Bagi mahasiswa tingkat akhir, topik dan rancangan skripsi tentunya sudah mulai terpikirkan di benak kalian. Di antara langkah-langkah membuat skripsi, jangan lupa untuk menentukan subjek penelitian karena ia merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk diperhatikan. Kamu tidak akan bisa melanjutkan skripsimu apabila subjek penelitianmu tidak bisa bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitianmu. Nah loh, sangat tidak enak, bukan?
Tapi subjek penelitian itu, apa ya? Apakah sama dengan objek penelitian? Mungkin pertanyaan itu muncul di antara kalian. Sebelum mengetahui lebih dalam mengenaik subjek penelitian, mari kita bahas pengertiannya penelitian terlebih dahulu!
Apa yang Dimaksud dengan Subjek Penelitian
Seorang guru besar Universitas Negeri Yogyakarta yang menguasai di bidang Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, meluncurkan buku yang berjudul “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik” yang terbit pertama kali pada tahun 1983. Di dalam bukunya tersebut, beliau memaparkan bahwa subjek penelitian adalah batasan penelitian yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri, yaitu bisa berupa benda, hal, atau orang untuk melekatnya variabel penelitian.
Untuk lebih singkatnya, subjek penelitian merupakan sumber yang dapat memberikan informasi data kepada peneliti. Maka dari itu, subjek penelitian dapat berupa benda, hal, atau seorang manusia, tergantung dari kebutuhan peneliti. Ketika kamu sudah membuat rancangan awal skripsi, sebaiknya kamu sudah membayangkan atau bahkan menentukan apa atau siapa yang akan memberikanmu informasi data penelitian. Jika tidak, kamu akan kesulitan jika sudah setengah jalan menyusun skripsi, lalu tiba-tiba mereka tidak bisa diwawancara atau di-observasi. Bahkan kemungkinan terburuknya kamu bisa disuruh mengulang lagi dari judul oleh dosen pembimbing. Jadi, itulah mengapa menentukan subjek penelitian dari awal itu sangat penting.
Untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, kamu bisa memakai metode atau cara-cara berikut ini.
Cara Mengumpulkan Data dari Subjek Penelitian
Wawancara
Cara yang pertama adalah melakukan wawancara terhadap subjek penelitian. Sebelum melakukan wawancara, peneliti bisa menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu. Ada juga peneliti yang melakukan wawancara langsung tanpa membuat daftar pertanyaam terlebih dahulu tapi mengikuti alur dari narasumber itu sendiri setiap menjawab satu pertanyaan. Hal itu dinamakan wawancara tidak terstruktur.
Observasi
Cara yang kedua adalah observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan mendalam. Cara ini membutuhkan kepekaan dari peneliti itu sendiri. Metode observasi ini peneliti bisa mengamati keseharian, tempat, waktu, dan perasaan subjek penelitian.
Focus Group Discussion (FGD)
Seperti namanya, FGD merupakan cara mengumpulkan data dengan membentuk sebuah grup atau kelompok diskusi. Di dalam FGD, peneliti bisa berdiskusi langsung dengan beberapa ahli sekaligus yang sesuai dengan kriteria penelitian. Forum kelompok diskusi juga berguna untuk mengetahui informasi yang diberikan oleh beberapa orang perwakilan dari suatu populasi dalam satu tempat dan waktu.
Menyebar Angket/Kuesioner
Apabila skripsimu kuantitatif, metode menyebar angket adalah salah satu metode yang bisa dipakai untuk mendapatkan data. Tips menyebar angket dengan mudah adalah kamu bisa mendatangi tempat di mana subjek penelitianmu itu berkumpul. Misalnya, subjek penelitianmu adalah siswa SD kelas 6, maka kamu bisa mendatangi sekolah mereka dan menunggu hingga mereka selesai belajar. Kamu bisa menyiapkan hadiah kecil seperti permen untuk iming-iming agar mereka mau mengisi angket.
Gabungan
Peneliti juga bisa menggabungkan semua cara-cara di atas untuk mendapatkan data dari subjek penelitian. Peneliti bisa memakai metode wawancara, observasi, FGD, dan menyebar anget dalam satu kali penelitian. Cara ini bisa menunjukkkan bahwa penelitianmu kredibel.
Apa Bedanya dengan Objek Penelitian?
Lalu apa bedanya dengan objek penelitian?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, subjek penelitian merupakan apa atau siapa yang dapat memberikan informasi data penelitian.
Sedangkan objek penelitian merupakan masalah penelitian atau sering disebut sebagai ‘variabel Y’.
Sebagai contoh, peneliti meneliti tentang fenomena kemiskinan yang terjadi di kota X. Masyarakat kota X tersebut bisa menjadi subjek penelitian. Apabila ada keterkaitan antara perilaku masyarakat dengan fenomena kemiskinan, maka masyarakat kota X bisa menjadi objek penelitian atau masalah penelitian itu sendiri.
Untuk kalian yang menyusun skripsi, semoga terbantu ya dengan informasi yang kami berikan di artikel ini!
Mau penelitiannya dibantu? Segera hubungi kamu melalui laman resmi kami, yaitu www.ebizmark.id atau Instagram kami, @!