Paradigma Penelitian: Pengertian, Peran, Jenis, Contoh

Kegiatan penelitian mungkin sudah sangat familiar bagi akademisi. Sebab, sepanjang masa perkuliahan, mahasiswa sering bersinggungan langsung dengan penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Banyak mata kuliah menggunakan penelitian sebagai dasar pembelajaran, Entah itu sebagai studi literatur, tugas kuliah, dan juga penelitian yang dilakukan sendiri seperti pengerjaan tugas akhir maupun skripsi. Salah satu aspek yang harus dipahami mahasiswa adalah paradigma penelitian. Nah, dalam artikel ini kita akan bahas secara lengkap!

Pengertian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian adalah proses riset yang jelas, menyeluruh, dilakukan secara sistematis dan dapat dijelaskan untuk menemukan atau memperoleh fakta atau prinsip dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi.

Sementara itu, paradigma penelitian dapat diartikan sebagai kerangka berpikir seseorang yang digunakan oleh peneliti dalam melihat atau memandang mengenai realita atau suatu fakta tentang permasalahan dan juga teori atau ilmu pengetahuan yang bersangkutan.

Paradigma penelitian merupakan seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis dan membentuk sebuah kerangka pemikiran yang memiliki fungsi untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan kenyataan dan masalah yang dihadapi.

Konsep paradigma relevan untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan. Paradigma juga dapat diartikan sebagai pandangan dasar mengenai pokok bahasan ilmu. Dan mendefinisikan dan juga membantu hal yang harus diteliti dan dikaji.

Paradigma juga digunakan untuk mencari pertanyaan yang harus dimunculkan, cara merumuskan pertanyaan, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa paradigma penelitian adalah bagian dari kesepakatan yang paling luas dalam dunia ilmiah dan memiliki fungsi untuk membedakan satu komunitas ilmiah tertentu dan lainnya.

Paradigma penelitian sangat erat kaitannya dengan definisi, metode, teori, hubungan antar model dan ketersediaan instrumen yang menjadi landasan untuk memandu seluruh proses. Oleh karena itu diperlukan suatu paradigma penelitian yang tujuannya untuk menjawab masalah penelitian dengan bantuan analisis dan juga informasi tertentu. Dengan cara ini akan tahu seberapa jauh konsep, pertanyaan, teori dan sejenisnya dalam penelitian.

Paradigma penelitian juga biasanya digunakan sebagai alat analisis yang memiliki manfaat untuk dapat memahami tingkat hubungan antar suatu ajaran dengan perilaku masyarakat yang beragam.

Pengertian Menurut Para Ahli

Kuhn (1962), menjelaskan bahwa paradigma penelitian adalah seperangkat keyakinan dan persetujuan bersama antara ilmuwan satu dengan lainnya mengenai bagaimana sebuah masalah harus ditangani dan dipahami.

Sementara itu, Guba dan Lincoln (1928) berpendapat bahwa paradigma penelitian merupakan cara peneliti untuk dapat memahami permasalahan tertentu dengan kriteria untuk dapat menguji guna ditemukannya permasalahan.

Paradigma penelitian juga memiliki beberapa terminologi filosofis yaitu epistemologi, ontologi, metodologi, dan anti aksiologis.

Epistemologi: merupakan bagaimana sesuatu itu bisa diketahui?
Ontologi: Apa yang ingin kita ketahui dan biasanya berhubungan erat dengan realitas.
Aksiologi: Menjelaskan mengenai sebuah nilai dasar penelitian.
Metodologi: Bagaimana seorang ilmuwan mencari tahu.

Peran Penting Paradigma Penelitian

Adanya epistemologi dan ontologi pada sebuah masalah dapat dipandang secara holistik atau menyeluruh. Hal tersebut mengenai bagaimana sebuah pengetahuan dipandang dan bagaimana kita para peneliti dapat melihat diri kita sendiri dalam kaitannya dengan pengetahuan dan strategi metodologis yang akan dipakai untuk mengungkap permasalahan. Dengan kesadaran mengenai asumsi filosofis, peneliti akan dapat meningkatkan kualitas penelitian dan dapat berkontribusi pada perkembangan sebuah penelitian.

