organisasi, melainkan untuk keperluan kamu sendiri. Misalnya, kamu bisa membuat blog pribadi, membuat desain akun Instagram kamu sendiri, dan mengedit video di media sosialmu.
4. Susun Tampilan
Perhatikan penyusunan tampilan portofolio kamu seperti warna, font tulisan, dan elemen. Jangan lupa di halaman pertama untuk menyantumkan informasi pribadi kamu sendiri agar portofolio dilihat sebagai punyamu.
5. Kumpulkan Testimoni
Dapatkan testimonial dari klien atau teman-teman kuliah untuk memperkuat kredibilitas portofolio kamu. Testimoni ini bisa juga diganti dengan capaian yang diraih, misalnya desain yang kamu buat berhasil mendapatkan berapa tayangan atau berapa likes di media sosial.
Nah, setelah kamu membaca cara membuat portofolio di artikel ini, apakah kamu sudah mau mulai membuat portofolio?