Sastra atau Linguistik? Mahasiswa Sastra Wajib Baca Ini!

Dalam perkuliahan, akan tiba masa di mana mahasiswa memilih fokus studi atau biasa dikenal juga sebagai penjurusan. Bagi mahasiswa sastra sendiri, pada umumnya terdapat dua penjurusan yang dapat dipilih yaitu sastra dan linguistik. Pemilihan fokus studi tersebut akan menjadi penentu terkait mata kuliah serta topik penelitian yang akan diambil ke depannya. Ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui mahasiswa jurusan sastra terkait kedua fokus studi tersebut. Dengan mengenal keduanya lebih baik, diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam mengambil langkah ke depannya. Baca selengkapnya di bawah ini, ya, Sobat Ebiz!

Penjurusan Sastra

Mengambil penjurusan sastra artinya mahasiswa akan banyak berkecimpung dengan dunia literatur baik lokal, nasional, maupun internasional, tergantung dengan jurusan yang dijalani. Dengan demikian, objek studi dalam penjurusan sastra akan berkutat seputar karya literatur itu sendiri serta menggunakan teori sastra. Karya sastra memiliki beragam bentuk seperti puisi, drama, cerita pendek, dan novel. Pengunaan teori sastra ditujukan untuk mengupas objek penelitian melalui analisis secara terperinci. Teori sastra sendiri memiliki banyak ragamnya seperti teori strukturalisme, strukturalisme genetik, analisis heuristik, semiotika, dan lain-lain.

Penjurusan Linguistik

Sementara itu, studi linguistik berfokus pada sistematika bahasa. Secara tidak langsung, linguistik dapat dianggap sebagai matematikanya bahasa karena keharusan untuk berpikir secara logis dan sistematis. Linguistik membedah bahasa secara terperinci mulai dari paragraf, kalimat, frasa, kata, dan bahkan hingga suku kata seperti prefiks dan sufiks. Oleh karena itu, objek penelitian linguistik berpusat pada bahasa dan sistem yang mengaturnya. Sumber penelitiannya sendiri dapat diperoleh dari banyak hal seperti buku, majalah, novel, film, dan musik. Pada dasarnya, apapun itu selama mengandung bahasa yang ingin diteliti. Penelitian linguistik sendiri memiliki banyak teori yang dapat digunakan seperti teori struktural, semantik, dan semiotika.

Kenapa Anda harus memilih Sastra?

Memiliki Minat pada Karya Sastra

Pada umumnya, lebih mudah untuk melakukan sesuatu yang diminati. Memiliki minat dalam literatur dapat menjadi dasar dalam memilih penjurusan sastra. Terlebih lagi apabila Anda sudah sering membaca karya sastra yang kemudian dapat diangkat menjadi topik penelitian. Memperbanyak perbendaharaan terkait literatur yang menarik untuk diangkat menjadi objek penelitian dapat menjadi langkah baik dalam mengambil penjurusan sastra.

Menyenangi Budaya dan Sejarah

Ketika membaca suatu literatur, secara tidak langsung juga dipelajari budaya dan sejarah yang terkandung dalam karya tersebut. Penelitian mengenai karya sastra akan banyak berkutat pada karya itu sendiri. Bagaimanapun, seringkali peneliti juga dituntut untuk mengetahui keadaan sejarah atau latar belakang pengarang yang turut mempengaruhi terciptanya karya tersebut. Membedah karya sastra serta sejarahnya menjadi sesuatu yang berjalan beriringan, terutama dalam teori yang menggunakan pendekatan mimetik yang membandingkan karya dengan dunia nyata.

Memiliki Daya Imajinasi

Meskipun kedengarannya sedikit lucu, namun daya imajinasi dapat membantu dalam menganalisis karya sastra. Sebuah literatur ditulis dengan kreativitas dan daya imajinasi pengarangnya. Dalam mengungkapkan maksud dan tujuan yang terkandung dalam karyanya, diperlukan daya imajinasi peneliti untuk menyingkap maksud atau makna dalam karya. Bagaimanapun, tentu saja imajinasi dalam hal analisis tersebut tetap dibatasi dalam lingkup teori yang digunakan.

Kenapa Anda harus memilih Linguitik?

Memiliki Minat pada Bahasa

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, linguistik akan banyak berfokus pada aspek kebahasaan. Di dalam linguistik, bahasa akan dipecah strukturnya secara rinci. Oleh karena itu, sistematika penulisan seperti gramatika, morfologi, dan fonetik akan menjadi makanan sehari-hari dari penjurusan linguistik. Dengan demikian, ketertarikan pada bahasa akan membantu dalam pembelajaran linguistik ke depannya.

Berkeinginan menjadi Penerjemah

Untuk menjadi penerjemah, diperlukan pengetahuan yang dalam mengenai kebahasaan. Sebagai contohnya, penerjemah tersumpah sebagai profesi penerjemah seringkali diharuskan menerjemahkan dokumen formal. Selain itu, penerjemahan tulisan banyak berkutat di bidang gramatika atau tata bahasa yang mana merupakan lahan penjurusan linguistik. Oleh karena itu, ilmu linguistik akan sangat berguna dalam menjadi penerjemah.

Senang Berkomunikasi

Tidak hanya tertulis, sumber penelitian linguistik juga tersebar seperti fenomena komunikasi. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi dan terus mengalami perkembangan seiring waktu berlalu. Kosakata modern seperti slang juga dapat menjadi objek penelitian dari linguisitik karena termasuk dalam aspek kebahasaan. Oleh karena itu, mempelajari mengenai linguistik berarti memepelajari fenomena komunikasi yang tidak akan pernah ada habisnya. Fenomena komunikasi, terutama di tengah generasi Z, juga dapat menjadi objek penelitian linguistik yang menarik, lho!

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda terkait penjurusan di jurusan sastra, ya, Sobat Ebiz! Kalau pengen belajar banyak soal penelitian dari ahlinya secara langsung, kunjungi bootcamp Ebizmark! Untuk informasi menarik lainnya, silakan kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go to the full page to view and submit the form.

Exit mobile version