Publish Jurnal Tapi Ditolak? Bisa Jadi Karena Cherry Picking

Jurnal ditolak

Publish jurnal tapi ditolak merupakan suatu pengalaman yang harus dilewati dalam karir akademisi sebagai bukti hasil belajarnya dengan mampu menemukan atau mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Tapi sayangnya, proses agar jurnal bisa dipublikasikan membutuhkan waktu dan usaha yang panjang, sehingga tidak jarang awal-awal ingin publikasi jurnal pasti mengalami penolakan. Publish jurnal tapi ditolak ini beberapa alasannya.

Alasan Jurnal Ditolak

Ada beberapa alasan mengapa sebuah jurnal mungkin menolak untuk menerbitkan suatu artikel yaitu :

1. Kualitas Penelitian

Jurnal ilmiah biasanya memiliki standar kualitas yang tinggi untuk artikel yang mereka terbitkan. Jika penelitian yang diajukan dianggap kurang orisinal, kurang signifikan, atau kurang berkualitas secara otomatis, maka jurnal tersebut menolak untuk menerbitkannya.

2. Kesesuaian dengan Ruang Lingkup

Setiap jurnal memiliki fokus atau ruang lingkupnya sendiri dalam bidang ilmu tertentu. Jika penelitian tidak sesuai dengan fokus atau ruang lingkup jurnal tersebut, maka kemungkinan besar akan ditolak.

3. Kualitas Penulisan

Penulisan yang tidak sistematis, atau format yang tidak sesuai dengan pedoman jurnal dapat membuat artikel ditolak.

4. Etika Penulisan

Plagiat, manipulasi data, atau pelanggaran etika lainnya dapat menyebabkan penolakan publikasi.

5. Kuantitas Referensi

Beberapa karya tulis hanya menerima sejumlah referensi tertentu dan dalam waktu tertentu, seperti referensi yang digunakan harus dari tahun maksimal 5 tahun sebelumnya dan jumlah referensi minimal 40 dari buku, artikel, jurnal, dan website.Selain dari alasan diatas ada satu masalah lagi yang menyebabkan penerbitan jurnal ditolak yaitu Cherry Picking.

Apa Itu Cherry Picking?

Cherry picking adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara selektif memilih data atau informasi yang mendukung argumennya namun mengabaikan atau menutup-nutupi data atau informasi yang bertentangan dengan argumennya. Istilah ini sering digunakan dalam konteks debat, penelitian, politik, dan argumen lainnya.

Cara sederhana seorang peneliti melakukan cherry picking adalah ketika hanya mengutip data atau studi yang mendukung pandangannya, tanpa mengakui atau mempertimbangkan data atau studi lain yang mungkin menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan informasi dan kesimpulan yang tidak akurat atau tidak adil.

Untuk menghindari cherry picking adalah dengan tetap mengumpulkan dan mempertimbangkan semua data yang relevan serta memperhatikan berbagai sudut pandang dan argumen yang ada. Dalam penelitian membutuhkan keterbukaan, ketelitian, dan kemauan untuk mengevaluasi informasi secara objektif, bahkan jika itu tidak sejalan dengan keyakinan atau pendapat kita sendiri.

Butuh konsultasi untuk Skripsi, Tesis, Disertasi, dan jurnal kamu? Ebizmark jawabannya

Konsultasi penelitian bersama Ebizmark lebih mudah, lebih cepat, dan lebih tepat untuk kamu yang ingin menyelesaikan penelitian kamu agar segera terpublikasi. Baca juga artikel di https:/

Kunjungi instagram Ebizmark @

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go to the full page to view and submit the form.

Exit mobile version