Tips dan Cara Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku

Tips dan Cara Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku

Laporan hasil penelitian sering kali berakhir di rak penyimpanan atau hanya dibaca oleh segelintir orang. Padahal, jika dikembangkan menjadi buku, temuan-temuan penting yang Anda hasilkan bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Transformasi ini bukan hanya memperluas dampak keilmuan, tetapi juga membuka peluang Anda dikenal sebagai penulis akademik.

Banyak peneliti atau dosen merasa kesulitan memulai proses konversi dari laporan ke buku karena perbedaan format dan gaya penyajian. Bahasa yang disajikan di buku biasanya bersifat lebih naratif, meskipun buku tersebut merupakan buku akademik. Berbagai istilah teknis juga sebaiknya dijelaskan dengan rinci agar pembaca tetap memahami isi dari buku. Untuk itu, dibutuhkan cara tertentu agar isi tetap ilmiah, tetapi dapat dinikmati oleh lebih banyak kalangan.

Mengapa Laporan Penelitian Perlu Diubah Menjadi Buku?

Sebelum lebih jauh mengenai cara mengubah laporan menjadi buku, biasanya muncul pertanyaan mengapa laporan penelitian perlu diubah menjadi buku? 

Laporan penelitian perlu diubah menjadi buku agar hasil temuan dapat diakses lebih luas, tidak hanya oleh kalangan akademik, tetapi juga masyarakat umum. Selain itu, hal ini juga memberikan ruang bagi peneliti untuk menyajikan karyanya dengan gaya yang lebih komunikatif dan berdampak.

Perlu dipahami bahwa laporan hasil penelitian biasanya bersifat formal, padat, dan ditujukan untuk pembaca tertentu seperti dosen pembimbing, reviewer, atau lembaga riset yang mendanai. Sebaliknya, buku justru harus memberikan ruang lebih luas untuk menjelaskan gagasan dan temuan secara utuh, runtut, dan mudah dipahami oleh mahasiswa, akademisi lintas bidang, bahkan masyarakat umum.

Mengubah laporan hasil penelitian menjadi buku juga meningkatkan manfaat penelitian itu sendiri. Buku yang memiliki nomor ISBN bisa dipasarkan secara lua, dan diakui sebagai salah satu bentuk luaran tridharma perguruan tinggi. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi dosen dan peneliti yang ingin menambah portofolio akademik.

Lebih jauh lagi, buku mampu menyalurkan ilmu pengetahuan kepada khalayak luas secara berkelanjutan. Sebuah penelitian yang dulunya terbatas pada seminar atau repository kini dapat menjadi bahan bacaan penting bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin memperdalam bidang serupa.

Namun, mengubah atau mengonversi hasil penelitian menjadi sebuah buku bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali penyesuaian yang perlu dilakukan agar menjadi buku yang mudah dipahami oleh pembaca, sesama akademisi atau khalayak umum.

Baca juga: Cara Menerbitkan Buku bagi Dosen dengan Mudah dan Tepercaya

Cara Mengubah Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku

Proses konversi dari laporan hasil penelitian menjadi buku memerlukan strategi penyusunan ulang, penyederhanaan bahasa, dan pendekatan yang lebih komunikatif. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Tentukan Fokus Utama Buku

Tidak semua isi laporan harus dimasukkan ke dalam buku. Pilih bagian yang paling relevan, kuat, dan memiliki nilai guna tinggi untuk dijadikan fokus utama. Fokus ini akan menjadi benang merah yang memandu keseluruhan isi buku agar lebih terstruktur dan mudah dipahami.

2. Susun Ulang Struktur Menjadi Format Buku

Struktur laporan biasanya terdiri dari bab-bab teknis seperti metodologi, kajian pustaka, hingga lampiran data. Struktur ini perlu diubah menjadi lebih naratif. Misalnya, latar belakang dan rumusan masalah dapat digabung sebagai pengantar yang menarik. Hasil dan pembahasan bisa dijadikan inti isi buku, sementara metodologi hanya dijelaskan secara ringkas.

3. Gunakan Bahasa yang Lebih Luwes dan Akrab

Buku membutuhkan gaya bahasa yang komunikatif dan tidak terlalu kaku. Hindari istilah teknis yang terlalu akademik, kecuali memang perlu dan dijelaskan artinya. Anda bisa menggunakan gaya bahasa yang mengajak pembaca berpikir, merenung, atau memahami konteks secara lebih santai namun tetap ilmiah.

4. Tambahkan Ilustrasi atau Studi Kasus

Agar isi buku lebih hidup, tambahkan ilustrasi, grafik, atau contoh nyata yang mendukung isi tulisan. Studi kasus atau kisah lapangan juga bisa menjadi nilai tambah untuk membuat pembaca lebih tertarik dan memahami topik yang Anda bahas.

5. Periksa Sitasi dan Daftar Pustaka

Pastikan seluruh kutipan dan referensi disusun dengan format yang konsisten dan sesuai standar. Walau lebih luwes, buku akademik tetap membutuhkan kredibilitas melalui sumber-sumber akademik yang dapat dipertanggungjawabkan.

6. Pilih Penerbit yang Tepat

Setelah naskah siap, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit yang berfokus pada publikasi akademik, seperti Ebizmark Press. Ebizmark Press mendukung penerbitan modul ajar, hingga hasil riset, lengkap dengan proses penyuntingan dan kurasi profesional. Bahkan, Ebizmark Press juga bisa membantu dan mendampingi proses konversi bentuk laporan hasil akhir hingga menjadi buku.

Tak perlu khawatir, setiap buku yang diterbitkan telah dilengkapi ISBN resmi sehingga legalitas dan kredibilitas buku diakui secara nasional.

Jadi, apabila Anda ingin mengubah laporan hasil riset menjadi buku, Ebizmark Press siap mendampingi dengan proses penerbitan yang profesional dan tepercaya. Dengan pendampingan dari tim ahli yang sudah teruji, Ebizmark dapat membantu mengonversi hasil penelitian Anda menjadi buku.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top