
Kerangka teoritis merupakan salah satu elemen penting dalam penelitian kualitatif yang berfungsi sebagai landasan untuk memahami fenomena yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, kerangka teoritis bukan hanya sekedar tinjauan pustaka, melainkan sebuah struktur yang menghubungkan konsep-konsep dan teori-teori yang relevan untuk menjelaskan masalah penelitian. Artikel ini akan membahas bagaimana cara membangun kerangka teoritis yang kuat dalam penelitian kualitatif, serta tips-tips yang perlu Anda ketahui agar penelitian Anda lebih terarah dan berkualitas.
Apa Itu Kerangka Teoritis dalam Penelitian Kualitatif?
Kerangka teoritis adalah kerangka berpikir yang dibangun berdasarkan teori-teori yang sudah ada dan relevan dengan topik yang Anda teliti. Dalam penelitian kualitatif, kerangka teoritis berfungsi untuk memandu pemahaman tentang bagaimana fenomena yang sedang dianalisis dapat dijelaskan dan dipahami melalui konsep-konsep yang ada dalam literatur yang relevan. Kerangka ini biasanya terdiri dari teori-teori yang menggambarkan hubungan antar variabel atau faktor yang ada dalam fenomena yang diteliti.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang lebih mengutamakan pengujian hipotesis melalui data numerik, penelitian kualitatif lebih fokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena sosial, pengalaman, dan persepsi individu. Oleh karena itu, dalam membangun kerangka teoritis penelitian kualitatif, peneliti harus lebih menekankan pada hubungan antara konsep-konsep dan teori-teori yang relevan dengan subjek penelitian yang bersifat kompleks dan multidimensional.
Langkah-Langkah Membangun Kerangka Teoritis dalam Penelitian Kualitatif
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Langkah pertama dalam membangun kerangka teoritis adalah mengidentifikasi masalah penelitian secara jelas dan spesifik. Masalah penelitian yang jelas akan membantu Anda menentukan teori atau konsep yang relevan untuk membangun kerangka teori. Pada tahap ini, Anda perlu menjawab beberapa pertanyaan dasar, seperti: Apa yang ingin saya pelajari? Apa yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini? Mengidentifikasi masalah yang relevan akan membantu Anda menentukan teori yang tepat untuk penelitian Anda.
2. Telaah Literatur dan Teori yang Relevan
Setelah masalah penelitian diidentifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan telaah literatur secara mendalam. Dalam penelitian kualitatif, penting untuk mempelajari teori-teori yang relevan yang sudah ada dalam bidang studi Anda. Carilah literatur yang membahas topik serupa atau terkait, serta teori-teori yang dapat memberikan perspektif dalam memahami fenomena yang Anda teliti. Pastikan Anda memilih teori-teori yang dapat membantu Anda mengonseptualisasikan data dan memberikan panduan dalam menganalisis temuan penelitian.
3. Pilih Teori yang Tepat dan Sesuai dengan Fokus Penelitian
Setelah Anda memperoleh literatur yang cukup, langkah selanjutnya adalah memilih teori yang sesuai dengan fokus penelitian Anda. Dalam penelitian kualitatif, teori yang Anda pilih tidak selalu harus menjadi teori utama yang mendominasi penelitian, tetapi bisa menjadi panduan untuk menggali lebih dalam tentang aspek tertentu dari fenomena yang Anda teliti. Misalnya, Anda dapat menggunakan teori-teori psikologi, sosiologi, atau antropologi untuk menjelaskan perilaku individu atau kelompok yang Anda teliti.
4. Tentukan Konsep-Konsep Utama
Kerangka teoritis yang baik harus mengidentifikasi konsep-konsep utama yang menjadi dasar dalam penelitian. Konsep-konsep ini harus relevan dengan masalah penelitian dan dapat membantu menjelaskan fenomena yang terjadi. Misalnya, dalam penelitian kualitatif tentang persepsi mahasiswa terhadap kebijakan pembelajaran daring, konsep-konsep seperti motivasi, pengalaman belajar, dan kualitas pengajaran bisa menjadi bagian dari kerangka teoritis. Tentukan hubungan antara konsep-konsep ini untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana konsep-konsep tersebut saling terkait.
5. Hubungkan Teori dengan Data dan Temuan Penelitian
Setelah membangun kerangka teoritis, tahap selanjutnya adalah menghubungkan teori yang Anda pilih dengan data yang akan Anda kumpulkan. Dalam penelitian kualitatif, Anda tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga menganalisis data tersebut berdasarkan teori yang Anda gunakan. Dalam analisis data, Anda harus menilai apakah teori-teori yang dipilih benar-benar menjelaskan fenomena yang terjadi atau apakah ada kebutuhan untuk memperbaiki atau memperluas teori yang ada.
6. Refleksi terhadap Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis dalam penelitian kualitatif bukanlah hal yang tetap dan tidak bisa berubah. Sebagai peneliti, Anda harus terbuka terhadap refleksi dan pembaruan kerangka teoritis selama proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sering kali peneliti menemukan temuan yang tidak terduga, yang mengarah pada perubahan dalam kerangka teoritis yang ada.
Membangun kerangka teoritis dalam penelitian kualitatif merupakan langkah penting yang dapat membantu peneliti dalam memahami dan menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Kerangka ini harus berdasarkan pada teori yang relevan dan konsep-konsep yang dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai topik penelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, peneliti dapat membangun kerangka teoritis yang tidak hanya kuat, tetapi juga fleksibel, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan temuan yang ditemukan selama penelitian. Kerangka teoritis yang baik akan membantu peneliti dalam merumuskan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data, serta menganalisis temuan dengan lebih terarah.
Perlu bantuan dalam menganalisis data kualitatif?
Ikuti kelas eksklusif panduan lengkap tips penelitian kualitatif di Instagram @. Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya seputar penelitian di Ebizmark Blog. Jika mengalami kesulitan mengolah data Anda bisa percayakan pada layanan konsultasi untuk membantu Anda dalam mengolah data penelitian dengan akurat dan efisien, sehingga hasil penelitian yang Anda lakukan dapat lebih optimal dan terstruktur dengan baik.