Apa itu disertasi?
Pasti semua teman-teman sudah sering mendengar istilah disertasi. Apalagi jika teman-teman berada di lingkungan akademik perguruan tinggi. Jika kita mengacu pada arti katanya berdasarkan KBBI V (2022), disertasi berarti karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor. Jadi, kalau teman-teman ingin mendapat gelar doktor melalui pendidikan tinggi S3, maka harus bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah disertasi. Disertasi harus ditulis dengan sangat komprehensif, analitis, dan tentunya harus menemukan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya pada bidang ilmu yang digeluti. Metodologi penelitian, teknik pengolahan data, serta penyajian hasil penelitian yang ditulis pada disertasi semua berada pada level lanjutan.
Tujuan dari menulis disertasi tidak lain adalah untuk melatih dan mempersiapkan mahasiswa S3 untuk menjadi tenaga profesional tentunya dalam bidang ilmu masing-masing yang mereka tekuni. Selain itu, menulis disertasi juga dapat menjadi indikator bahwa mahasiswa doktoral telah mampu menentukan permasalahan, pertanyaan, merangkum literatur yang ada, menerapkan metode yang tepat, menghimpun data valid, menganalisis, mengulas bukti, membahas temuan penelitian, hingga akhirnya mampu berpikir dan menulis secara kritis. Dengan penelitian yang belum ada sebelumnya, mahasiswa doktoral juga akan mendapat gelar berdasarkan keunggulan dan kejujurannya dalam menulis karya akademisnya.
Ini perbedaan disertasi dengan skripsi dan tesis
Di antara kita mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, bukankah skripsi dan tesis juga harus ditulis berdasarkan penelitian yang sedemikian rupa dirancang sesuai kaidah. Lantas, apa perbedaan di antara ketiganya?
Ini dia beberapa ciri yang bisa kita ingat untuk membedakan ketiga karya tulis ilmiah syarat kelulusan pendidikan tinggi.
1. Jenjang pendidikan
Tentu ini yang paling jelas beda, yakni jenjang pendidikan S1 menghasilkan skripsi, pendidikan S2 menghasilkan tesis, dan pendidikan S3 menghasilkan disertasi.
2. Permasalahan
Permasalahan yang harus diangkat pada skripsi adalah dari pengalaman empiris, boleh mendalam boleh jadi tidak mendalam. Sementara tesis, sama-sama dari pengalaman empiris, namun harus mendalam, dan sudah teoretis. Nah, ini dia bedanya dengan disertasi yang harus diambil dari kajian teoretis dan didukung fakta empiris dan harus lebih mendalam dari skripsi serta tesis, alias harus sangat spesifik.
3. Proses penulisan
Jika teman-teman dibantu dosen pembimbing sebanyak 40% pada saat menulis skripsi, maka pada saat menulis tesis hanya boleh dibantu maksimal dengan proporsi 20% oleh dosen pembimbing. Sementara itu, untuk menyelesaikan disertasi, teman-teman hanya boleh dibantu maksimal 10% dari keseluruhan penelitian dan penulisan disertasi, oleh dosen pembimbing teman-teman. Sudah mulai terbayang kan, perbedaannya?
4. Bobot ilmiah
Apa sih, bobot ilmiah itu? Bobot ilmiah itu jika kita sederhanakan bahasanya adalah tingkat kesulitan serta nilai manfaat dari sebuah karya tulis. Bobot ilmiah ini dapat dilihat dari kebaruan informasi pada karya tulis; kedalaman dan luas tidaknya substansi karya tulis; terdapat makna praktis, operasional, dan kebijakan; kaidah penulisan ilmiah terpenuhi atau tidak; serta pada inti dan fokus masalah yang diangkat. Nah, biasanya bobot ilmiah ini dibagi menjadi tiga kategori, dari rendah-sedang, sedang-tinggi, tinggi dengan teori baru.
Untuk skripsi biasanya ada pada kategori rendah-sedang. Pada tesis kategori yang harus dipenuhi adalah sedang-tinggi artinya harus lebih komprehensif dari skripsi tentunya. Lalu terakhir, disertasi berada di level tinggi dan harus menemukan sesuatu yang baru, dengan kata lain, menemukan teori baru di bidang keilmuannya. Singkatnya, tingkat kesulitan pemenuhan kaidah ilmiah karya tulis akan semakin tinggi, dan bertambah kompleks seiring dengan level pendidikan yang ditempuh.
5. Penyajian hasil penelitian
Hasil penelitian tentu harus dilaporkan dan ditulis dengan kaidah sains yang berlaku. Dengan kaidah tersebut pula, mahasiswa harus menulisnya dengan format baku dan terstruktur. Tentu sejak jenjang pendidikan sarjana, pada saat menulis skripsi, hal ini sudah diterapkan. Namun jika kita telaah ternyata tetap terdapat perbedaan yang kentara antara memaparkan hasil penelitian pada skripsi, tesis, dan disertasi. Skripsi pemaparannya masih bersifat deskriptif. Tesis dipaparkan masih dengan sifat deskriptif serta analitis, artinya lebih detail dari skripsi. Sementara disertasi, sudah dominan analitis.
6. Model analisis
Maksud dari model analisis ini mirip dengan bobot ilmiah karena dibagi dengan tiga kategori. Kategori pertama untuk skripsi adalah rendah-sedang, pada tesis sudah pasti harus sedang-tinggi, dan tentu untuk disertasi wajib level analisis tinggi.
7. Metode statistik
Metode statistik tentu ada beragam, dan yang digunakan pada disertasi adalah uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan, dan tentu intinya harus kompleks dan berbobot. Sementara untuk skripsi metode statistik yang sering digunakan masih bersifat deskriptif, dan pada tesis biasanya sudah masuk ke path analysis dan SEM.
8. Keaslian
Skripsi, masih bisa mereplika penelitian yang lain dengan catatan kasusnya harus berbeda. Tesis, harus mengutamakan keaslian dan peneliti belum pernah menulis penelitian tersebut sebelumnya. Sementara disertasi, harus merupakan karya asli dan tidak boleh plagiat.
9. Daftar pustaka
Daftar pustaka juga menjadi pembeda yang sangat kentara. Jika pada saat menulis skripsi minimal dengan 20 daftar pustaka sudah oke, maka pada saat tesis jumlahnya harus ditingkatkan menjadi minimal 40 daftar pustaka. Tentu jumlah tersebut terus ditingkatkan pada mahasiswa doktoral, minimal daftar pustaka yang digunakan adalah 60 daftar pustaka. Tujuannya adalah agar dapat dipublikasikan bukan hanya secara nasional tapi juga pada level internasional.
Itu dia ciri serta perbedaan antara disertasi dengan skripsi dan tesis. Jika teman-teman merasa disertasi sangat challenging, tenang saja! Teman-teman tidak sendirian! Mari temui teman yang lain, kita bersama-sama tingkatkan kemampuan penelitian kita di Ebizmark. Agar tak ketinggalan informasi menarik lainnya segera follow @ di Instagram, ya! Semoga bermanfaat!