Jenis Paradigma Penelitian

Dengan memahami jenis paradigma penelitian, kita bisa tahu paradigma apa yang cocok untuk penelitian yang sedang atau akan kita lakukan.

1. Konstruktivistik

Jenis ini maksudnya adalah percaya bahwa tidak ada kebenaran atau realitas tunggal. Realitas harus ditafsirkan dan setiap penafsiran memiliki perbedaan. Pendekatan yang ada pada paradigma ini menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Positivistik

Paradigma ini percaya bahwa terdapat kebenaran tunggal dari sebuah kejadian atau pandangan. Realitas pada positivistik bisa diukur dengan metode yang terpercaya dan valid. Pendekatan yang digunakan pada paradigma ini adalah pendekatan kuantitatif.

3. Pragmatis

Paradigma pragmatis maksudnya adalah percaya bahwa kenyataan atau realitas bisa diperdebatkan dan diinterpretasikan. Oleh sebab itu, cara terbaik yang dipakai dalam penelitian merupakan menemukan solusi dari setiap masalah yang datang. Pendekatan yang digunakan pada paradigma ini adalah perpaduan dari kuantitatif dan kualitatif.

4. Subjektivis

Paradigma subjektivis percaya bahwa kenyataan adalah apa yang dipercaya peneliti sebagai sebuah realitas yang nyata. Sehingga subjektivis berpendapat bahwa pengetahuan adalah perkara sudut pandang. Paradigma subjektivis menggunakan pendekatan arkeologis, dekonstruktif, dan analisis wacana.

5. Kritis

Paradigma ini percaya bahwa kenyataan adalah wujud yang dikonstruksikan sehingga senantiasa di bawah hubungan kuasa yang berkelanjutan. Paradigma ini biasanya menggunakan cara kritik ideologi, etnografi kritis, dan analisis wacana.

Contoh Paradigma Penelitian

Berdasarkan pengertian yang sudah dipaparkan di atas, contoh paradigma penelitian dapat kita lihat melalui uraian di bawah ini.

1. Paradigma Deduksi-Induksi

Merupakan paradigma yang bertumpu pada cara berpikir deduksi untuk metode kualitatif, sedangkan cara induksi untuk metode kuantitatif, langkah yang harus ditempuh adalah penghimpunan data hingga kesimpulan.

2. Paradigma Kualitatif

Merupakan paradigma yang sering digunakan dalam penelitian sosial. Paradigma kualitatif merupakan metode yang digunakan agar peneliti bisa melihat keadaan sosial dengan cara berpikir induktif.

3. Paradigma Rekonstruksi Teori

Paradigma Rekonstruksi teori ini, metode, cara, atau teori yang ada, akan dipakai kembali pada penelitian terbaru. Namun meskipun begitu, syaratnya adalah metode yang lama harus sesuai dengan yang baru agar sintesis bisa berjalan lebih dinamis.

4. Paradigma Siklus Empiris

Merupakan sebuah cara atau teori konsep yang bisa digunakan untuk menjabarkan fakta ilmiah yang bisa berupa wujud sesungguhnya pada sebuah siklus.

5. Paradigma Piramida

Merupakan sebuah cara atau konsep yang dilaksanakan dengan cara perlahan dan berjenjang seperti piramida. Kamu bisa mengawalinya dengan piramida ganda, terbalik, dan berlapis.

Paradigma penelitian sangat penting untuk dipahami untuk bisa menganalisis dan mengklasifikasi kategori mana yang cocok untuk penelitian yang kamu lakukan. Dengan memahami itu, kamu bisa membuat penguraian lebih lanjut dan bisa ditarik sumber dasar turunan filosofisnya.

Penelitian merupakan proses yang tidak mudah bagi sebagian orang karena prosesnya yang panjang. Kalian bisa ikuti pelatihan ebizmark di kelas intensif untuk belajar tentang penelitian dan olah data.

Ikuti juga instagram ebizmark @.

Editor: Moch. Ricky Novarismansyah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go to the full page to view and submit the form.

Exit mobile version