Sebagai orang yang sering melakukan penelitian, research gap pastinya sudah terdengar familiar. Istilah research gap sering juga dikenal sebagai “gap penelitian” atau “celah penelitian”. Agar menghasilkan penelitian yang berbeda dan baru dari penelitian-penelitian sebelumnya, research gap ini sebenarnya sangat diperlukan. Apabila penelitianmu tidak ada research gapnya, maka penelitianmu bisa-bisa dianggap plagiarisme dan tidak diperkenankan untuk diteruskan. Bahaya, buka?
Oleh karena itu, yuk kita bahas apa itu research gap!
Apa Itu Research Gap
Research gap berasal dari bahasa inggris yang artinya “celah penelitian”. Sesuai dengan artinya, research gap artinya adalah terjadinya ketidakselarasan antara data, konsep, dan hasil penelitian terdahulu dengan data yang dilakukan oleh peneliti sekarang. Karena itu, ketidakselarasan atau inkonsistensi tersebut dianggap sebuah “celah”. Namun istilah “celah” dalam dunia penelitian termasuk ke dalam konotasi positif, loh. Karena dengan adanya research gap, kamu bisa menghasilkan data penelitian yang baru dan tidak hanya mengikuti penelitian-penelitian sebelumnya.
Terlebih jika kamu sedang mengerjakan skripsi, dosen penguji pasti akan bertanya “apa yang membedakan penelitian Anda dengan penelitian-penelitian sebelumnya?” Nah, kalau ada research gap, pasti kamu bisa menjawabnya dengan mudah. Jika tidak ada, dosen penguji akan merasa bahwa penelitianmu itu sia-sia dan dianggap hanya mengikuti penelitian-penelitian terdahulu (plagiarisme). Sementara itu di dunia akademik terutama penelitian, tindakan plagiarisme sangat ditentang keras. Jadi kamu harus berhati-hati, ya.
Kenali Jenis-Jenis Research Gap
- Theoritical Gap
Theoritical gap dikenal dengan celah penelitian berdasarkan teori. Artinya ada kesenjangan pada teori yang terdapat di penelitian sebelumnya. Hal ini memungkinkan terjadinya karena pada waktu sebelumnya ada keterbatasan teori sehingga peneliti sekarang dapat mengembangkan teori sebelumnya tersebut.
- Evidence Gap
Seperti arti dalam bahasa inggris, evidence gap berarti “celah bukti”. Ini artinya ada kesenjangan pada bukti penelitian terdahulu. Hal tersebut terjadi karena bukti lapangan yang dilakukan oleh peneliti sekarang tidak sesuai (inkonsisten) dengan fenomena yang ada.
- Population Gap
Population gap adalah celah berdasarkan jangkauan populasi. Di dunia bisnis, population gap bisa ditentukan dengan menentukan target pasar mereka siapa.
- Empirical Gap
Selanjutnya adalah empirical gap, yaitu celah di mana adanya temuan lapangan yang tidak konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu. Seperti ada kelemahan dengan metode penelitian terdahulu dengan data lapangan yang ada, sehingga penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang ada yang terbukti dan ada yang tidak terbukti.
- Knowledge Gap
Knowledge gap atau “celah pengetahuan” dalam penelitian dimaksudkan dengan mencari sebuah “ilmu” atau “pengetahuan” yang belum ada sebelumnya. Ini dapat diartikan bahwa peneliti sekarang yang memakai knowledge gap harus mencari sesuatu yang belum ada di penelitian-penelitian sebelumnya.
- Practical-knowledge Gap
Jika sebelumnya peneliti harus menghasilkan sesuatu yang baru, practical-knowledge gap diartikan sebagai kegiatan itu sendiri yang tidak memenuhi sebuah penelitian. Baik itu dari sesuatu yang kurang dari kegiatan penelitian atau hal-hal yang berkaitan lainnya.
- Methodological Gap
Terakhir, methodological gap atau “celah metodologi” adalah kesenjangan yang disebabkan oleh keterbatasan metode penelitian sebelumnya.
Cara Menemukan Research Gap
Setelah mengetahui apa itu research gap dan jenis-jenisnya, mungkin kalian masih bingung cara menemukan gap dalam penelitian. Simak cara menemukan research gap di bawah ini, ya!
- Mencari Konsep yang Sebelumnya Tidak Ada
Ketika melakukan penelitian, tentunya peneliti akan melihat referensi-referensi terdahulu. Tanyakan kepada diri sendiri, apa yang sebenarnya ingin dicari. Dari data-data yang ada, mungkin ada suatu hal yang luput dari penelitian sebelumnya sehingga kamu bisa melengkapi “kesenjangan” atau “celah” tersebut untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya. Tidak ada salahnya apabila kamu juga melakukan wawancara kepada peneliti sebelumnya mengenai apa yang terlewat dari penelitian tersebut.
- Menganalisa Celah Saat Riset
Ketika kamu melakukan riset penelitian-penelitian terdahulu, tentunya kamu tidak mendapatkan informasi dari satu sumber saja, bukan? Gunakan kesempatan itu untuk mencari celah di antara banyaknya informasi yang kamu temukan, seperti metode, bukti lapangan, teori, dan sebagainya.
- Fokus Kepada Penelitian yang Belum Jelas
Hal ini mungkin cara yang banyak dipakai, yaitu berpatok atau fokus kepada penelitian yang belum jelas. Carilah penelitian yang masih jarang digunakan dan belum jelas kepastian hasil penelitiannya sehingga kamu bisa menemukan celah penelitian lebih mudah.
Itulah pengertian, jenis, dan bagaimana cara menemukan gap penelitian. Jadi sekarang kamu tidak bingung lagi kan, tentang gap penelitian?
Pelatihan Penelitian
Selain mengikuti cara-cara diatas untuk menemukan research gap, anda juga bisa mengikuti pelatihan penelitian. Pelatihan di ebizmark akan banyak membahas soal penelitian termasuk research gap oleh para peneliti ahli. Cek di ebizmark.id/program untuk melihat program pelatihan dan cek juga di sosial media instagram @