Kerangka berpikir banyak digunakan untuk mempermudah penulis untuk menyelesaikan karya tulis baik itu karya tulis kreatif maupun penelitian. Kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat teori, fakta, observasi, dan kajian kepustakaan yang menjadi dasar penulisan sebuah karya tulis.
Nah, artikel ini akan membahas pengertian, macam-macam, dan cara membuat kerangka berpikir.
Pengertian Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah suatu dasar penelitian yang mencakup penggabungan antara teori, observasi, fakta, serta kajian pustaka yang akan dijadikan landasan dalam melakukan karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, kerangka berpikir dibuat ketika akan memaparkan konsep-konsep penelitian.
Kerangka berpikir juga dapat dianggap sebagai visualisasi dalam bentuk diagram yang saling berhubungan. Dengan demikian, kerangka berpikir dapat dikatakan sebagai alur logis yang berjalan melalui penelitian. Namun, kerangka acuan ilmiah juga dapat terdiri dari titik-titik yang bersesuaian dengan variabel.
Dalam kerangka berpikir, variabel-variabel penelitian bisa dijelaskan dengan lebih mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Menurut Polancik, kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang dijadikan sebagai gambaran alur logika dari tema yang akan ditulis dalam penelitian. Dari diagram itu akan terlihat hubungan-hubungan dari variabel.
Sementara itu, Suriasoemantri mengatakan bahwa kerangka berpikir adalah penjelasan untuk memaparkan menyusun semua gejala yang ada di dalam suatu penelitian.
Sugiyono juga berpendapat bahwa kerangka berpikir adalah suatu model konseptual yang digunakan sebagai landasan teori yang terkait dengan faktor-faktor dalam penelitian.
Menurutnya, suatu penelitian membutuhkan kerangka berpikir agar bisa menjelaskan secara teoritis, dan dapat menjelaskan alasan adanya hubungan antara variabel.
Macam-macam Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir terdiri dari 3 macam, yaitu kerangka operasional, kerangka konseptual, dan kerangka teoritis.
1. Kerangka Operasional
Kerangka operasional merupakan jenis kerangka berpikir yang biasa digunakan untuk menjelaskan suatu variabel yang sudah ditentukan serta sesuai dengan topik penelitian. Dengan kerangka operasional, variabel satu dengan variabel lainnya dapat dijelaskan hubungannya.
2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka yang fungsinya untuk menjelaskan alur pemikiran antara satu konsep dengan konsep lainnya, dan tujuannya untuk memberikan gambaran atau gambaran ilustratif berupa asumsi-asumsi terkait variabel-variabel yang akan dibahas kemudian.
3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis merupakan jenis kerangka pemikiran yang memberikan penegasan terhadap suatu teori yang akan dipakai atau digunakan sebagai landasan teori serta untuk memberikan penjelasan terhadap fenomena yang sedang diteliti.
Cara Membuat Kerangka Berpikir
Ada beberapa tahapan yang bisa digunakan sebagai acuan untuk merumuskan kerangka berpikir, tahapan tersebut adalah:
1. Melakukan Identifikasi Variabel
Yang perlu dilakukan untuk merumuskan kerangka berpikir yaitu melakukan identifikasi setiap variabel yang sudah ada. Dalam hal ini, variabel yang dimaksud bisa dibuat maupun ditemukan. Bagi seorang peneliti, mereka harus mengidentifikasi atau menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Variabel yang sudah ditemukan atau diidentifikasi selanjutnya dilakukan pengelompokkan secara logis, seperti dikelompokkan berdasarkan wilayah, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
Variabel yang telah ditemukan dan diteliti bisa diterapkan pada judul karya tulis ilmiah.
2. Mencari Keterkaitan Antar Variabel
Setelah mengidentifikasi dan menentukan variabel, selanjutnya adalah mencari keterkaitan antar variabel. Hal ini perlu dilakukan karena penelitian biasanya membutuhkan beberapa variabel yang saling berkaitan. Oleh karena itu, penelitian bisa memiliki dua variabel atau lebih.
Dengan mencari hubungan antar variabel, tentu akan membantu pengerjaan penelitian. Selain itu, langkah ini juga dapat membantu peneliti memperoleh hasil penelitian yang diharapkan.
3. Mencari Sumber Literatur
Kerangka berpikir akan lebih baik jika menggunakan sumber literatur yang sesuai dengan topik pembahasan. Peneliti umumnya mencari sumber literasi dan kemudian dijadikan sebagai referensi atau bahan acuan. Sumber literatur ini dapat memperkuat topik pembahasan melalui hasil-hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan.
Sumber literatur bisa didapatkan dari banyak media, mulai dari buku, jurnal ilmiah, artikel daring, hasil wawancara, jurnal cetak yang ada diperpustakaan, dan sebagainya.
4. Melakukan Pembahasan Teori
Setelah mengumpulkan sumber literatur, selanjutnya yaitu melakukan pembahasan teori. Tahapan ini dapat diartikan sebagai tahapan membuat kerangka berpikir untuk menjelaskan pendapatnya terkait sumber-sumber literatur yang telah dibaca dan dipahami sebelumnya.
Pendapat yang dijelaskan harus bersifat logis, jelas, dan teoritis. Langkah ini juga membuktikan bahwa dengan adanya teori, akan memperkuat topik penelitian sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan optimal.
Pembahasan teori juga dilakukan untuk membuktikan bahwa penulis atau peneliti tidak asal dalam melakukan penelitian. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan menjadi semakin yakin dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Menggambarkan dan Menjelaskan Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir bukan hanya pelengkap visualisasi penelitian saja. Dalam hal ini, kerangka berpikir harus dijelaskan agar pembaca tidak bingung dan lebih mudah dalam memahami kerangka berpikir yang telah dibuat.
Pada langkah ini, Bagan yang telah dibuat harus menjelaskan proses atau alur dari penelitian yang akan dilakukan, mulai dari awal hingga penelitian selesai. Dari bagan tersebut akan terlihat suatu kerangka berpikir yang dapat dijadikan acuan alur penelitian.
Nah, demikian penjelasan mengenai kerangka berpikir. Kamu bisa mencoba menggunakan kerangka berpikir untuk menyusun karya tulis atau penelitian. Semoga pembahasan ini memberi manfaat.
Cek artikel lainnya dan berbagai pelatihan tentang penelitian atau riset dan olah-data di ebizmark.id follow juga media sosial instagram @