Sistematika Penulisan Hasil Penelitian, Cara Mudah dan Cepat!

Masih bingung bagaimana memulai menulis artikel ilmiah dengan sistematika yang baku? Masih bingung juga sistematika penulisan seperti apa yang sebaiknya digunakan? Tenang, dalam artikel ini akan dibagikan cara mudah mengaplikasikan sistematika baku pada tulisan yang memuat hasil penelitian yang sudah dilakukan. Simak hingga akhir, ya, kawan-kawan!

1. Pelajari sistematika penulisan lembaga

Maksud dari pelajari sistematika lembaga adalah, setiap lembaga terutama lembaga pendidikan tinggi pasti memiliki ke-khas-an tersendiri. Apa yang khas? Gaya penulisan setiap lembaga akan berbeda-beda. Contoh kecil saja, ada lembaga yang mengharuskan penulis laporan penelitian menulis judul dengan Sentence case, ada juga yang mengharuskan ditulis dengan Capitalize Each Word. Meski berbeda, namun secara kaidah penulisan, keduanya dianggap benar. Adapun perbedaannya dikembalikan kembali pada masing-masing lembaga. Jadi, jika menulis skripsi, tesis, disertasi, dan artikel jurnal pastikan kita sudah pelajari sistematika yang digunakan oleh lembaga tempat kita bernaung. Jika misal tidak terdapat panduan penulisan secara resmi dari lembaga, maka kita bisa pelajari gaya penulisan dari laporan hasil penelitian terdahulu untuk mengetahui sistematika yang digunakan.

2. Tahu rumus 5 BabĀ 

Untuk menulis laporan hasil penelitian berupa skripsi, tesis, dan disertasi, maka kita harus tahu bahwa setiap laporan tugas akhir selalu memuat setidaknya 5 bab di dalamnya. 5 bab tersebut adalah : 

1 – Pendahuluan, latar belakang, tujuan, dan manfaat.

2 – Tinjauan pustaka/landasan teori, teori yang digunakan, literature review.

3 – Metodologi penelitian, metode dan langkah penelitian.

4 – Hasil/pembahasan, pembahasan lengkap temuan di lapangan.

5 – Penutup, simpulan dan saran.

Setidaknya 5 bab tersebut wajib termuat dalam laporan penelitian tugas akhir. Ada juga yang memuat hingga 6 bab. Biasanya untuk program studi tertentu berlaku satu bab tambahan. Misalnya, jurusan yang berhubungan dengan desain dan arsitektur, dibutuhkan bab tambahan untuk menjelaskan desain yang dibuat dalam proyek penelitian tugas akhir untuk mendapatkan gelar. 5 bab ini wajib kita pahami apa saja yang harus termuat di dalamnya, seperti apa seharusnya pendahuluan, tinjauan pustaka isinya apa saja, metodologi harus dijelaskan seperti apa, semua harus sudah ada di luar kepala. Ada baiknya tentunya jika lembaga kita mempunyai pedoman penulisan laporan penelitian. Selain sistematika, biasanya disertai deskripsi apa-apa saja yang harus termuat di setiap babnya. 

3. Kerangka penelitian jelas

Untuk bisa menulis sesuai sistematika dan memenuhi 5 bab wajib dalam laporan penelitian, maka sebaiknya kita memiliki kerangka penelitian yang jelas. Kerangka penelitian ini biasanya dibuat dengan singkat padat dan jelas. Sebaiknya kita berlandaskan pada pertanyaan 5W dan 1H. Dimulai dengan menjawab apa yang akan diteliti, mengapa kita meneliti ini, kapan kita meneliti, di mana kita meneliti, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana caranya, ini sebaiknya kita jawab di awal penelitian. Hal ini agar menjadi pedoman atau acuan benang merah penelitian yang dilakukan. Ini dapat menjadi kerangka penelitian yang sangat awal kita buat sebagai peneliti dan penulis laporan hasil penelitian nanti.  Melalui pertanyaan-pertanyaan ini pula, kita bisa menyusun subbab yang akan ditulis. Dengan demikian, sistematika penulisan karya ilmiah yang harus runut, juga dapat terpenuhi. Trik lainnya, ini bisa menjadi bahan power point untuk sidang, lho, kawan!

Ketiga cara mudah di atas, bisa membantu kita dalam menulis laporan penelitian kita. Kalau masih bingung-bingung, dapat berkonsultasi dengan Mr. Mark via @mydata_id di Instagram atau untuk informasi seputar penelitian lainnya bisa didapatkan di Blog Ebizmark dan @. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.