Kohesi Dan Koherensi Tidak Ada, Argumen Jadi Sulit Dipahami

Kohesi dan Koherensi

Hallo sobat Ebiz, sepertinya makin semangat aja nih untuk menulis penelitian. Dalam penulisan ilmiah ada banyak yang harus kamu perhatikan agar argumen kamu bisa tersampaikan kepada pembaca. Argumen akan tersampaikan dengan baik kalau kamu paham kohesi dan koherensi.

Apa sih kohesi dan koherensi itu? Apakah sobat Ebiz ada yang baru dengar?. Oke, kohesi adalah tulisan yang merujuk pada keterkaitan atau hubungan antara bagian-bagian individu dalam teks. Ini mencakup penggunaan kata-kata penghubung, referensi yang jelas antara kalimat atau paragraph, serta konsistensi dalam gaya Bahasa dan penggunaan terminology. Kohesi membantu menjaga kelancaran pembaca dan memastikan bahwa ide-ide terhubung dengan baik satu sama lain.

Apa Itu Kohesi dan Koherensi?

Koherensi adalah tulisan yang menyangkut keselarasan atau konsistensi keseluruhan teks. Dengan melibatkan penyajian ide-ide secara logis dan berurutan, memastikan bahwa setiap bagian dari teks berkontribusi pada pemahaman keseluruhan topik atau argumen. Koherensi membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis dengan jelas dan memahami pesan atau tujuan penulisan secara keseluruhan.

Intinya, kohesi dan koherensi adalah dua aspek penting dalam penulisan ilmiah yang memastikan bahwa argumen dan informasi yang disajikan tersusun dengan baik dan hubungan yang jelas antara kalimat-kalimat dalam teks, sementara koherensi berkaitan dengan keseluruhan alur pemikiran dan kesatuan topik.

Perbedaan Kohesi dan Koherensi

Kohesi merujuk pada kesatuan dan keterkaitan antara bagian-bagian individu dalam teks. Ini mencakup penggunaan kata penghubung, sinonim, dan referensi yang membuat teks menjadi satu kesatuan. Koherensi mengacu pada kejelasan dan kelogisan keseluruhan teks. Koherensi terjadi ketika semua bagian dari teks saling terhubung secara logis dan membentuk suatu makna yang koheren.

Kekurangan Kohesi dan Koherensi

Kekurangan dalam kohesi dapat menyebabkan teks terasa terputus-putus dan sulit dipahami. Hal ini terjadi ketika tidak ada hubungan yang jelas antara kalimat atau paragraf, atau ketika penggunaan referensi yang ambigu. Kekurangan dalam koherensi membuat teks sulit dipahami atau terasa tidak logis. Ini mungkin disebabkan oleh informasi yang tidak terorganisir dengan baik, atau ketika terdapat perubahan tiba-tiba dalam topik atau sudut pandang tanpa penghubung yang memadai.

Karakteristik Kohesi dan Koherensi

Kohesi:

  • Penggunaan kata penghubung seperti “namun,” “karena,” dan “sehingga.”
  • Pengulangan kata kunci atau sinonim untuk menjaga kesatuan dalam teks.
  • Penggunaan referensi yang jelas untuk merujuk kembali ke konsep atau objek yang sudah diperkenalkan sebelumnya.

Koherensi:

  • Penyusunan informasi dalam urutan yang logis.
  • Penggunaan struktur teks yang konsisten, seperti pengantar, tubuh teks, dan kesimpulan.
  • Keterkaitan antara setiap bagian dari teks untuk membentuk satu keseluruhan yang bermakna.

Kurangnya kohesi dapat menyebabkan tulisan terasa terputus-putus, sulit untuk mengikuti alur berpikir. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan kata penghubung yang tidak tepat, transisi yang kurang mulus antara paragraf-paragraf, atau masalah struktur kalimat yang membingungkan. Sementara itu, kurangnya koherensi dapat membuat argumen terasa tidak konsisten atau bahkan bertentangan. Ini bisa terjadi jika informasi yang disajikan tidak terorganisir dengan baik, jika penulis melompat-lompat dari satu topik ke topik lain tanpa penjelasan yang memadai, atau jika tidak ada hubungan yang jelas antara setiap bagian dari penelitian.

Argumen Penelitian yang Baik Memiliki Beberapa Karakteristik penting

1.  Relevansi : Argumen harus relevan dengan topik penelitian dan tujuan penelitian yang ditetapkan. Artinya setiap aspek dari argumen harus secara langsung terkait dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang diajukan.

2.  Berdasarkan Bukti : Argumen harus didukung oleh bukti yang kuat dan dapat dipercaya. Bisa berupa data empiris, fakta, hasil penelitian sebelumnya, atau argumen yang didukung oleh teori-teori terkait.

3.  Kritis dan Analitis : Argumen harus ditinjau secara kritis dan analitis. Seperti mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam argumen dan mengevaluasi secara objektif.

4.  Logis : Argumen harus memiliki alur pemikiran yang logis dan koheren, setiap premis harus mendukung kesimpulan secara jelas dan rasional.

5.  Jelas dan Dapat Dipahami : Argumen harus disajikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca, Bahasa yang digunakan harus jelas dan bebas dari ambiguitas atau kebingungan.

6.  Pertimbangan Perspektif Alternatif : Argumen yang baik juga harus mempertimbangkan perspektif alternatif atau sudut pandang yang berbeda. Dengan mempertimbangkan beragam opini dan bukti sebelum mengambil kesimpulan.

7.  Orisinalitas : Argumen yang baik selalu menyajikan pandangan baru atau kontribusi orisinal terhadap pengetahuan yang ada dalam bidang tersebut.

8.  Reproduktibilitas : Jika sudah relevan, argumen harus dapat direproduksi atau diuji Kembali oleh peneliti lain, ini memperkuat kepercayaan terhadap validitas temuan.

Dengan memperbaiki kohesi dan koherensi dalam penelitian, argumen kamu akan lebih mudah dipahami dan memiliki dampak yang lebih kuat pada pembaca.

Bisa Belajar Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Jurnal di Ebizmark

Butuh tempat yang bisa bantuin penelitian kamu? Cek pelatihan di Ebizmark yang menyediakan pelatihan dan konsultasi tentang penelitian dari a-z kamu akan dibantu dan pasti bisa sampai terpublikasi. Baca juga artikel lain tentang penelitian secara gratis di Ebizmark di link https:/

Kamu bisa ikuti sosial media Instagram @

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go to the full page to view and submit the form.

Exit mobile version